Media Chapter 4 : Photoshoot

210 25 9
                                    

'Sekarang mau Lo gimana ??'
-Amerta Kanakita-

###

Pagi Amerta kali ini terasa berbeda sebab untuk pertama kalinya seseorang menjemputnya. Jam setengah 7 pagi Akasa menelfonnya dan mengatakan bahwa dia sudah ada didepan gerbangnya dengan beberapa barang bawaannya.

Amerta jelas gelagapan dan bergegas membukakan gerbang,untung saja Amerta sudah bersiap dan hanya menyiapkan barang bawaan yang akan dia bawa. Sekelas kamera dan tripod.

"Ini mau dimasukin sekalian ??" Ujar Akasa sembari menenteng sebuah tas berwarna putih besar.

"Taruh di kursi belakang aja,isinya makanan ringan buat kalian nanti..." Jelas Amerta.

Akasa mengangguk dan membuka isi tas milik Amerta. Mengambil sebungkus roti tawar berisi selai coklat,Akasa membuka bungkusnya dan membaginya menjadi dua.

Menghampiri Amerta yang sedang menenggak secangkir kopi pekat di meja makan. Memberikan setengah potongan roti isi itu kepada Amerta yang dibalas tatapan bingung Amerta.

"Saya yakin kamu belum makan. Jadi kita sarapan sekarang mumpung masih keburu. Nanti saya yakin kalau udah di tempat shoot nggak akan sempet..." Jelas Akasa.

Amerta menerima setengah roti milik Akasa dan menekannya dengan kopi yang dia seduh.

"Lo mau kopi juga ?? Gue bikinin..." Ujar Amerta dan akan beranjak kala Akasa menahan tangannya.

"Nggak usah,saya bakal ambil sendiri kalau haus...." Ujar Akasa.

Amerta akhirnya mengangguk dan kembali duduk menikmati makanannya.

"Ini kali pertama gue sarapan...." Jelas Amerta yang menatap layar ipad miliknya.

Akasa mendongak dari acara sarapannya dan menatap Amerta yang fokus pada ipad-nya.

"Kenapa nggak pernah sarapan ?? Kamu tahu kan kalau nggak sarapan itu menurunkan konsentrasi sampai 50 persen..." Jelas Akasa.

Amerta terkekeh.

"Gue nggak bisa masak,jadi kalau gue pas ada acara di luar gue lebih milih makan di luar. Itupun kalau gue nggak lupa...." Jelas Amerta dengan senyuman lebar.

"Mana ada orang lupa makan..." Cibir Akasa.

"Ada. Gue..." Balas Amerta santai.

Akasa menggeleng.

"Lain kali saya akan mengirimkan makanan ke kamu. Mana ada orang yang lupa makan,jelas saja kamu sakit kemarin. Kamu tinggal sendiri Ata,seharusnya kamu bisa menjaga diri kamu dengan baik...." Jelas Akasa.

Amerta menutup ipad-nya dan menyambar kunci mobilnya. Tersenyum tipis kepada Akasa.

"Kita udah telat,kita berangkat sekarang..." Jelas Amerta dengan senyuman.

Akasa menggeleng pelan. Tidak habis pikir dengan Amerta. Wanita itu,sepertinya mengkhawatirkan.

"Gue nggak papa Kas,kenapa Lo lihat gue seakan-akan gue bakal menghilang kalau Lo kedip dikit aja...." Jelas Amerta kala mereka sudah berada dijalan menuju ke kampus mereka.

"Gue penasaran,kenapa kehidupan Lo bisa begitu..." Jelas Akasa.

Amerta tersenyum tipis karena mendapati Akasa memanggilnya Lo gue. Tidak terlalu formal dan Amerta menyukainya.

"Begitu gimana ?? Gue sibuk. Jadi jelas kalau gue nggak sempat sarapan. Dibanding di rumah eksistensi gue justru sering ditemukan di kampus terutama diruang siaran kampus..." Jelas Amerta.

Divisi Media Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang