Sea (Terkejut)

361 34 0
                                    

"NONA SKYLA, TUAN GIBRAN!"

Kyla dan Gibran mengalihkan pandangan Mereka kepada yang baru saja berteriak.

"Paman Fram," ucap keduanya melihat Fram ada di sana.

"Syukurlah kalian baik-baik saja, kenapa kalian gak menghubungi kami!" ucap Fram, dia sedang berada di Bandung. Ketika Abel meneleponnya untuk mencari Kyla dan Gibran, ia langsung menjalankan perintahnya itu.

"Mobil kami remnya blong, kami melompat di saat-saat terakhir. Handphone dan barang-barang kami yang lainnya ada di mobil,  mobil kami masuk jurang." Gibran menjelaskan kronologis kecelakaan yang terjadi kepada dirinya dan Skyla.

"Tante Riana yang merawat luka kami," ucap Gibran bertepatan dengan Riana keluar membawa teh hangat.

"Nona Aqila," ucap Fram melihat Riana berkedip-kedip, ia seperti melihat nona mudanya hidup kembali.

"Dia Tante Riana, yang telah merawat kami. Aku juga mengira dia adalah Tante Qila," ucap Kyla melihat reaksi Fram.

"Tuan Abel dan Tuan Arthur pasti senang melihat orang yang mirip dengan Nona Qila," ucap Fram melihat Riana.

Riana hanya tersenyum tipis menanggapi mereka, lalu melihat kearah putrinya yang masih tertidur. Riana pun memindahkan putrinya ke dalam.

"Paman, boleh pinjam handphonenya?" ucap Kyla menatap Fram.

"Tentu, kamu kabari orang tuamu dulu. Pasti mereka khawatir," ucap Fram lalu memberikan handphonenya.

Kyla langsung menelepon Mommy-nya, pasti Mommy-nya khawatir tentang keadaannya.

Kyla langsung melakukan Vc dengan Slania, Slania langsung mengangkatnya.

"Kyla, bagaimana keadaanmu? Kenapa handphonemu tak aktif, mommy sangat mengkhawatirkanmu? Keningmu juga kenapa terluka?" tanya Slahia berturut-turut.

"Aku sudah lebih baik, Mom. Tadi rem mobil kami blong, pada saat aku dan Gibran di kejar. Jadi kami lompat dari mobil, ya jadi kami terluka."

"Daddy-mu sudah pergi menuju Bandung, Froy juga ikut ke sana. Bagaimana keadaan Gibran?" tanya Slania, Kyla mengalihkan kamera ke arah Gibran.

"Dia jauh lebih baik sekarang," ucap Kylam tak lama ada sebuah mobil berhenti tak jauh dari mereka.

"Sepertinya Daddy, Kakek dan Froy sudah datang. Aku tutup dulu, mom," ucap Kyla menutup teleponnya.

"KYLA," teriak Arthur melihat putrinya.

"Daddy," ucap Kyla langsung berjalan memeluk Arthur.

"Astagfirullah, luka kamu. Pulang dari sini kita ke rumah sakit," ucap Arthur melihat luka putrinya.

"Aku sudah baikan, Dad. Tante Riana mengobatiku dan Gibran," ucap Kyla menunjuk Riana yang baru saja keluar.

"AUNTY QILA!"
"KAK QILA!"
"RIANA," ucap Abel yang beda sendiri.

"Kakek kenal?" tanya Kyla selidik melihat kakeknya.

"Apakah saya mengenal anda?" tanya Riana, ia merasa tak asing dengan orang dihadapannya.

"Kamu pasti putti tunggal Rania?" tebak Abel diangguki Riana.

"Anda mengenal Almh. ibu saya?" tanya Riana. Ibunya sudah meninggal 6 tahun yang lalu.

"Bisa jelaskan Papa, kenapa dia sangat mirip dengan Kak Qila?" tanya Arthur dingin mewakili semua orang.

"Almh. Qiana, ibu Aqila dan Azriel. Dia kembar identik dengan Rania, ibu dari Riana. Aqila, lebih mirip dengan ibunya, sedangkan Azriel lebih mirip dengan Papa. Riana juga lebih mirip ibunya, jadi jelas? Kenapa Aqila dan Riana mirip?" tanya Abel menatap orang-orang di sini.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang