Media Chapter 20 ; The Biggest Project Of Kabinet Adhigana 2

93 16 1
                                    

'Jaya nya media mah ada di Amerta, jelas!'

-Akasa Rajasa-

***

Jam menunjukkan pukul 6 sore. Tercatat sudah lebih dari 5 jam himpunan Adhigana melangsungkan rapat yang terhitung sudah lebih dari 3 kali. Sekarang ini, adalah rapat terakhir yang akan dilakukan oleh himpunan mahasiswa jurusan hukum itu untuk sekali lagi melangsungkan rapat pembahasan mengenai kinerja terakhir sekaligus menjadi penentu keberhasilan kinerja mereka selama satu periode.

Pembahasan mengenai Milad Hukum Negara ke 3.

Semua anggota Media tegang kala Amerta selaku Kadiv Media melangsungkan rapat evaluasi bersama para Kadiv dan Ketum Waketum himpunan. Bukan serta merta, mereka semua membahas mengenai kinerja semua anggota mereka dan akan memilih siapa kiranya yang bisa maju untuk jadi koordinator proker terakhir dari himpunan. Dan sekaligus memilih ketua pelaksana dari proker terakhir himpunan Adhigana yakni Milad.

"Udah pasti sih Bang Akas yang akan maju jadi Koordinator Media di Milad..." ujar Jerry seakan tahu siapa yang paling tepat untuk maju menjadi kandidat.

Tama mengangguk.

"Menurut gue juga begitu, sudah sepatutnya kan Akasa yang berhak ngambil posisi itu dari segala sisi. Orang yang setara sama Amerta ya cuma Akasa, yang bisa mengimbangi Ata kan cuma Akasa sejauh ini, jadi gue pikir Lo adalah kandidat yang akan diminta Ata buat maju...." jelas Tama.

Akasa berdehem.

"Kalau gue beneran maju, wakilnya siapa ?? Gue harus nunjuk Amerta jadi wakil gue ?? Kok nggak etis banget kesannya ??" ujar Akasa frustasi.

"Kalau masalah itu mending kita nunggu Ata aja gimana. Kan jelas habis ini pasti akan ada musyawarah bersama. Jadi nanti biar dijelasin sama Ata enaknya gimana..." jelas Tama.

20 menit kemudian, seluruh Kadiv dan pengurus harian keluar dari ruang lain resto yang mereka sewa hari ini. Kembali pada divisi Mereka masing-masing, Amerta menjadi orang terakhir yang keluar dari ruang khusus itu diapit Maraka dan Jevon selaku ketua dan wakil ketua umum himpunan Adhigana. Sudah dipastikan bahwa keputusan Amerta untuk menunjuk siapa yang akhirnya menggantikan dia menjabat sebagai Kepala Bidang Media untuk milad kali ini.

Setelah mengangguk, ketiganya berpisah. Amerta menuju ke arah kiri ke meja Divisi Media sedangkan Jevon dan Maraka ke kanan untuk bergabung bersama pengurus harian lainnya. Semua anggota media menatap penuh harap pada Amerta yang malah nampak santai menyeruput soft drink yang dia beli beberapa jam yang lalu.

"Apa ??" ujarnya setelah memusatkan atensi pada seluruh anggota media.

"Ta, nggak akan perpecahan team kayak makrab kan ??" ujar Akasa sebagai pembuka.

Amerta menatap masing-masing anggotanya.

"Ada. Gue mau bilang sama kalian semua kalau, media nggak akan utuh seperti sebelumnya. Kita kehilangan satu anggota karena harus masuk ke team lain..." ujar Amerta nampak sedih.

Bahu tegap keenam anggota media langsung menurun kala mendengar ujaran Kadiv mereka.

"Beneran kak ?? Kita akan pisah lagi ??" ujar Rara sedih.

"Padahal udah berharap nggak akan ada pemilihan acak anggota dan fokus sama masing-masing divisi aja. Kok masih bisa pisah sih kak ??" balas Yentita nampak tidak senang dengan berita yang dibawa Amerta.

Wanita bercepol yang menjabat sebagai Kadiv Media itu meletakkan kedua tangannya diatas meja. Seakan bersiap akan memulai pembicaraan serius dengan para anggotanya. Refleks seluruh anggota media mendekat dan memposisikan diri mereka siap untuk mendengar apa yang akan disampaikan pemimpin team mereka.

Divisi Media Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang