Fourteen

31.3K 1.4K 323
                                    

masih ada yang bangunkah??? hahahaha....

maaf atas keterlambatan update yaaaa *Bow
Btw yg mau liat dandanan kyu sama jira ada di media ya.

baiklah langsung saja ke ceritannya

~oOo~

Author POV

Jira mengernyit saat merasakan sebuah elusan lembut di rambutnya, diikuti oleh kecupan ringan di bahunnya yang terekspos karena pakaian yang digunakannya hanya sebuah tangtop hitam bertali seukuran spagheti.

Wanita itu mengerang protes, dan lebih membenamkan wajahnya di bantal super lembut yang membuatnya enggan untuk sekedar membuka mata.

"Morning, my Queen." ucap suara bass itu dengan nada geli "bangunlah. Kau harus bersiap untuk konfrensi pers siang ini."

Jira menarik nafas kesal saat menyadari bahwa ucapan pria itu benar. Dengan enggan ia membuka mata, sedikit mengernyit untuk menyesuaikan matannya dengan sinar mentari. Ia bangun dari posisi tidurnya dan mendongak malas, matannya mengerjap cepat melihat punggung telanjang pria itu yang baru saja keluar dari kamar.

"He's shirtless." Gumam Jira menyeringai licik.

Dengan cepat ia meraih ponselnya dan berjalan mencari sosok pria seksi tadi. Dan ya, tidak butuh waktu lama untuk menemukan pria itu yang sedang berdiri di balkon penthouse, menikmati terpaan sinar mentari dikulitnya sembari meminum kopi atau mungkin teh hangat.

"Kenapa kau belum mandi?" tanya pria itu dengan satu alis terangkat. Menyadari bahwa Jira menyusulnya.

"Let's take a picture" Jawab Jira seraya mengalungkan tangannya di leher pria itu, membunuh jarak di antara tubuh mereka. Ia berjinjit dan menatap ponselnya dari balik bahu pria itu kemudian...

Klik!

Jira terkekeh pelan kemudian berbalik dan bersandar pada tubuh pria itu yang hanya berdecak pelan sambil melingkarkan tangannya di pinggang Jira. Matannya ikut melihat hasil jepretan wanita itu.

"Uh~ sexy!" komentar Jira ketika melihat hasil fotonya.

Dalam foto itu, hanya terlihat mata Jira dari balik punggung seorang pria yang bertatto. Pria itu sedikit memiringkan wajahnya, hingga samar-samar wajah sang pria dapat terlihat meski tidak terlalu jelas. Orang yang jarang melihatnya, pasti tidak akan mengenali dirinya.

"Mandilah. Kita harus segera pergi." ucap pria itu lagi. Menarik pinggang Jira dan membawa wanita itu kembali ke kamar yang semalam menjadi tempat mereka tidur.

jira meletakkan ponselnya dan berjalan menuju kamar mandi, namun tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Kau akan menjemputnya setelah ini?"

"Ya. Itu adalah tugasku."

Jira merenggut dan menatap kesal pria yang kini duduk di atas ranjang dan tengah memperhatikannya dengan mata yang berkilat-kilat geli.

"Aku tidak suka kau terlalu memperhatikannya."

"Aku tidak pernah memperhatikannya. Aku hanya melakukan tugasku saja. Berhentilah merasa cemburu padannya."

"Tidak. Aku tidak pernah cemburu padanya."

pria itu memutar mata sebelum membalas ucapan Jira "haruskah aku mengingatkan bahwa kau pernah mencekiknya beberapa hari yang lalu?"

"Itu karena dia menamparku!"

"Ya... Ya... Ya... Aku percaya," ucap pria itu dengan nada mengejek. Membuat Jira semakin kesal karenannya "mari hentikan membahas hal ini dan segeralah mandi."

The Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang