SKY (Tiga Situasi)

422 31 2
                                    

"Ngapain lo di sini, Kyla?" tanya Aubret melihat adik sepupunya itu berada di kamarnya.

"Gue mau bicara sama lo, Bang!" ucap Kyla, membuat Aubret mengernyitkan dahinya. Jarang loh, Kyla memanggilnya Abang.

"Lo lagi bicara, kenapa harus minta izin? Tumben banget lo panggil gue Abang?" tanya Aubret sedang memainkan laptopnya,

"Gue serius nih," ucap Kyla duduk di meja belajar milik kakak sepupunya itu.

"Tinggal ngomong aja, lo lagi butuh bantuan?" tebak Aubret menatap Kyla sebentar, lalu kembali memperhatikan laptopnya.

"100 buat lo, gue mau bertemu dengan sepupu lo, Gavin!" ucap Kyla membuat Aubret langsung menatapnya tajam.

"Mau ngapain? Gavin sudah tidak mengganggu lo lagi, lo mau apa? Bahkan dia susah keluar dari Gentara," ucap Aubret dingin.

"Gue tahu dia belum keluar, Bang. Dia pendiri Galaxy, walaupun gue musuhan sama dia gue tahu sifat dia gimana," ucap Kyla yakin Gavin gak akan melepaskan geng yang dia buat semudah itu.

"Ya sudah, kalau lo gak mau bantu gue. Gue bisa meminta tolong ke adik lo, Ervrad lebih baik daripada lo!" ucap Kyla berjalan menuju keluar dari kamar.

"Semoga lo bisa, karena dia gak akan pernah mau ke sana!" ucap Aubret menghentikan langkah Kyla.

Sebenarnya ada apa akhir-akhir ini, seperti ada teka-teki tentang Ervrad. Fakta apa yang tidak ia ketahui tentang Ervrad.

"Ayolah, Bang. Antarkan gue ya ke Gavin? Please, soalnya ini penting!" ucap Kyla kembali menghampiri Aubret.

"Gue bilang tidak ya tetap tidak!" ucap Aubret, Kyla berpikir keras. Kalau bukan Aubret dan Ervrad yang membantunya, lalu siapa?

"Gue tahu!" ucap Kyla lalu berlari keluar menuju tempat Audrey, sebelum tadi ke kamar Aubret ia bertemu dengan Aunty-nya.

Kyla melihat Aunty-nya sedang memasak di dapur, bersama art mansion ini.

"Onti, aku ingin bicara!" ucap Kyla menghampiri Aunty-nya.

"Bicara apa, Kyla? Tinggal ngomong saja," ucap Audrey masih fokus dengan masakannya.

"Kata Bang Aubret, Onti punya saudara di Indonesia? Apa benar, Onti?" tanya Kyla basa-basi, tangannya bergerak lihat dengan alat-alat masak.

"Benar, adik Onti tinggal di Indonesia. Rumahnya tak jauh dari sini, hanya beda block. Ada apa emangnya?" tanya Audrey membuat Kyla tersenyum lebar.

Belum sempat menjawab, handphone Kyla berbunyi. Gibran meneleponnya.

"Hallo, Gib. Ada apa?" tanya Kyla.

"..."

"Ohh, iya. Aku lupa, tapi gimana keputusan lo?" tanya Kyla.

"..."

"Mommy dan Ayah sudah memberi izin, tapi gue belum bicara sama Daddy dan Mama."

"..."

"Kamu bisa ke sini, gak? Kita minta izin langsung dari mereka."

"..."

"Itu juga yang membuat gue bingung, di satu sisi sekolah kita di sisi lain teman-teman. Gak mungkin kita ninggalin mereka dalam kondisi begini," ucap Kyla murung.

"..."

"Ya sudah, olimpiade-nya juga minggu depan. Kita bisa bicara sama yang lain dulu," ucap Kyla.

"..."

"Aku tunggu," ucap Kyla menutup teleponnya.

"Ada apa, Kyla?" tanya Audrey menatap Kyla sebentar.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang