Media Chapter 19 : The Biggest Project Of Kabinet Adhigana 1

116 17 0
                                    

'Selamat datang dan bergabung di Fakultas Hukum Universitas Jakarta dengan Jurusan Hukum Negara Tahun ajaran 2021/2022'

-Kabinet Adighana-

***

Rehat. Selama 1 jam.

Sesi berikutnya adalah pembahasan mengenai program kerja semi terakhir dari himpunan,sekaligus menjadi kinerja besar-besaran oleh seluruh anggota himpunan yang akan mengajak mahasiswa jurusan hukum non himpunan untuk bergabung.

Program kerja tahunan dari himpunan mahasiswa jurusan hukum negara. Apa yang akan ada di dalamnya nanti ?? Who knows ?? Karena dalam setiap acara himpunan, selalu ada kepanitiaan baru. Hanya mungkin dalam pembentukan kepanitiaan tidak akan menyangkutkan seluruh anggota jika bukan proker yang besar.

Namun milad HKN adalah momentum terbesar yang akan selalu dilaksanakan dan diperingati bukan hanya oleh mahasiswa hukum yang tergabung dalam himpunan saja, melainkan seluruh mahasiswa dari jurusan hukum,staf dan karyawan dari jurusan hukum,dekan fakultas, kepala jurusan sampai rektor universitas pun akan ikut memperingati hari tersebut.

Wanita dengan cepolan asal itu tidak menunjukkan raut wajah yang dapat ditebak. Datar. Yang mana hal tersebut justru membuat suasana meja khusus divisi media menjadi mencekam. Baik sang wakil maupun anggotanya tidak ada yang berani membuka suara,rapat yang berlangsung cukup menegangkan dan menguras emosi memang berhasil di selesaikan,namun tidak semuanya memiliki akhir yang memuaskan.

Seperti media. Divisi yang diisi oleh pentolan kamera itu nampak tidak senang dengan hasil akhir yang diberikan terutama sang Kadiv. Bagaimana tidak,proker mereka ditangguhkan. Ya. Masih tidak merubah keputusan Maraka dan Jevon tentang seminar nasional untuk lolos menjadi proker. Kedua,proposal yang diminta untuk dihandle oleh sekretaris pun berakhir dikerjakan sendiri oleh Media.

Jika Akasa boleh jujur,saat ini dia juga sangat ingin mengamuk dan menghancurkan seluruh isi restoran jika dia tidak malu. Seakan keduanya mampu berbagi perasaan yang sedang dirasakan. Lain halnya dengan Amerta dan Akasa yang masih diam dengan kekesalan dan mungkin kemarahan mereka,anggota lainnya pun tidak ada yang berani menginterupsi. Sebab mereka semua tahu benar jika proker ini akan menjadi proker besar. Sebab seperti yang sudah dijelaskan bahwa ada perubahan habis-habisan salam proker terakhir ini. Jadi selain proker ini awalnya hanya menyentuh eksternal jurusan,proker ini juga seharusnya dijalankan sebanyak dua kali dalam 1 periode namun sayangnya karena tidak adanya waktu yang mumpuni sebab sekarang mereka sudah masuk ke akhir periode proker ini batal menjadi 2 kali acara dan akan digabung menjadi 1 dengan tema yang seluruhnya diangkut oleh Akasa. Jadi jika proker ini benar ditolak,maka media akan dalam masalah besar. Karena itu pula,para anggota baru mereka mulai berpikir ketua dan wakil divisi mereka akan melakukan siasat kejam.

Keheningan itu terputus kala sang kepala divisi___Amerta Kanakita menggebrak meja dengan pelan. Hanya untuk mengambil atensi seluruh anggota media termasuk Akasa. Tak butuh waktu lama, kelimanya mulai fokus akan apa yang ingin dikatakan oleh Amerta masih dengan ekspresi tidak ramah.

"Gue sudah memutuskan. Gue akan menarik setengah dari uang yang dihasilkan media karena pengurus harian tidak mau bekerja sama. Gue nggak peduli bagaimana pandangan divisi lain karena mereka nggak ikut berkontribusi,jika ini akan masuk kedalam evaluasi bersama senior akhir periode nanti,maka silahkan. Gue akan menghadapinya. Bentakan gak akan bikin gue mati...." Terang Amerta tegas.

Kan. Benar yang mereka pikirkan.

Keempat anggota Media menatap Akasa seakan meminta agar pria itu tidak menerima ujaran Amerta,tapi harapan keempatnya pupus kala Akasa malah ikut mengangguk.

Divisi Media Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang