17+
Sorry for typo!The Bad Girl
Jira mendongak saat pintu kamar mandi terbuka. Seulas senyum tidak kuasa ia tahan melihat bagaimana pria yang begitu mempesonannya muncul dari sana.
"Kenapa melihatku seperti itu?"
Kyuhyun bertanya sambil berjalan mendekat ke arah ranjang di mana Jira terlihat nyaman bersandar di tempat tidur sambil menahan selimutnya agar tetap di atas dadanya.
"Kau benar-benar seksi, Marc Oppa." Jawab Jira dengan mata berkilat-kilat geli.
Bagaimana ia bisa menahan ucapannya itu jika Kyuhyun mendekatinya hanya dengan mengenakan selembar handuk putih yang menggantung rendah di pinggulnya? Mata dan bibirnya terasa gatal ingin menelusuri lagi tubuh pria itu.
Kyuhyun tergelak. Naik ke atas ranjang dengan kaki kanannya tertekuk di atas ranjang, menjulurkan tubuhnya dan menarik pinggang Jira dalam sekali hentakan sebelum akhirnya ia mencium dan melumat bibir wanita itu dengan pelan.
"Jangan menggodaku, Raya. Ini sudah sangat larut dan aku tidak mau harus mandi untuk kedua kalinnya." Desah Kyuhyun saat Jira mulai mengalihkan ciumannya ke rahang pria itu, sementara tangan Jira sudah aktif mengusap dadanya.
Jira terkekeh pelan dan melepaskan Kyuhyun "baiklah, Marc Oppa."
"Besok pagi kau harus ikut sarapan bersamaku dan dia di restoran hotel ini. Aku tidak ingin tahu bagaimana caranya, tapi kau harus bisa bangun pagi untuk besok, karena aku ingin dia tahu bahwa kau bersamaku. Mungkin aku bisa memberi alasan bahwa kau ikut bersamaku karena Ahra Noona merasa khawatir dengan kesehatanku,"
Merasa tidak ada tanggapan apapun dari Jira, Kyuhyun yang sedang menjelaskan sambil sibuk mengenakan pakaian akhirnya berbalik dan tersenyum geli mendapati bahwa wanitannya itu terlalu focus melihatnya dalam keadaan telanjang hingga tidak merespon atau mungkin mendengar ucapannya.
"Choi Jira-ssi? Sampai kapan kau akan menatapku seperti kau ingin menerkamku, hm?"
"Ha? A―apa katamu, Marc Oppa?" ucap Jira tergagap seraya mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Jangan menatapku seperti aku ini adalah buruanmu, Sayang."
"Oh... memangnya kapan aku melakukan hal itu?"
"Kau tahu bahwa kau selalu menatapku seperti itu."
"Oh... benarkah?" Jira membuat wajahnya dengan ekspresi terkejut yang berlebihan, kemudian ia terkekeh pelan saat mata Kyuhyun menyipit tajam. "baiklah. Mari hentikan omongan tidak penting ini."
Jira beranjak dari ranjang dan menghampiri Kyuhyun sambil melilitkan selimut tebal pada tubuhnya. Ia mengulurkan tangannya pada Kyuhyun dan membantu pria itu mengancingkan kemeja birunya.
"Tidak. Kau tidak perlu mengenakan dasi." Jira menarik dasi dari tangan Kyuhyun saat pria itu berniat memakainya. Alis Kyuhyun terangkat dengan tatapan penuh tanya pada Jira. "aku tidak ingin dia melepas dasimu dan berakhir dengan ciuman panas."
Jira mengecup bibir Kyuhyun saat mata pria itu melebar dan menatapnya dengan pandangan tidak percaya. "hanya berjaga-jaga." Ucap Jira lagi dengan cengiran lebar.
"Kau tidak percaya padaku, Raya?" Kyuhyun bertanya dengan dingin, namun tetap menerima jas yang diulurkan oleh wanitanya. "sudah kukatakan bahwa aku tidak akan mengingkari janjiku."
"Aku percaya padamu," Jira menepuk jas abu-abu Kyuhyun, mencoba merapikan jas pria itu agar terlihat sempurna. "tapi aku tidak percaya dengan hormonmu." Senyum manis ditunjukkannya saat selesai mengatakan kata terakhir.