SORRY TYPO
AUTHOR POV
Jira menahan senyumnya dan dengan lancang menaikkan kaki jenjangnya di atas meja, mengabaikan sopan satun yang sebenarnya memang tidak terlalu kental mengalir di darahnya.
Ia mendongak dan megangkat tinggi dagunya, menatap sombong sosok yang berdiri menjulang di depannya.
"Silahkan duduk, Tuan. Anggap jet mewah ini sebagai rumahmu sendiri." Ucap Jira dengan nada sombong. Sudut bibirnya sudah berkedut-kedut ingin melengkung, sedangkan tawanya tertahan di tenggorokkan, mendesak ingin segera bebas.
Sosok yang dipanggil dengan sebutan Tuan itu mendengus dan memutar matanya, ia menatap Jira dengan tatapan menilai sebelum akhirnya menunduk dan mengecup bibir merah Jira yang sejak tadi mengeluarkan kata-kata angkuh.
"Apa yang sedang kau dan Ahra Noona rencanakan, Raya?"
Jira menyeringai seraya memperhatikan Kyuhyun yang duduk di sampingnya. Pria itu meraih kedua kaki Jira dan menggesernya hingga berada di atas pahanya.
"A'a~ jangan mengelus bagian itu, Marc Oppa. Aku lelah dan tidak tertarik bercinta denganmu saat ini." gumam Jira saat Kyuhyun mengelus paha bagian dalamnya yang terekspos karena saat ini ia hanya memakai hotpants.
Kyuhyun tergelak, namun tidak berniat menghentikan elusannya. Ia sangat suka menyentuh Jira. Kulit wanita itu terbilang sangat halus dan sering terasa dingin, membuat Kyuhyun suka bersentuhan dengannya.
"Aku masih menunggu jawabanmu, Raya. Kau dan..." Kyuhyun menghentikan ucapan serta elusannya saat Jira menarik turun kakinya dan berganti posisi tidur di sofa dengan kepala yang tergeletak di atas paha Kyuhyun.
"Aku tidak mengerti ucapanmu."
Kyuhyun menunduk dan menatap Jira yang tengah menutup matanya "kau mengerti."
"Aku mengantuk." Jira menguap dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin. Berusaha menghindar dari pertanyaan itu.
Terdengar helaan nafas dari Kyuhyun "baiklah kalau kau mengantuk," Jira nyaris tersenyum mendengar Kyuhyun mengalah, namun dugaannya salah besar saat merasakan tangan pria itu menyeruak ke dalam bajunya dan mulai bergerak menggoda di sana "aku akan membuatmu melupakan rasa kantukmu itu, Raya."
Jira membuka matanya cepat dan menahan tangan Kyuhyun. Matanya melotot ganas melihat Kyuhyun menyeringai mesum ke arahnya.
"Dasar mesum!" pekik Jira sambil beranjak bangun.
"Well, memangnya apa lagi yang harus aku lakukan dengan partner sex-ku selain berbuat mesum?" Tanya Kyuhyun dengan wajah polos, kemudian ia tertawa keras karena Jira menunjukkan ekspresi horror atas ucapannya.
"Maaf mengganggu kenyaman anda, Tuan Cho," suara lembut yang berasal dari Pramugari jet pribadi Kyuhyun membuat pria itu dengan cepat mengganti ekpresinya menjadi dingin dan datar.
"Ada apa?"
Jira menaikkan sebelah alisnya mendengar nada dingin itu. Matanya melirik ke arah Pramugari cantik tersebut yang juga terlihat terkejut dengan perubahan sikap Kyuhyun yang cepat.
"S―sebentar lagi... kita akan berangkat, Tuan Cho." Pramugari itu tergagap dan menunduk.
"Hmmm... kau boleh pergi."
Pramugari itu membungkuk memberi hormat dan segera melesat pergi dengan tubuh yang bergetar samar.
"Mengingatkanku dengan masa lalu."
Kyuhyun menoleh menatap Jira yang masih melihat tempat di mana Pramugari tadi menghilang. "tentang apa?"
Jira mengalihkan matanya pada Kyuhyun. Mengulum senyum mendengar nada lembut yang digunakan Kyuhyun saat bicara dengannya. Dengan gerakan cepat wanita itu menghambur kepelukan Kyuhyun hingga tubuh mereka jatuh terlentang di atas sofa karena gerakan tiba-tiba Jira.