'Gue keluar dari kepanitiaan...'
-Amerta Kanakita-
***
Perlahan tapi pasti, hari sudah berganti. Perlahan juga persiapkan milad hukum negara universitas Jakarta semakin dekat menuju hari h. Seperti hari ini, Amerta, Jerry, Yentita, Sania dan Rara membuat sinematic sebagai video pembuka acara dari himpunan untuk para petinggi kampus mereka, dibawah kepemimpinan Akasa.
"Talent kita kapan sampek nya ??" ujar Akasa.
"Siapa yang tanggung jawab soal talent kemarin ??" ujar Amerta.
Hening selama beberapa menit, sampai Sania membuka bilah bibirnya.
"Gue, katanya dia masih ada di jalan..." jelas Sania.
Amerta mengecek jam yang ada di pergelangan tangan kirinya.
"Masih di jalan ?? Kita janjian pukul 10 udah harus sampai di lokasi, bisa-bisa lebih 5 dia masih ada di jalan..." seloroh Amerta.
Akasa berdehem.
"Lain kali kalau udah dijadwal diusahakan sesuai ya. Kita kerja bukan cuma buat ini aja, jadi tolong di sesuaikan..." jelas Akasa berusaha meredam kekesalan dari Kadiv nya.
Amerta menghela nafas kasar dan berlalu untuk duduk lebih jauh dengan membawa skrip sinematic jurusan. Akasa mendekat membuat Amerta mendongak dari skrip yang dia periksa ulang kalau-kalau ada hal yang terlewat dari pengawasannya.
"Gue minta maaf soal ini ya Ta..." gumam Akasa.
Amerta mendongak.
"Gue membuat lo tertekan ?? Lo nggak perlu meminta maaf untuk hal yang berada di luar kendali lo Kas. Gue nggak menyalahkan lo, ini bisa jadi pelajaran buat anak media setelah kita nanti untuk lebih selektif dalam memilih talent..." jelas Amerta yang membuat seluruh anggota media yang ikut mendekat saat Akasa berbicara dengan Amerta mengangguk.
"Coba telfon lagi, kalau dia masih bilang macet, tanya sampai kapan ?? Karena video ini harus selesai hari ini karena tiga hari lagi harus udah diperiksa sama peninjau plus ketupel. Sedangkan ini masih belum di edit.." jelas Amerta.
Sania yang merasa bertanggung jawab segera melakukan tugasnya. Sekitar 5 menit dan kembali dengan raut tidak terdefinisikan.
"Dia nggak bisa datang lebih cepat, right ??" balas Amerta.
"Gue minta maaf sama kalian soal ini..." jelas Sania merasa bersalah.
Bertepatan dengan itu, Maraka, Jevon dan Yara datang untuk memantau jalannya proses pembuatan sinematic jurusan.
"Kebetulan kalian semua disini, ini..." ujar Amerta dan langsung memberikan skrip sinematic kepada masing-masing peninjau itu.
Yara mengerut plus kaget.
"Ini apaan woy ?? Gue dateng sama anak-anak buat nonton doang..." jelas Yara saat netranya menatap tulisan skrip.
"Talent kita ada kendala, akan memakan banyak waktu kalau nunggu dia. Lagi, sinematic ini harus lewat gue buat editing suara sama konsep video dan Akasa buat edit kontras warna. Jadi kalau kalian yang jadi talent akan lebih cepat. Kalian mau video itu ada 3 hari lagi kan ??" balas Amerta.
Jevon mengangguk.
"Tapi ya nggak kita juga dong yang jadi talent Ta..." jelas Jevon.
"Terima atau pergi dari sini ?? Kalau kalian mau lihat bisa lihat nanti behind the scene nya. Nggak perlu ada di set..." jelas Amerta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divisi Media
FanfictionTentang dua kepala yang berbeda pikiran, hasil dan dampak. Dipersatukan dalam struktur organisasi mahasiswa. Lantas ? Bagaimana nasib divisi yang mereka pimpin ? 'Untuk hasil yang lebih maksimal kita rekaman pake drone. Ini kelasnya milad bukan pro...