'Tantangan tersendiri kala dihadapkan sama orang yang posisinya lebih tinggi dari kita.'
-Akasa Rajasa-###
Rapat kerja adalah rangkaian selanjutnya dari himpunan setelah pemilihan kepala dan anggota divisi selesai. Proker. Progam kerja setiap divisi yang akan dilakukan selama satu periode.
"Media dapat urutan ke berapa untuk pemaparan ??" Ujar Maraka kala mendapati Akasa dan Amerta duduk berdampingan dengan lembaran kertas yang sudah tercoret-coret.
"Nomor 2. Kenapa ??" Balas Akasa.
Amerta ikut mendongak menatap Maraka. Pria bule itu tampak mengangguk saja dan meminta mereka melanjutkan diskusi mereka.
"Gue yang bakal pemaparan nanti. Untuk pertanyaan kita bisa jawab bersama,santai aja..." Jelas Amerta.
Tidak ada hal yang bisa Akasa lakukan selain mengangguk mendengar ucapan kepala divisinya. Tak berselang lama,break 30 menit yang diberikan untuk melakukan persiapan pemaparan sudah selesai dan diharapkan untuk semua saja mendengar apa dan siapa yang akan melakukan pemaparan.
Memberikan sanggahan,mana yang lebih baik dan mana yang harus dibuang.
"Oke. Giliran pertama dari Divisi Advokasi. Silahkan untuk maju dan melakukan pemaparan program yang akan kalian lakukan selama satu periode kedepan..." Ujar Maraka sebagai pembuka.
Yuda selalu kepala divisi advokasi mengambil alih perhatian semua orang dengan membacakan rangkaian progam yang akan divisi mereka lakukan.
"Yang terakhir untuk proker bulanan yakni divisi kita akan melakukan sekolah advokasi atau sekolah ke-hukuman. Rasionalisasi dalam hal ini adalah agar mahasiswa baik hukum dan luar hukum bisa dengan jelas memahami apa saja yang menjadi hak dan kewajiban mereka baik sebagai warga negara atau sebagai mahasiswa sendiri. Karena sekalipun anak hukum sendiri belum tahu dan memahami benar apa tujuan mereka ada,untuk apa mereka mengambil jurusan dan yang paling penting mereka kadang juga ada yang tidak memahami apa dan bagaimana pentingnya mahasiswa hukum sebagai agen perubahan dalam negara. Sasaran untuk kegiatan kali ini adalah seluruh mahasiswa hukum.." Jelas Yuda panjang.
Semua orang tampak dengan khusu' mendengarkan pemaparan program kerja divisi advokasi dan menyetujui apa yang mereka akan jalankan. Rasionalisasi mereka jelas dan dapat diterima.
"Oke jika telah selesai kami persilahkan divisi selanjutnya untuk menggantikan posisi kami dari Divisi Advokasi untuk melakukan pemaparan. Ada kurang lebih nya saya mohon maaf dan terimakasih...." Ujar Yuda dan kembali ke tempat duduknya tadi.
Akasa dan Amerta maju kedepan. Amerta menghela nafas pelan membuat Akasa tanpa sadar menoleh.
"Ya, terimakasih atas kesempatannya ketua dan wakil ketua himpunan jurusan hukum dan kepala divisi advokasi yang memberikan saya tempat sekarang. Baik untuk pemaparan program kerja divisi media yang pertama adalah program harian. Disini kami akan mengambil peran dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap divisi. Kami berikan contoh jika ada kegiatan atas nama himpunan hukum maka divisi media akan mengambil bagian dokumentasi dan akan kita sebarkan berbagai kegiatan himpunan itu di sosial media milik himpunan tanpa terkecuali. Juga untuk sebaran pamflet lomba,kegiatan himpunan dan bahkan ucapan hari-hari besar baik nasional maupun khusus jurusan akan di handle sepenuhnya oleh media." Jelas Amerta tenang.
Akasa menyambung penjelasan Amerta.
"Dengan syarat,siapapun yang membutuhkan bantuan pembuatan pamflet dari divisi media harus memberi tahu kami maksimal h-7 hari sebelum kegiatan. Jika kurang dari waktu yang sudah ditentukan maka divisi media akan menolak permintaan itu..." Jelas Akasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divisi Media
FanfictionTentang dua kepala yang berbeda pikiran, hasil dan dampak. Dipersatukan dalam struktur organisasi mahasiswa. Lantas ? Bagaimana nasib divisi yang mereka pimpin ? 'Untuk hasil yang lebih maksimal kita rekaman pake drone. Ini kelasnya milad bukan pro...