"
Bahkan sampai akhirpun aku masih berteman dengan hujan
"Song Recommended
Every Second - Byun Baekhyun___________
Tetesan air hujan yang tadinya tenang mengguyur kota kini berubah menjadi lebat. Di balik kaca helm Dipta malajukan montornya dengan tenang. Gadis yang tengah duduk dijok belakang memeluk Dipta dengan erat. Bahkan kini hujan sudah seperti sahabatnya yang akan menemani gadis itu untuk terus mencintai Dipta. Jalanan tidak terlalu ramai, selain karena hujan alasan lainnya adalah ini masih terlalu siang untuk para pekerja pulang.
Menyusuri Jalan Matraman Raya melewati Jalan Basuki Rahmad dan berakhir di warung bakso pinggir jalan dekat Pasar Gembrong. Menikmati sejuknya udara saat hujan ditemani dengan satu mangkuk bakso rasanya akan sangat nikmat dan pas. Apalagi ada orang tersayang disampingnya.
"Bungkus aja ya?" tanya Zian pada Dipta yang masih duduk anteng di atas motor. Saking sukanya dia dengan hujan, ia bahkan enggan untuk berteduh sejenak.
"Iya ... tante Kinasih beliin sekalian," sahut laki-laki yang mengenakan helm INK warna hitam itu.
"Bungkus empat," ucap Zian pada pemilik warung.
"Masnya suruh masuk neng ... kasihan dingin," tutur bapak penjual bakso sembari meracik bakso di dalam plastik.
"Dia memang suka hujan pak ... biarin," jawab Zian dengan tatapan yang terus menatap Dipta.
Gadis itu menyunggingkan sedikit senyum manis dibibirnya. Ia tidak pernah berpikir tiga tahun saling mengenal dan berakhir pacaran dua tahun terakhir, lalu hari ini Dipta benar-benar merubah segalanya. Zian yang tidak suka terkena air hujan, kini menjadi sahabat hujan. Zian yang dulu sering merasa kedinginan, kini ia merasakan kehangatan dan semua itu berkat laki-laki yang sedari tadi duduk dibawah derasnya air hujan dan terus menerus menggosok telapak tangannya.
Setelah mendapat apa yang memang mereka cari. Motor Vario milik Dipta mengantarkan mereka pada tempat tujuan selanjutnya, yaitu rumah Zian.
"Kamu makan sini kan?" tanya Zian yang masih sibuk melepaskan kaitan helmnya.
Dipta mengangguk, "Iyalah kalau pulang nggak enak kan makan sendiri ...."
"Yaudah masuk lewat pintu belakang, nanti lantainya basah,"
Dipta berangsur pergi ke samping rumah dengan membawa kunci yang baru Zian berikan. Sedangkan gadis itu pergi dengan keadaan sedikit lari menuju rumah Tante Kinasih.
"Tante!!" teriak Zian dari ambang pintu.
"Masuk aja Zi!!" titah Kinasih dari dalam rumah.
"Zian basah ... ini ada bakso dari Dipta." Gadis itu menyentuh bagian bawah kresek hitam yang berisi bakso. Tangannya merasa sangat hangat karena ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zian [END]
Novela JuvenilIni tentang Zian Malika Adinata, gadis berusia 19 tahun yang berhasil tetap hidup setelah 8 tahun terakhir dunianya runtuh berantakan. Salah satu alasannya adalah karena kehadiran sosok Dipta yang berhasil membuatnya kembali menemukan setitik cahaya...