SEA (Opa Anja)

508 36 1
                                    

"Bagaimana kamu bisa mengenal Opa?" tanyaa Froy heran.

"Kecelakaan yang terjadi 2 tahun lalu, keluargaku juga terlibat dalam kecelakaan itu. Papa waktu itu menemukan Opa, dan kita berada di rumah sakit yang sama." Zea menjelaskan kejadian dua tahun lalu, di mana ia kejadian yang membuatnya hilang ingatan selama 6 bulan.

"Tadinya Opa mau menjodohkanmu dengan Kaylan, tetapi sudah dimiliki oleh Geo." Froy membelakakan matanya, apa-apaan itu.

"Dia tunanganku, gak ada yang bisa merebutnya dariku." Froy menarik Zea posesif, Kaylan dan Anja terkekeh melihat sikap Froy.

"Kamu juga cucu Opa, Opa senang nantinya dia akan menjadi anggota keluarga kita. Lagi pula, sudah menjadi kebiasaan. Semua anggota di keluarga ini pasti dijodohkan, dan bertunangan pada masa SMA." Anja memang selalu membuat perjodohan di keluarganya, kalau anggota keluarganya mempunyai kekasih. Kika itu sudah melalui seleksinya, maka mereka harus bertunangan.

"Kaylan belum tunangan, kapan dia akan tunangan?" tanya Froy terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Gue belum mau tunangan, calon-calon yang Opa pilihkan gak ada yang cocok dengan gue." Kaylan menggeplak kepala saudaranya itu.

"Gak ada yang cocok, Opa jodohkan sama temanku Nakesya. Karena dia menyukai Nakesya," ucap Kyla di balas tatapan tajam Kaylan.

"Ide yang bagus," ucap Anja menhiraukan tatapan cucunya.

"Kak Stefi di mana Yah? Ku kira bersama Kaylan," tanya Kyla tidak melihat kakaknya.

"Lagi bertemu dengan keluarga calon suaminya, dia gak bisa datang." Cedrik menjawab, tadi putrinya izim tidak ikut ke sini.

"Ngomong-ngomong ini tempat di mana? Aku gak pernah ke sini, dan aku baru lihat tempat ini." Kyla melihat sekitar, tempat ini asing baginya.

"Kamu dan Sea pernah ke sini waktu kalian masih bayi, ketika waktu Mommy dan Daddy-mu masih bersama. Kalau ke Indonesia pasti ke sini," ucap Slania mengenang dulu pada saat kedua anaknya masih kecil.

"Tempatnya sangat indah," ucap Froy melihat taman ini.

"Benar, Bang. Setiap sudut di taman ini menyimpan keindahan. Ayo ikut aku, tadi aku melihat danau di ujung sana!" ajak Ankit menarik tangan kedua kakaknya.

Kaylan, Zea, Gibran, Glenn Aubret dan Ervrad pun mengikuti mereka. Menyisakan para orangtua di sana.

"Saya senang mereka semua menjadi akrab, melihat mereka seperti ini. Tidak akan ada yang mengira bahwa mereka baru bertemu," ucap Anja melihat kepergian Kyla dan yang lainnya.

"Kyla dan Froy mengerti akan kondisi orang tuanya, mereka menerima kenyataan bahwa kami tidak bersatu." Slania senang kedua anaknya menerima keadaan orang tuanya.

"Ini sangat indah," kagum Zea melihat danau yang ada dihadapannya.

"Lo benar, Ze." Glenn menyetujui ucapan sahabatnya itu.

Mereka duduk di kursi yang menghadap ke danau, untungnya cuaca hari ini tak panas.

"Sepertinya hari ini harus ke markas, nanti sore kalian bisa ke markas?" tanya Gibran karena mereka harus menjelaskan tentang tadi.

"Bisa, setelah dari sini kita ke sana. Ada yang mau gue bahas tentang Blacker," ucap Kyla.

"Blacker? Mereka buat masalah lagi? Bukankah terakhir yang waktu itu buat Gibran kecelakaan?" tanya Kalyan memastikan.

"Mata-mata yang kita kirim untuk di sekolah anak-anak Blacker, dia ingin menjelaskan sesuatu. Sebaiknya kita bahas di markas nanti," ucap Kyla ia mendapat informasi dari temannya yang ada di sana.

Sky & Sea (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang