Pelakor kecil (Namin+jin)

5.8K 227 15
                                    

Semua yang kau lakukan pada masa lalu ibu ku, itu semua adalah dendam yang akan berjalan untuk masa depan mu dari ku.
-jj-



Terik matahari menyengat mengantar panas yang sangat mendalam bagi makhluk bumi.

Wajah tegas nan tampan milik seorang lelaki berjas coklat dengan berkacamata itu nampak serius menatap surat lamaran yang ada didepan nya.

"Dia nampak menarik." gumam nya menatap satu foto yang memperlihatkan wajah manis sekaligus cantik milik seorang lelaki manis.

'Park jimin.'

"Rekut dia sebagai art dirumah ku, Konfirmasi pada seokjin nanti."

Anggukan mantap dari sang sekretaris, namjoon memperbolehkan nya keluar dari ruangan nya.

••••

Mata bulat, tubuh gemuk, badan tak terlalu tinggi, kulit putih, juga perpaduan cantik dan manis.

"Annyeonghaseo, saya park jimin. Saya dipanggil setelah wawancara kemarin oleh tuan besar kim, Saya pembantu rumah tangga yang anda suruh."

Seokjin tersenyum ramah, "Saya kim seokjin, Istri dari kim namjoon."

"Ah annyeong nyonya besar kim."

Seokjin tersenyum lagi, "Kau bisa menaruh barang mu, Karena hari ini aku akan berkerja keluar kota untuk seminggu kau tolong urus keperluan namjoon ya? Aku sudah tuliskan catatan yang pasti kau butuhkan selama berkerja disini, Sekarang masuk lah."

Jimin tersenyum ramah dan membungkuk hormat, "Baik nyonya, Ada lagi yang harus anda titipkan?"

"Ah iya, Jika namjoon bangun bilang saja bahwa aku sudah berangkat karena penerbangan ku dipercepat pagi ini. Siapkan sarapan untuk nya ya jiminie, aku percaya pada mu."

Jimin mengangguk, "Terimakasih nyonya, Akan saya sampaikan pada tuan besar kim."

Seokjin mengangguk sebelum menarik koper nya untuk masuk ke dalam mobil nya.

Pintu ditutup perlahan oleh jimin, Lelaki mungil itu menatap rumah megah itu dengan kagum.

Tugas nya hanya memasak, mencuci, menggosok dan membersihkan kamar mandi.

Membersihkan rumah seluas ini pasti sangat lelah jika seorang diri, Jadi seokjin memberi keringanan.

Ia akan memanggil pelayanan pembersih rumah dan kamar setiap minggu.

"Aku harus meletakkan barang barang ku."

Jimin memasuki kamar berpintu coklat dekat dapur, Itu kamar nya yang sudah diberi oleh seokjin.

"Woahh sangat luas."

••••

Senyuman dan dendang suara jimin yang merdu menggema dipenjuru dapur, Ia asik memasak dengan riang.

Jiminie bottom OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang