Sea (Terungkap)

2K 176 26
                                    

Keduanya sama-sama terpaku, apalagi ketika dua iris abu itu bertemu. Kesya menatap keduanya secara bergantian.
Demi apapun, mereka sangat mirip, kecuali gaya rambut yang membedakannya.
"Kalian seperti anak kembar," ucap Kesya diangguki Gibran.
"Gue anak tunggal," ucap Kyla, ibunya tak pernah menceritakan tentang ayah ataupun apakah ia punya kakak atau tidak.
"Gue cuma punya saudara laki-laki," ucap Froy.
"Kenapa kalian nggak ke kantin?" tanya Joshka
datang ke kelas bersama Kaylan dan Glenn.
"Lo berdua mirip?" ucap ketiganya bersamaan melihat kemiripan antara Kyla dan Froy.
"Mata lo sangat mirip dengan tante Slania," ucap Kaylan baru menyadari iris bola mata sahabatnya.
"Gue yakin kalian kembar," ucap Joshka frontal.
"Tapi lo tahu, gue nggak punya adik perempuan. Lo mengenal gue dari kecil," ucap Froy yang berpikir apakah papanya menyembunyikan sesuatu?
"Gue baru ingat, pagi ini. Gue ngga  sengaja dengar, kalau mama Cathe bukanlah ibu kandung gue," ucap Froy mengingat perkataan papanya yang tak sengaja ia dengar tadi pagi.
"Gue tanya, kalian jawab jujur!" ucap Kesya serius menatap keduanya.
"Tanggal lahir kalian berapa?"
"Belgia, 26 April 20**."
Froy dan Kyla saling menatap, tanggal lahir mereka sama. Bahkan tempatnya sama.
"Phobia?" tanya Glenn.
"Ketinggian," ucap keduanya bersamaan.
"Hobi?" tanya Gibran.
"Main basket," ucap mereka lagi.
"Warna fav?" tanya Joshka. 
"Biru."
"Fiks kalian kembar, apalagi Kyla selama ini nggak pernah ketemu dengan papanya. Lo juga, Mama lo yang di rumah bukan ibu kandung lo. Gue yakin kalian bersaudara," ucap Kaylan yakin, jika kebetulan kenapa banyak persamaan di antara keduanya.
Kyla berlari keluar dari kelasnya, menuju taman belakang. Kenyataan yang baru ia dapatkan sulit untuk diartikan. Ke mana ia harus mencari jawabannya? Ibunya? Bahkan ibunya selalu menangis ketika ia bertanya siapa ayahnya.
"Apakah benar semua ini?" tanya Kyla, tanpa sadar air matanya mengalir.
Ingatannya kembali pada saat ia kecil, banyak orang yang memakinya sebagai anak haram.
"Kenapa semua ini terjadi?" ucap Kyla lirih, jika benar Froy adalah kembarannya. Ia tidak tahu perasaannya sekarang.

***

Kyla berjalan memasuki butik ibunya, butik yang menjadi mata pencaharian ibunya selama bertahun-tahun.
Terlihat Slania sedang menggambar di kertasnya, sampai tak menyadari bahwa dirinya ada di sini.
"Mommy, apakah aku punya kembaran?" tanya Kyla tanpa menyapa lebih dahulu.
Slania yang mendengar perkataan putrinya kaget, bagaimana Kyla tahu?
"Sayang, kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Slania berusaha untuk menahan tangisnya.
"JANGAN MENGALIHKAN PEMBICARAAN, MOM! APAKAH AKU PUNYA KEMBARAN BERNAMA SEANO DIMITRI GEOFFROY EDMOND?" tanya Kyla emosi, bahkan ia belum pernah membentak ibu kandungnya.
Slania yang mendengar nama lengkap putranya, langsung saja menangis. Ia sangat ingin bertemu putranya, Arthur entah membawa putranya ke mana.
"Ya kamu punya kembaran, Sky. Tepatnya kakak kamu. Dia di bawa oleh ayahmu tidak tahu ke mana."
Kyla yang melihat ibunya menangis, ia langsung memeluk sang ibu. Bertahun-tahun mereka berjuang bersama, dari Slania yang tidak mempunyai apa-apa. Sampai sekarang butik Slania sudah terkenal.
"Daddy-mu, meninggalkan kita dan membawa Sean. Waktu kamu masih usia 6 bulan," ucap Slania mengingat persidangan perceraiannya.
Slania dan Arthur dulu menikah hanya karena Married by Accident, terjebak oleh musuh Arthur.
"Selama ini Mommy mencari Sean, tapi Sean nggak ketemu. Keluarga Edmond sangat berpengaruh, apalagi Mommy hanyalah wanita biasa." Slania menceritakan semuanya, dimulai pernikahannya sampai perceraiannya.
"Apakah daddy membenciku, Mom? Kenapa selama ini daddy pernah menemuiku?" Kini Kyla yang menangis, mendengar cerita ibunya.
"Sabar, Sayang. Kamu masih punya Mommy, Mommy akan selalu berada di samping kamu. Ngomong-ngomong kamu tahu Sean dari mana?" tanya Slania penasaran.
Sebelum Kyla menjawab, orang-orang di luar semuanya heboh. Tiba-tiba ada asap masuk ke dalam ruangan ini.
"Mom, ini kebakaran!" Kyla panik ketika api semakin menyebar, Slania juga ikutan panik.
"Tenang, Sky! Kita keluar dari sini sekarang," ucap Slania, lalu mengajak putrinya keluar melalui jendela. Kebetulan ada jendela di sampingnya.
"Tolong! Tolong!" ucap seseorang berada di lantai dua.
Slania mengalihkan pandangannya, matanya tertuju pada lelaki yang pernah ia kenal dan di sana ada seorang wanita juga.
"Sky, kamu turun duluan ke bawah. Mommy ke sana dulu!" ucap Slania lalu berjalan masuk kafe di lantai dua. Di sana sudah ada banyak barang-barang yang terbakar.
"Cathe! Arthur!" teriak Slania menghampiri keduanya.
"Slania!" kaget keduanya bersamaan melihat Slania ada di sana.
"Ayo jalan ke arah sini!" ucap Slania tidak memperdulikan tatapan mereka.
Tiba-tiba Cathe ambruk, Cathe mempunyai asma.
"Ayo, kita harus cepat bawa Cathe keluar!" ucap Slania lalu menuruni tangga, tanpa sengaja tangannya mengenai besi yang panas.
"Awh!" ringis Slania memegang tangan kanannya.
Arthur segera membawa Cathe ke dalam mobil, sebelum pergi ia sempat mengucapkan terima kasih kepada Slania.
"Mom, itu Froy. Kenapa bisa ada di sana?" tanya Kyla melihat Froy, lelaki yang sangat mirip dengannya.
Kyla langsung berlari menaiki tangga, bahkan ia menghiraukan panggilan dari ibunya. 
"Froy," panggil Kyla memapah Froy.
Ketika Kyla menyentuh Froy hatinya menghangat. Inikah rasanya bersama saudara?
Kyla memapah Froy menuju keluar, mereka berdua menuruni tangga.
"Sky," panggil Slania melihat putrinya.
"Mommy," sahut Kyla dan Froy bersamaan, setelah itu keduanya ambruk.

***

Slania duduk di tengah-tengah brankar kedua anaknya, ia baru mengetahui kalau Froy adalah Sean, putranya.
"Kalian cepat sadar, Mommy janji tidak akan memisahkan kalian lagi. Meskipun Mommy harus melawan ayah kalian," lirih Slania, hari ini ia senang sekaligus sedih. Senang lebih mendominasi.
Setelah perceraian itu, akhirnya ia bertemu kembali dengan putra sulungnya.
Slania tidak perduli butik miliknya kebakaran, ia lebih bahagia melihat kedua anaknya selamat.
Dari kebakaran tersebut tidak ada korban, semuanya selamat. Beberapa orang dirawat dan ia menanggung semua biaya rumah sakit.
Pintu terbuka, membuyarkan lamunan Slania. Dilihatnya ada Arthur, lelaki yang bertahun-tahun lalu menghancurkan hidupnya.
Arthur duduk di samping brankar Froy, Slania langsung berpura-pura tidur. Beruntung ia sempat menutup gorden pemisah brankar.
"Froy, bangun. Daddy menunggumu. Kenapa kamu ada di sana? Apa yang kamu lakukan? Ini hari pertamamu sekolah," ucap Arthur lirih. Ia terkejut mendengar putranya masuk rumah sakit karena kebakaran itu.
"Apakah dia bertemu Slania?" tanya Arthur pelan tapi masih didengar oleh Slania.
"Kenapa kamu menyembunyikan Froy dariku, Thur?" tanya Slania membuka gorden pembatas, Arthur kaget melihat Slania di sana.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang