7.

17.1K 2.6K 163
                                    

Kak, ojek in love gak lanjut?
Please, jangan tanya mulu soal Bisma dan Sonia ya, lagi buntu banget, pengen merombak kisah itu malah. Jadi, nikmati saja yang lagi on going ini dan gak usah tanya soal Bisma Sonia dulu ya. 😊
Coba deh, kalau kamu lagi nulis, terus buntu ide tapi dikejar mulu dengan pertanyaan yang sama gimana rasanya? Kek makan ayam goreng pedes level mampus dan gak ada air, 😂 megap-megap.

***

Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi sepagi ini sudah ramai dipadati para pencari kerja. Sebagian besar membawa map dan berpakaian formal karena ada beberapa perusahaan yang membuka wawancara langsung. 

Kendra takjub. Pertama kalinya mendatangi event seperti ini. Berada diantara banyak orang yang serius mencari peruntungan. Tentunya mereka tidak hanya dari Surabaya, tapi dari berbagai Kota seperti dirinya. 

"Udah ada pandangan, mau berkarir apa?" Erwin bertanya, sambil berjalan di sisi Kendra, memastikan gadis itu aman dan tidak tersenggol pengunjung lain. 

"Tadinya mau mencoba mengambil karir di human resource, tapi sepertinya di International Non Government Organization lebih menantang." 

"INGO?" 

Kendra mengangguk, "saat browsing-browsing di internet, saya tertarik membaca beberapa program kerja yang diusung Organisasi non pemerintah internasional, terutama yang berhubungan dengan anak dan wanita, rasanya terlihat lebih menantang daripada kerja di balik meja." 

"And then?" 

"Kualifikasi saya enggak masuk, persyaratan salah satunya, pengalamanan minimal 3-5 tahun di posisi yang sama." 

"Oh, karena project harus running cepat Ken, kalau masih baru banget dan belum ada pengalaman sebelumnya agak susah." 

"Iya sih, tapi segala sesuatunya juga dimulai dari 0 kan?" 

"Betul, tapi ya lihat dulu juga project yang ditangani apa kan?" Mereka berhenti lagi di salah satu booth, Kendra membaca x banner, lalu mengambil brosur. Membacanya sekilas. Tak tertarik, lalu  memasukkan brosur ke dalam tas. "mungkin, kamu bisa mengawali dengan mencari program serupa di LSM Indonesia, atau di program pemerintahan Ken." 

Kendra manggut-manggut, membenarkan masukan itu. 

"Ada sih kemarin, jadi pendamping di program pemerintahan gitu." 

"Nah, itu bisa dicoba, ijazah masuk kan?" 

"Humaniora kok, jadi masuk saja, kecuali yang spesifikasi teknis, kalau untuk pendamping pemberdayaannya sih, semua jurusan bisa."

"Di program apa?" 

"Banyak si kemarin saya baca, ada di bawah kementerian PUPR, Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian Kesehatan. Fresh graduate bisa melamar di sana." 

"Kendalanya?" 

"Penempatan. Karena harus siap ditempatkan dimana saja, Kendra gak yakin sih, Mama akan kasih izin, apalagi Mas Erik."

Erwin menghela napas besar. 

"Nanti kita mampir tempat Erik ya, setelah kita dari kantor saya." 

Kendra berbinar, mengangguk cepat. Erwin salah paham. Dia mengartikan binar itu sebagai bentuk rasa bahagia karena Kendra akan bertemu Erik, setelah beberapa hari tidak bertemu. Padahal, binar itu muncul karena Kendra akan ke tempat dimana Pria ini bekerja keras. 

***

Biro Mediterach Sindo. 

Wow.
Kendra takjub. Begitu keluar dari lift, dan melihat nama itu terpampang besar di depan lobi lantai 5, salah satu gedung perkantoran bersama yang ada di tengah kota. 

Bittersweet [Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang