SKY (Pembagian Raport)

326 31 0
                                    

Abel menunjukkan foto yang ia pegang, ada seorang lelaki paruh baya sedang duduk. 2 anak perempuan berada di sisi kanan kirinya, dan anak cowok di tengah.

"Ini foto Aqila, Riana dan Azriel. Beberapa hari sebelum Azriel meninggal," ucap Abel mengingat dulu pada saat mereka di Paris.

"Aku gak pernah lihat foto ini," ucap Balzac melihat foto itu.

"Ada banyak foto Aqila, Azriel waktu kecil. Kalian saja yang gak pernah melihatnya," ucap Abel lalu memajang foto itu di dinding.

"Mulai sekarang Kak Riana dan Mika akan tinggal bersama kita, apa Abang tak keberatan?" tanya Arthur menatap kakaknya.

"Tentu saja tidak," ucap Balzac, Arthur tersenyum mendengar responnya.

"Mika mana?" tanya Riana tak melihat putrinya.

"Di bawa sama Gibran ke taman tadi," ucap Kyla ia tak ikut karena ada yang ingin dibicarakan dengan keluarganya.

"Aku mau bicara, tentang liburan nanti." Kyla berbicara serius setelah tak ada perbincangan tentang Riana.

"Bicara apa, Genevia?" tanya Abel membuat Kyla merotasikan matanya, ayolah Genevia terlalu panjang untuk panggilan.

"Jangan panggil aku Genevia, Kek!" ucap Kyla kesal. "Soal liburan Ramadhan dan setelah idul fitri, aku memutuskan tiga minggu pertama di Belgia. Setelah itu ke Paris, hari raya aku di Paris. Gak apa-apakan, Mom?" ucap Kyla menatap Slania.

"Tentu saja," ucap Slania tersenyum tipis.

"Kalau kamu Froy?" tanya Slania menatap putrinya.

"Ketika Kyla di Paris, aku akan di Belgia. Aku gak mau Mommy sendirian," jawab Froy memeluk Mommy-nya.

"Kali ini kita tidak bisa idul fitri bersama, Slan. Kita akan ke Inggris," ucap Ayna, selama beberapa tahun ini mereka selalu berada di negara yang sama.

"Tak masalah," ucap Slania ia sudah sangat berterimakasih kepada keluarga Gibran.

"Daddy senang dengan keputusanmu, kita bisa menghabiskan waktu sebelum kamu ke Hongkong."

Kyla menatap Arthur, lalu memeluknya. "Tak bisakah Daddy juga pindah ke Hongkong? Dengan Froy, Mama cathe dan Ankit," ucap Kyla menatap melas Arthur.

"Tak bisa sayang, nanti Daddy akan sering melihatmu." Arthur mengacak rambut putrinya, ia memang tak bisa berada di Hongkong, meninggalkan pekerjaannya. Arthur mengelola perusahaannya sendiri, sedangkan perusahaan keluarganya dikelola oleh Balzac.

"Tenang saja, Abang juga akan ikut. Abang akan kuliah di Hongkong," ucap Aubret membuat semua orang kaget, kecuali orangtua dan adiknya.

"Kamu serius mau kuliah di Hongkong?" tanya Abel, ia kira cucunya itu hanya bercanda.

"Iya, Kek. Papa sama Mama juga Ervrad sudah setuju," ucap Aubret.

"Senang deh, Abang ikut." Kyla memeluk sebentar kakak sepupunya.

***

Seminggu telah mereka lewati, minggu kemarin mereka lewati ujian kenaikan kelas.

Hari ini Kyla dan para sahabatnya sedang menunggu pengumuman kejuaraan, baik itu pararel maupun juara lainnya.

Sedangkan para orang tua sedang membawa hasil raport mereka.

Kali ini Kyla sedang dengan para sahabat ceweknya, tanpa saudara-saudaranya.

"Pasti kali ini lo kembali menjadi juara pararel," ucap Kesya, semester kemarin juga Kyla menjadi juaranya.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang