Hai!
Aku Richgirl28_Sebenarnya, cerita ini mau aku upload setelah Memory selesai tapi ada sesuatu dalam diri aku yang memaksa untuk segera memublikasikannya. Jangan khawatir, buat kamu yang baca Memory, cerita itu sudah selesai dan aku akan mengunggahnya sesuai jadwal.
Cerita ini sangat spesial. Aku membuatnya saat bekerja; ditengah keluhan, kegilaan dan harapan ingin cepat resign dari kantor.
And... I did it.
Ceritanya selesai dan aku pun sudah resign dari kantor (TMI bangettt). Hehe...
Entah mengapa saat membuat cerita ini selalu ada celetukan di dalam hati. Celetukan kalau cerita ini dipublikasikan, aku pasti akan berhenti bekerja di kantor itu dan menemukan kerjaan yang lebih baik. Celetukan yang menjadi nyata, baru separuh karena aku belum mendapatkan kerja di tempat impian (doakan aku yaa❤).
Cerita ini juga agak sulit karena latarnya pandemi, jadi ada banyak kejadian yang mungkin terasa relate.
Dan aku harap kamu suka. Aku juga berharap kamu bisa sabar selama pandemi ini. Btw, kamu hebat loh sudah bertahan sampai sejauh ini!!
Stay healthy ya!
Aku masih punya banyak cerita yang belum dipublikasikan. Jadi, aku harap kamu sering-sering visit akun ini, ya...
Apalagi ada beberapa cerita favorit yang menunjukkan perkembangan tulisanku hehe (yeaaaaa aku agak pede karena aku sangat menikmati proses penulisan itu).
Nantikan tulisanku yang lainnn!!!
Wish you will always be Happyyy❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Symptom [Complete]
Hayran KurguCovid-19 membuatnya jenuh. Kehidupan dipaksa normal. Namun, ia tidak sendiri. Seseorang menemaninya selama ia dikarantina.