Imposible Love (Jinmin)

15.2K 448 9
                                    

Sebelum baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah yaaa ^^ And jgn lupa tulis dikomen request couple apa yang kalian mau and genre nya.

*

*

*

Cerita ini murni dari pemikiran ku oke?
Rate T





Sebuah suara desahan lebih tepat nya terdengar di sebuah kamar.

"Akhh akhh appo perlahan ku mohon anghh!"

"Shut up bitch!"

"Akhh ini sakit."

"Arrghhh aku keluar!"

Crott!

Jimin mengatur nafas nya, Sedangkan sang dominan memakai kembali celana nya.

"Jangan buang benih ku agar anak ku bisa cepat jadi dan seokie bisa punya anak."

"Nee."

Setelah itu lelaki itu pergi dari kamar itu, Jimin menarik selimut nya lalu terisak pelan.

Ini bukanlah perkerjaan melainkan tugas nya, Ia adalah istri dari kim seokjin tidak istri kedua lebih tepat nya.

Istri pertama jin adalah kim hoseok yang sangat disayangi, Berbanding terbalik jika ia yang selalu di perlakukan kasar jika di belakang hoseok.

Hoseok cukup ramah, Namun sayang hoseok tak bisa dikaruniai anak dan dinyatakan mandul. Jadi jimin harus memproduksi anak dan saat anak nya lahir akan di ambil dan ia di ceraikan, Kejam. Sangat, Namun mau bagaimana lagi?

Ia pun tak rela anak nya di ambil begitu saja namun hoseok meminta nya, Dan hanya hitungan hari hoseok bisa bertahan dari ketamatian nya. Jadi jimin pun membiarkan anak nya dibawa saat nanti ia diceraikan dan akan di kembalikan saat hoseok tiada nanti.

Namun bukan seokjin nama nya jika tak mempertahan kan, Ia akan mempertahankan hoseok bagaimana pun cara nya.

*

TOK TOK TOK!

"Eng ya?"

"Bangun park jimin!!"bentak seokjin dari luar kamar.

"Ya aku sudah bangun."

"Cepat masak aku dan seokie lapar!"

"Nee."

Jimin mencuci wajah nya dan mulai turun untuk masak makan malam.

Namun perut nya serasa mual dan ia muntah di wastafel, Kepala nya mendadak pusing.

"Jimin-ssi waeyo?"

"Kepala ku sakit, Seperti nya aku tidak enak badan hyung."

"Ah begitu sebaik nya kau istirahat, Biar aku--"

"Ani! aku kuat kok hyung, Kau sebaiknya beristirahat saja aku tak apa."ia tersenyum kecil menahan rasa mual nya.

"Tapi--"

"Sebaiknya kita makan diluar saja sayang, Ayo."ujar seokjin.

"Ah ya, Jimin-ah istirahat lah aku akan membelikan makanan nanti untuk mu."

"Nee hyung."

*

"A-aku hamil?"

"Benar kau hamil, tuan."ujar sang dokter seraya tersenyum.

"Baiklah terimakasih."

Jimin membuka pintu dan melihat seokjin yang terduduk di sofa dengan hoseok di pangkuan nya.

Sakit itu yang ia rasakan namun ia harus ikhlas.

"Umh."

"Jimin kenapa?"

"Eng hanya ingin memberi ini saja."

Jimin meletakan kertas dan pamit permisi, Hoseok tersenyum saat membaca nya.

"Cintai jimin seperti kau mencintai aku, Ia tengah mengandung anak mu. Jangan lupakan bahwa ia adalah istri mu, Aku hanya sementara disini."

"Hah iya ku usahakan sayang."

*

1  setengah tahun berlalu jimin kini resmi bercerai, Anak nya dibawa oleh seokjin dan ia berada di busan sekarang.

Angin semerbak menyapa wajah nya, Ia merindukan anak nya.

Anak nya pasti sudah bisa berjalan dan memanggil hoseok dengan sebutan eomma dan jin dengan sebutan appa.

"Ma! Eomma!"

Jimin menoleh saat suara yang ia kenali mengintrupsi pendengaran nya, Sosok mungil berlari namun sesekali terjatuh.

"Seokmin? Itukah kau? Hiks seokmin eomma hiks."

Dengan erat jimin memeluk seokmin, "Eomma uljima!"

"Sayang hiks bogoshipoyoo."

"Naddo hihi."

Jimin mencium pipi seokmin, Anak lelaki mungil itu mengusap air mata jimin.

"Maaf."

Jimin mengangkat kepala nya, "Ah kau yang membawa seokmin kesini? Terimakasih."

"Eomma, ceotmin ingin matan macatan eomma apa boyeh?."

"Boleh, Eomma akan masak yang spesial untuk seokmin kesayangan eomma."

"Jimin bisa kita bicara berdua?"

"Nee, Seokmin masuk ke dalam oke? Ada halmeoni dan haraboji didalam."

"Ne eomma!"

Setelah seokmin masuk ke dalam, Seokjin memeluk erat tubuh jimin membuat sang pemilik terkejut.

"Maafkan aku, Ku mohon kembalilah."

Jimin mendorong tubuh seokjin, "A-apa maksud mu?"

"Kembalilah, Itu permintaan terakhir hoseok kemarin sebelum ia hiks meninggal."seokjin menunduk.

"Maaf aku tak bisa."jimin hendak melangkah pergi namun tangan nya di tarik oleh seokjin membuat nya memberontak.

"Maafkan aku, Tolong maafkan aku."

"Ba-bangun jangan seperti ini."

"Tidak akan, Sebelum kau menerima ku dan memaafkan aku."

Jimin menggeleng air mata nya menurun dengan deras, "Kenapa? Kenapa kau datang lagi disaat aku akan melupakan mu hiks kenapa? Hiks aku mohon pergilah dari hidup ku jika kau hanya ingin menyakiti ku hiks."

"Tidak, Aku janji aku tak akan menyakiti hati mu lagi. Bahkan kini aku akan berusaha mengikhlaskan hoseok, Dan membuat cinta ku yang selama ini ku tepis menjadi nyata."

"Ka-kau mencintai ku?"

Jin mengangguk, "Sangat namun sedari dulu aku selalu menepis perasaan ku."

"Baiklah."

"Kau? Kau mau?"

Jimin mengangguk,"Buatlah aku percaya akan cinta mu."

Jin tersenyum dan mencium lembut bibir milik jimin, Melumat nya dengan perasaan.

Sedikit debaran membuat mereka semakin mempererat pelukan.







****

The end.

Next ada yang mau request couple siapa lg?
I need vomment juseyooo.

Jiminie bottom OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang