SKY (Teman lama)

1K 66 5
                                    

"Siapa sebenarnya Kyla? Sehingga membuat Uncle lebih membela mereka, dari pada keponakan Uncle sendiri."

Pertanyaan itu membuat semua orang diam, karena ini bukan waktunya untuk memberitahu kalau Skyla adalah putri keluarga ini.

"Karena Skyla adalah anak dari Arthur dan Slania, kembaran dari Geoffroy!" ucap seseorang yang baru tiba di sana, membuat mereka mengalihkan perhatiannya.

"Kakek."
"Papa."

Mereka berucap bersamaan, kecuali Sky, Kaylan dan Gibran.

"Glenn, Bang Gab!" ucap Kyla dan Gibran menghampiri mereka.

"Maaf ya Queen, tadi gara-gara lo mencari ...."

"Sudahlah, gak usah di bahas, dan stop panggil gue Queen. Ini bukan di markas," ucap Kyla karena memang nama samaran dia adalah Queen.

"Bukankah Tuan yang waktu itu saya tolong?" tanya Kyla melihat ke arah Abel, tadi Froy memanggilnya Kakek. Berarti ....

"Ya, saya yang kamu tolong waktu itu. Saya Abelano Edmond," ucap Abel yang membuat Kyla sendiri kaget.

Arthur menarik tangan Kyla, Glenn dan Gabriel. "Kenapa kalian berdua bisa bersama dengan Papa?" tanya Arthur, padahal pada saat ia ingin bertemu dengan Glenn, setelah Glenn ditemukan. Glenn gak mau bertemu dengannya.

"Kakek sudah menjelaskan semuanya, kami tahu tentang Mama Qila." Glenn menjawab, ia tahu kesalahan kakeknya tidak termaafkan, tapi.... Entahlah, baik Gabriel maupun Glenn bukan tipe pedendam. Kejujuran Abel dan bahkan dengan terang-terangan mengungkapkan dia pembunuh Aqila, mereka bisa melihat ada penyesalan besar di mata kakeknya itu.

"Pa, bisa jelaskan?! Kenapa Papa bisa ketemu Glenn dan Gabriel? Kenapa Papa tahu kalau Skyla putriku?" tanya Arthur kesal menatap ayahnya itu.

"Cari tahu sendiri, ini balasan kepadamu karena telah menyembunyikan 3 cucuku. Seperti kamu banyak rahasia, Papa juga bisa menyembunyikan rahasia." Abel berkata dsngan santai tak seperti biasanya.

"PAPA!" teriak Arthur dihiraukan Abel, Abel masuk ke dalam lift menuju kamarnya.

Arthur melupakan sifat menyebalkan Papanya, yang selalu saja membuat teka-teki.

Arthur menatap Aubret, ia sadar apa yang dilakukannya tadi. "Maafkan Uncle, karena tadi Uncle terlalu emosi." Arthur mengusap rambut keponakannya, ia tak seperti ayahnya. Semarah apapun Arthur, ia tak pernah main tangan. Ya, ini pertama kalinya main tangan.

"Gak apa-apa, Uncle. Aku yang terlalu kekanak-kanakan," ucap Aubret tersenyum tipis.

"Ini sudah malam, aku pamit pulang dulu. Om, Tan," ucap Kaylan berpamitan.

"Gak nginap aja di sini, Kay?" tanya Cathe, beberapa kali bertemu dengan Kaylan. Kaylan dekat dengan keluarga ini.

"Tidak, Tan. Soalnya ada urusan sama Papa." Kaylan memang harus menemui Papajya karena sedang ada masalah.

"Sepertinya aku juga pamit, aku harus ke markas." Gibran ikut berpamitan, karena ia ada urusan di markas.

***

Pagi ini, Kyla sudah berada di sekolah bersama para sepupunya dan juga kekasihnya.

Aubret dan Ervrad memutuskan untuk sekolah di sini, ini hari pertama mereka sekolah.

Kyla kini berada di parkiran, bersama para sepupunya.

"Sky, gue anterin Bang Au sama Evrad dulu, ya? Nanti ketemu di kelas." Froy pun pergi bersama dua sepupunya itu.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang