I'm sorry [Vmin]

23.3K 608 64
                                    

Sebelum baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah yaaa ^^ And jgn lupa tulis dikomen request couple apa yang kalian mau and genre nya.

*

*

*

Cerita ini murni dari pemikiran ku oke?
Rate T







Sosok itu tersenyum kecil, Hari yang melelahkan karena pernikahan nya tadi baru saja usai.

Lelaki yang ia puja akhir nya menikahi nya tapi itu bukan keberuntungan, Hanya impian terakhir dari kakak nya yang dulu kekasih dari suami nya sekarang ya anggap saja wasiat yang dititipkan oleh kakak park jimin.

"Emh--Tae."panggil nya lirih.

Tae atau kim taehyung suami dari park jimin atau Kim jimin?

"Apa? Aku lelah cepat pijat kaki ku."

"Ta-tapi aku juga lelah."eluh nya sambil menunduk.

Taehyung segera bangkit mendorong jimin ke arah dinding dan mencekik leher nya membuat jimin mendongkak, Menahan isak tangis nya yang ingin keluar dan nafas yang tercekik kuat.

Sedari dulu jimin memang terbiasa mendapat pukulan, Sejak berumur 15 tahun baru lah ia tak merasakan siksaan fisik karena mendiang kakak nya membawa nya ke seoul.

"Aaghh appo."

"Lelah kau bilang hah! Cepat lakukan atau aku akan berbuat lebih!!"bentak nya kuat.

Jimin mengangguk dengan air mata berderai, Memijat kaki taehyung.

Saat wasiat mendiang kakak nya dibacakan Taehyung lah orang yang pertama yang menolak namun apa boleh buat? Dalam wasiat itu harus di laksanakan jika tidak maka sang mendiang kakak nya akan tak tenang itu adalah permintaan terakhir nya jadi taehyung menurut.

Walaupun taehyung semakin membenci jimin, Padahal jimin tak salah apapun namun bagi taehyung namja mungil itu lah pembawa sial hingga sang kekasih meninggal dunia.

Namun tetap saja ia akan sedikit merasa ada getaran jika berdekatan dengan jimin, Seperti saat ia mencekik leher lelaki mungil itu. Ada sedikit rasa kasihan saat melihat air mata nya, Wajah cantik yang membuat nya berdebar kecil.

"Ambilkan aku air."perintah nya.

Jimin mengangguk tanpa membalas, Ia bangkit dan mengambilkan segelas air putih lalu menyerahkan nya kepada taehyung.

***

2 bulan kemudian.

Jimin menunggu taehyung didepan rumah, Pukul sudah menunjukan 19.00 KST namun jimin masih tetap bertahan untuk tetap menunggu taehyung.

"Apa hari ini dia tak pulang lagi?"sedikit rasa sakit pada hati nya namun ia sudah terbiasa.

Dengan langkah gontai jimin kembali masuk dan duduk sembari menyandarkan kepala nya di sofa memejamkan mata nya.

Brak!

"Ommo! Kamjagya!"

Jimin menatap sekilas ke arah pintu lalu perlahan menghampiri pintu. Mata nya terbelalak saat melihat taehyung yang sekujur tubuh nya banyak darah, Seperti luka tabrak atau goresan pisau?

Jiminie bottom OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang