[4] Jeju Island

2.6K 263 7
                                    

Pagi hari setelah menyelesaikan sarapan pagi, keempat gadis itu sudah beranjak memasuki mobil milik Jisoo.
Jennie berada disamping Jisoo sementara itu Rosé dan Lalice berada di belakang.

"Apakah perutmu sudah tidak sakit lagi?" Ketika semua orang terdiam sambil menikmati perjalanan pagi tiba-tiba Jennie berbicara.

Lalice yang merasa pertanyaan itu ditujukan padanya lantas menjawab. "Tidak Miss, saya sudah baik-baik saja. Terimakasih karena semalam sudah mengingatkan saya untuk meminum obatnya. Lalice tersenyum kearah Jennie lalu hanya dibalas deheman.

Semalam Lalice hampir melupakan obatnya karena setelah makan malam dia langsung masuk ke kamar. Dan tiba-tiba Jennie masuk kedalam kamarnya untuk mengingatkan pasal obat yang harus dia minum.
(Hmm sangat ramah ya mba jenjen dapet bintang lima dari saya)

Berbeda dengan tiga orang yang sedang menikmati udara segar dipagi hari lewat kaca mobil yang mereka tumpangi, Rosé malah memperhatikan orang disampingnya dengan tatapan penuh tanya.
"Sepertinya aku tidak asing dengan wajah itu." Gumamanya dalam hati.













Setelah menempuh perjalanan cukup lama akhirnya keempat gadis itu sudah tiba di pulau Jeju. Mereka sudah berada ditempat pembangunan apartemen lima puluh lantai, project dari kerjasama antara Kim Company dan Manoban Industry.

"Pembangunan ini akan selesai dalam sebulan, jika tidak ada halangan apapun. Khusus lantai dasar sudah kami rancang untuk pembuatan tempat perbelanjaan (mall) dan beberapa lantai akan kami buat ruangan olahraga karena peminatnya cukup banyak." Salah satu arsitek menjelaskan miniatur gedung lima puluh lantai dihadapannya kepada semua orang di ruangan meeting itu.

Kini Jisoo sebagai direktur sudah selesai menandatangani beberapa berkas kesepakatan begitu juga Lalice selaku perwakilan dari Manoban Industry.
Jennie yang di bantu Rosé juga sudah selesai menulis beberapa dokumen yang harus ia susun sebagai laporan harian.

"Saya rasa meeting hari ini sudah cukup, dan semoga pembangunan dapat terlaksana dengan lancar. Sampai jumpa dua minggu lagi karena kami akan check lokasi untuk melihat perkembangan pembangunan gedung selanjutnya." Jisoo berkata sambil merapikan beberapa dokumen dihadapannya.

"Baik Miss, sampai jumpa lagi nanti."
Setelah semua orang membungkuk hormat mereka semua pergi meninggalkan ruangan itu hingga tersisa empat orang gadis yang masih setia ditempat nya.

"Setelah ini kita pergi ke mansion keluarga Kim, apakah kau tidak keberatan Lalice ssi?"

"Ah nde Miss, tapi apakah kehadiran saya tidak akan mengganggu liburan kalian, jika kalian merasa terganggu saya bisa pulang ke Seoul saja setelah ini." Kini Lalice menatap Jennie yang hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Sama sekali tidak Lalice. Lagipula kau sendirian di Seoul, apa kau tidak bosan berada di kamar hotel setiap harinya? Anggap saja kita ini keluargamu dan nikmatilah liburan disini selagi kau bisa menikmatinya." Kali ini bukan Jennie yang menjawabnya melainkan Rosé yang masih sibuk dengan camilan ditangannya.
Sejak meeting tadi hanya Rosé yang sibuk dengan makanannya walau sesekali dia membantu Jennie menyusun laporan. Sungguh gadis blonde itu tidak bisa berjauhan dengan makanan walau hanya beberapa menit.

Mendengar jawaban yang Rosé lontarkan padanya hati Lalice sedikit menghangat. Walaupun ada kesedihan didalamnya tetapi untuk kali ini ijinkan dia melupakan hal itu.
"Aku memang keluarga mu unnie, jika kau tahu itu." Ujar Lalice dalam hati.








Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, keempat gadis itu sudah berada di ruang keluarga mansion Kim yang ada di pulau Jeju.

Mereka berempat disibukkan dengan kegiatan masing-masing.
Jisoo yang sibuk dengan laptopnya. Jennie yabg sangat serius dengan ponsel digenggamnya. Rosé yang tidak bisa meninggalkan camilan nya. Dan Lalice sedang serius menonton acara kartun Pororo di televisi yang ada dihadapan dan sesekali dia tertawa melihat tingkah konyol karakter dalam kartun itu.

You'll Never Know Unless You Walk in My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang