08.30

138K 18.3K 4.7K
                                    

Jangan lupa untuk komen ya Vren🍧

absen jam berapa kamu baca cerita ini👉🏻👉🏻

Emoji yang nunjukin mood kamu hari ini (🥰😡🥺😑🤫😱🤗)👉🏻👉🏻

"Enak?" tanya Prima sesaat setelah Deo dan Geo memakan cupcake buatannya, cupcake uji coba untuk ulang tahun Lengkara minggu depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enak?" tanya Prima sesaat setelah Deo dan Geo memakan cupcake buatannya, cupcake uji coba untuk ulang tahun Lengkara minggu depan.

"B aja," jawab Deo datar sembari kembali menyuapkan cupcake ke dalam mulutnya.

Sementara Geo, lelaki itu lebih memilih untuk tidak menjawab dan menikmati keberkahan yang datang di siang bolong hari itu.

Prima terlihat merotasikan bola matanya. "Sabar Prim, orang jahat mah emang gitu," ucap gadis itu pada dirinya sendiri sambil mengusap-usap dada. "Liat aja, De! Kalau gue buat kue lagi, gue gak bakal bagi ke lo!" lanjutnya.

"Dih, ngancem!" ucap Deo tak terima.

"Bodo amat!" balas Prima lalu menjauh beberapa langkah dari Deo.

"Kenapa jauhin gue? Sini dong, deket-deket cowok ganteng! Kapan lagi coba, dideketin cowok ganteng?" goda Deo, lelaki itu menarik tangan Prima agar kembali mendekat ke arahnya.

"Najeees!" Prima berusaha melepaskan diri dari Deo, namun laki-laki itu menggenggam tangannya sangat erat.

Deo tertawa pelan. "Iya-iya, enaaak banget! Kapan sih bini gue masak terus gak enak?" Lelaki itu kembali menggoda Prima.

Prima memberikan tatapan jijik ke arah Deo. "Diem deh lo!" ucap gadis itu, tak tahan lagi dengan tingkah Deo.

Deo memasang ekspresi kemenangan. "Gue tau lo salting, salting aja gapapa."

"Pede lo monyet bekantan!" Prima merengut kesal.

Sebelah tangan Deo naik kemudian menggapai puncak kepala Prima, kemudian mengacak-acaknya gemas. "Kalau gak sepede ini gue gak bakal mungkin bisa jadi pacar lo Prim Prim."

Geo menutup matanya sejenak, kemudian menghela napas pelan. Tak ingin menjadi nyamuk di sana Geo memilih untuk pergi keluar kelas sendirian setelah melahap seluruh cupcake buatan Prima.

Geo berjalan sendirian di koridor kelas dengan ekspresi wajah yang datar. Walaupun ia kembar dengan Deo, sifat tengil dan hangat Deo sama sekali tak ada padanya.

Terkadang Geo merasa iri dengan kakaknya itu. Entah kenapa, tiap hal yang Deo lakukan pasti akan membuat keadaan ramai dan menghangat, sangat berbeda dengan dirinya yang bahkan bicara pun kadang ia tak mampu.

Bahkan sekeras apapun usahanya untuk melampaui Deo, lelaki itu tak pernah berhasil. Mulai dari bidang akademik sampai bidang non-akademik, Deo yang selalu santai dan bermain-main akan tetap satu langkah lebih unggul didepaannya yang tiap malam bekerja keras untuk mendapat nilai terbaik.

"Geo!" panggil seseorang membuat Geo menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke belakang.

Terlihat Lengkara sedang berjalan cepat menuju ke arahnya. "Mau ke kantin ya?" tanya gadis itu saat sampai di sebelah Geo.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang