11

16.4K 2.4K 135
                                    

Happy satnait

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy satnait.

Mojokerto hujan saat upload part ini. Sorry lama ya, habis raker kantor, dan sibuk cek naskah Mas Bram dan Karin yang mau baik cetak.

Btw, terimakasih yang sudah ikutan PO Mas Bram dan Mbak Karin.  Semoga kalian nanti puas dengan versi cetak yang agak berbeda juga dengan versi wattpad.

Ramaikan lapak ini ya, biar aku semangat. 

***

"Cantik bener anak Papa."

Kendra meringis, kembali mematut tampilannya di depan kaca besar yang ada di ruang tengah. Kebaya warna nude, dengan bawahan rok lilit motif batik. Sangat pas sekali di tubuhnya yang ramping.

Make up minimalis hasil kerja keras Mama sejak habis Subuh, membuatnya terlihat cetar mempesona. Mama merasa bangga dengan dirinya sendiri, berhasil menjadi MUA dadakan karena Kendra malas antri di salon.

"Foto dulu Pa, foto dulu." Mama yang baru selesai berdandan tergopoh-gopoh datang dengan tas di tangan. Kendra dengan sigap, mengambil kamera di meja, kamera jenis mirrolless yang nantinya akan dibawa Erik ikut masuk gedung dan bagian memotret.

Ngomong-ngomong soal Erik, dia berpura-pura saja tidak tahu kalau tunangannya memiliki wanita lain di belakang punggungnya. Twitter Iren, benar-benar informatif, entah disengaja, atau memang tidak merasa, kalau selama ini cuitannya di stalking Kendra.

"Menurutku sih sengaja," kata Sisil, ketika Kendra menunjukkan status-status itu, bahkan screenshot chat antara Iren dan Erik pun menjadi konsumsi publik. Ditambah kepsyen yang menjurus, sayangnya Kendra tidak kepanasan, dia tak merasa cemburu, hanya  kesal, kesal karena merasa Erik mengikatnya, sementara dia bersenang-senang dengan wanita lain. Terasa tak adil. 

"Logika aja lho Ken, isi chat itu hal pribadi, kalau orang waras sih gak akan dipamerin, itu privasi. Apa gunanya coba? Mau nunjukin kalau udah punya cowok? Jadi selingkuhan aja kok bangga, heran deh, kenapa sekarang banyak yang bangga jadi pelakor sih?"

Sisil mengomel waktu itu. Sementara Kendra justru sibuk memikirkan hal lain. Dia ingin segera mengkahiri pertunangan ini,  dan bebas lepas meraih mimpi, mungkin juga meraih cinta yang sesungguhnya. Yang entah pada siapa akhirnya nanti berlabuh.

Kendra sudah memutuskan, tempat mana yang akan menjadi tujuannya  setelah ini. Sebuah tempat nun jauh di mata, tempat yang dipilihnya untuk meniti karir. 

Karir yang pernah dia sampaikan pada Erwin. Pada Pria yang masih memiliki tempat khusus di hatinya. Terakhir mereka ketemu dan komunikasi saat menemaninya pulang, tidak ada lagi komunikasi setelahnya. Kendra rindu, tapi dia tahu diri. Rasa ini, cukuplah disimpannya rapat, dia tak mau membuat hubungannya dengan Erwin akhirnya canggung, terlebih, Pria itu juga memiliki hubungan darah dengan Erik. Biarlah semua menjadi rahasia hatinya, cukup dirinya, Sisil dan Tuhan saja yang tahu. 

Bittersweet [Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang