Hai, Vren!
Vren, aku targetin 5K vote dan 5K komen yaa buat next part🤗🧡
Absen jam berapa kamu baca part ini!
"PRIMAAA ZHEYENK!" Deo berlari ke arah meja Prima saat baru masuk ke dalam kelas.
Jam baru menunjukkan pukul 6 pagi lewat sedikit, kelas mereka belum terlalu ramai, hanya beberapa anak yang baru datang dan langsung mengerjakan PR yang tidak sempat mereka kerjakan di rumah.
Deo menutup mulutnya dramatis begitu melihat sekumpulan donat gula di atas meja Prima. "Gue tau lo mau belajar jadi istri yang baik buat gue, tapi gak sekarang juga Prim! Gue belom siap nafkahin lo," ucap Deo sembari mengambil satu biji donat lalu langsung memakannya.
"Ini bukan buat lo, Monyet!" cetus Prima sambil menatap tajam ke arah Deo. Gadis itu dengan segera mengamankan donat yang tersisa.
"Terus kalo bukan buat gue, buat siapa? Buat Geo? Lo selingkuh ya sama Geo? Oh atau buat Naka? Buat Sekala? Buat penjaga kantin? Buat tukang kebun sekolah? Buat satpam? Buat mas-mas penjualan nasi kuning di depan sekolah? Atau Buat Pak Bambang? Guru olahraga baru, muda, tinggi, putih, yang ganteng itu tapi masih gantengan gue—" Ucapan Deo terhenti saat merasakan tarikan maut di telinganya.
"Aaaargh!" teriak laki-laki itu kesakitan. Baru saja ia ingin mengumpat, namun mulutnya langsung tertutup begitu saja.
Yang menarik telinganya adalah Bu Tri, guru BK yang terkenal sangat kejam di kalangan anak SMA VANDALAS.
Tadi ia baru saja lari dari Bu Tri setelah kedapatan bertengkar dengan kakak kelas di depan sekolah karena memperebutkan nasi kuning terakhir yang terjual di sana.
"Deo tadi kamu, kan? Yang bertengkar di depan pagar sekolah?" tanya guru itu langsung.
"Bukan saya, Bu," sangkal Deo cepat.
"Halah! Jangan bohong, Ibu lihat pakai mata kepala ibu sendiri?"
Deo terdiam sejenak lalu kemudian merotasikan bola matanya. "Kalo liat pakai mata kepala sendiri ngapain nanya lagi, Bu?"
Bu Tri memelototkan matanya. "Ikut Ibu ke kantor sekarang!"
"Aaaarh! Istrikuuuuu toloooong!" teriak Deo ke Prima saat Guru BK itu menyeretnya yang masih menggunakan ransel sekolah keluar dari kelas itu.
Kepergian Deo membuat keadaan di dalam kelas kembali hening seperti sebelum kedatangan laki-laki itu.
Prima menghela napas pelan. "Ganteng tapi bodoh." Kejadian seperti ini sudah seperti sarapan pagi untuknya.
"Prima zheyeeenk!"
Prima seketika tersenyum lebar saat suara Lengkara tertangkap di pendengarannya. Gadis itu menoleh ke arah pintu dan benar saja di sana sudah ada seorang Lengkara dan seorang Masnaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
01.00
Teen Fiction"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah...