[1] Miss You

7.4K 366 4
                                    

~Seoul, Korea.

Di sebuah mansion megah nan mewah di Seoul terdapat tiga gadis remaja bersaudara yang hidup bersama, mereka adalah Jisoo Kim(26 tahun), Jennie Kim(25 tahun), dan Rosé Kim(24 tahun).
Mereka cukup terkenal di Korea. Bagaimana tidak, di usia yang terbilang masih muda mereka sudah memiliki perusahaan yang terbilang sangat berpengaruh nomor satu di negara itu. KC atau bisa disebut Kim Company adalah perusahaan hasil kerja keras mereka selama kurang lebih 6 tahun dan banyak perusahaan-perusahaan di Korea maupun luar negri yang sangat ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

"Ku dengar ada sebuah perusahaan dari Thailand ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita, apa kau menyetujui nya unnie?" Gadis blonde itu mulai berbicara saat mereka bertiga sedang sarapan di meja makan mansion megah itu.

"Aku belum memutuskan sebelum bertemu sendiri dengan direktur perusahaan tersebut, sekertaris ku bilang beberapa hari lagi orang-orang dari perusahaan itu akan datang ke Korea untuk membahas kontrak nya" jawab Jisoo yang hanya dibalas dengan anggukan olehnya

Sementara itu gadis bermata kucing disebelah Rosé hanya menyimak sambil memakan sarapannya.

Rosé si gadis berambut blonde itu sebenarnya juga ikut serta dalam perusahan mereka, hanya saja karena dia masih kuliah sehingga mau tidak mau, dia lebih disibukkan dengan urusan kampus daripada pekerjaan kantor. Mau bagaimanapun kedua kakaknya tidak ingin jika adiknya itu harus meninggalkan pendidikannya, jadi dia hanya membantu beberapa pekerjaan saja yang diperintahkan oleh kedua kakaknya.

"Aku selesai" ujar Jennie yang beranjak dari tempatnya dan hendak pergi ke kantor. Sebelum itu dia mencium pipi kedua saudarinya. Kebiasaan mereka sebelum melakukan aktivitas.

"Aku juga selesai" sahut Rosé lalu beranjak hendak ke kampus, mengikuti apa yang Jennie lakukan setelah itu mereka berdua pergi meninggalkan Jisoo yang masih berada disana.

"Seharusnya aku bahagia dengan keadaan kami yang seperti ini, tapi kenapa hatiku tidak bisa? Dan kau kapan akan kembali? Apa kau benar-benar sudah melupakan kami?" gumam Jisoo dalam hati sambil melihat punggung kedua adiknya yang sudah menghilang dari pintu utama mansion.













~Bangkok, Thailand.

Seorang gadis sedang sibuk dengan tumpukan berkas yang ada di meja kantornya. Saking sibuknya dia tidak menyadari bahwa ada seorang pria yang menghampiri nya.

"Ayo makan siang ini sudah waktunya istirahat dan kau janganlah terlalu rajin seperti itu." Ucap seorang pria yang sudah duduk dihadapan gadis itu yang memiliki poni sebatas alisnya itu.

Namun gadis berponi itu tidak menanggapi ucapan pria tersebut dan membuatnya kesal. "YA LALICE! Apa kau mengabaikanku?" ucapnya sambil menggoyangkan meja milik gadis tersebut.

Merasa terganggu gadis itu menatap sahabatnya dengan tatapan tajam "YA! Kau tidak lihat pekerjaanku masih banyak lagipula aku bisa makan nanti." Seru Lalice dengan wajah kesal namun dibalas dengan tatapan tak suka oleh Bambam.

"Apa kau ingin sakit? Kau selalu mengabaikan kesehatanmu sendiri Lalice dan penyakit bisa datang kapan saja kepadamu walaupun kutahu kau tidak pernah sakit selama ini."

"Haish apa kau mendoakanku sakit? Kau bisa lihat sendiri bagaimana kuat nya aku dan tubuhku ini sangat kebal, mana mungkin penyakit datang padaku!" seru Lalice yang merasa disumpahi oleh sahabatnya itu.

"Aniya, mana mungkin aku mendoakan hal buruk padamu. Aku hanya khawatir jika tiba-tiba kau sakit Lalice" ucap Bambam dengan nada memelas nya.

"Nde mianhae, sebentar lagi ini selesai lalu kita ke cafe depan kantor eoh?" Ujar Lalice yang hanya dibalas deheman oleh Bambam.

You'll Never Know Unless You Walk in My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang