Media Chapter 9 : Next Project

141 20 13
                                    

'The biggest project is coming..'

-Amerta Kanakita : Kepala Divisi Media-

###

Akasa menghela nafas berat. Dia baru saja menata ulang ruangan berkapasitas 20 orang itu dengan berbagai macam alat dan bahan yang disediakan. Bersama dua anggota prianya yang lain,dalam 3 jam kebelakang mereka selesai dengan semua setting ruangan.

"Ata kapan kesini ?? Astaga lapar banget,kayak mau mati..." Keluh Akasa lemas.

Tama tertawa pelan,mendekati Akasa dan mengulurkan sebotol air mineral dingin yang langsung ditenggak rakus oleh pria bertahi lalat ganda itu.

"Paling bentar lagi,barusan Maraka nelfon kalau mereka masih beli makanan..." Ujar Tama santai dan ikut duduk disamping Akasa.

Akasa ?? Langsung merengut dan meletakkan botol mineralnya. Mood nya langsung berantakan kala tahu Amerta dan Maraka akan datang bersama. Kenapa mereka selalu bersama ??

"Wajah Lo kenapa ?? Cemburu ??" Balas Tama tanpa tedeng aling-aling.

Akasa langsung menoleh sewot.

"Cemburu apaan ?? Nggak usah sok tahu deh Lo..." Ujar Akasa kesal dan langsung berlalu meninggalkan Tama.

Tama tergelak,semua orang juga akan tahu jika Akasa menyukai Amerta karena perilaku pria itu. Jika tidak suka kenapa Akasa harus sekesal itu ??

"Lo ada-ada aja bang,jelas ajalah Bang Akas nggak akan ngaku kalau dia cemburu..." Balas Jerry pada Tama.

"Gue cuma berharap yang terbaik aja buat mereka..." Balas Tama dan bangkit dari duduknya ikut kembali membantu Yentita menata kursi dan menyiapkan materi yang sudah dicetak. Jerry mengikuti Tama.

"Bang Tama tahu sesuatu soal mereka bertiga ya ?? Spill dong bang,kepo nih..." Ujar Jerry.

Tama menoleh dengan tawa pelan.

"Apanya yang mau di spill ?? Mereka itu punya hubungan yang nggak jelas semuanya. Nggak Ata sama Mark nggak Akas sama Sania atau bahkan Akas sama Ata. Gue cuma berharap mereka nggak akan saling berhadapan dengan hubungan itu..." Jelas Tama dan berlalu membawa setumpuk sampah untuk dibuang.

Jerry menggaruk kepalanya bingung. Sebenarnya kenapa sama kakak tingkat nya ini ?? Aneh banget. Jerry menggeleng dan memilih mengecek mikrofon apakah sudah berjalan dengan baik.

***

Amerta memberikan beberapa kantong plastik besar itu kepada Maraka untuk diletakkan di dalam bagasi. Maraka mengerut pelan kala mendapati hal itu.

"Apaan nih ?? Banyak banget..." Balas Maraka.

"Makanan Mark,jadi jangan semena-mena Lo naruhnya. Belinya pake duit itu bukan pake daun..." Jelas Amerta dan segera masuk ke kursi kemudi.

Setelah Maraka meletakkan barang milik Amerta,pria itu membuka pintu mobil dan memincing kala mendapati Amerta sudah bertengger disana dengan indah.

"Keluar. Siapa yang nyuruh Lo duduk disana ??" Balas Maraka.

"Gue aja yang nyetir Mark,Lo duduk aja tenang-tenang di kursi penumpang. Oke ??" Ujar Amerta dengan senyum.

Divisi Media Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang