Hello~~~~
"Ini adalah bonus yang aku janjiin kemarin. Maaf atas keterlambatannya dan semoga dapat mengerti jika terdapat beberapa typo hehehe
Selamat membaca~~"Kutipan di atas diperuntukkan bagi mrk yg ikut berpartisipasi nego dan yg pastinya sudah membaca Part ini lebih dulu. Untuk yg belum baca, selamat membaca ya...
26««
Alexander berdecak kesal dan dengan geram mengetuk kaca mobil milik Jira. Mata abu-abunya memicing tajam melihat siluet Jira dan Kyuhyun di dalam mobil itu.
Kyuhyun menurunkan kaca mobil dengan ekspresi yang tidak jauh berbeda dengan Alexander. Wajah pria itu jelas-jelas terlihat seakan memaki Alexander "Kenapa?"
"Oh maafkan aku karena menginterupsi kesenangan kalian berdua, tapi bisakah kalian berdua mencari tempat yang lebih layak?" Alexander menggretakkan giginya saat mendapati bibir Kyuhyun terdapat bercak lipstick Jira. "Para pengawal menyadari kegiatan kalian sejak tadi."
"Aku akan segera turun!" Jira menjawab dengan sedikit berteriak dan langsung membuka pintu mobil dengan cepat. Kyuhyun berusaha meraih wanita itu, namun ia terlalu gesit.
"Benar-benar memalukan." Komentar Alexander saat Jira melewatinya. Wanita itu segera menoleh dan melotot ke arahnya. "Apa? Kau masih mau beradu argumen denganku?"
"Lihatlah siapa yang berbicara."
Alexander berdehen pelan, ia mengerti maksud ucapan Jira. Ya mau bagaimana lagi, dia memang bukan pria baik-baik yang pantas untuk mengusik hubungan Jira dan Kyuhyun. Setidaknya sejauh ini Jira melakukan hal seperti itu hanya dengn Kyuhyun, tapi tetap saja rasanya sangat emosi melihat adik perempuannya melakukan hal tidak senonoh di depan matanya. Rasanya aneh, karena baginya Jira tetaplah seorang anak kecil.
"Aku tidak pernah making love dengan siapapun di kediaman keluarga Constantine." Bantah Alexander dan mengekori Jira yang sudah kembali berjalan masuk ke dalam rumah.
"Kami tidak melakukan hal sejauh itu." Suara Kyuhyun terdengar dari arah belakang Alexander. Kedua pria itu kini mengekor di belakang Jira.
"Tidak atau belum?"
"Belum." Ralat Kyuhyun dengan kekehan pelan yang langsung membuat Jira dan Alexander berbalik ke arahnya dengan tatapan kesal. "Wah kalian berdua benar-benar terlihat seperti kakak beradik."
"Bisakah kalian berdua tinggalkan aku? Kalian benar-benar sangat mengganggu."
"Baiklah kalau itu maumu, aku akan berbicara dengan Kyuhyun." Alexander memicingkan matanya.
Tanpa menjawab lagi, Jira sudah meninggalkan Kyuhyun dan Alexander. Sebenarnya wanita itu sangat penasaran apa yang akan mereka berdua bicarakan, namun dirinya masih sangat kesal karena berhasil luluh terhadap Kyuhyun hanya dengan sentuhan dari pria itu.
Menjauh dari Kyuhyun untuk sementara adalah tindakan yang tepat. Jira tahu bahwa ia sama sekali tidak imun dengan pesona pria itu. Sebenci apapun dirinya pada Kyuhyun.
"Apakah ada perkembangan Cho Kyuhyun?" Alexander berdiri berhadapan dengan Kyuhyun.
Kyuhyun menaikan bahunya pelan "aku belum menerima kabar lagi, tapi sekitar sejam yang lalu, Siwon mengatakan bahwa Liam dan Leyna mendatangi mereka untuk meminta bantuan."
"Meminta bantuan? Untuk apa?" Kyuhyun menatap lurus ke mata Alexander, membuat pria itu merasakan kecemasan "hal bodoh apa lagi yang dilakukan oleh wanita itu?"
"Melepaskan sandera yang berada di rumah Arthur."
Alexander melotot, bibirnya bergetar ingin mengumpat. "Tidak bisakah kau mencegahnya, Cho Kyuhyun?"