[8] Chipmunk Day

2.2K 251 4
                                    

Gadis blonde itu sedang berjalan mondar-mandir di depan pintu mansion miliknya. Dia sedang menunggu kehadiran seseorang karena janji orang itu tiga hari yang lalu.

Sebenarnya tepat jam dua belas malam tadi Rosé sudah diberi kejutan oleh kedua kakaknya yang tiba-tiba membawa kue kedalam kamarnya ketika dia sedang terlelap. Sejak kejadian Jisoo dirumah sakit akhirnya dia terbiasa tidur sendiri di kamarnya karena Jennie yang harus menemani kakak sulung mereka saat itu.

Jennie dan Jisoo sudah merencanakan kejutan itu sejak Rosé pergi keluar saat itu. Dan benar saja, rencana mereka sukses. Walaupun hal itu sudah menjadi tradisi jika salah satu dari mereka berulang tahun tapi tetap saja orang yang diberi kejutan akan merasa bahagia. Mereka bertiga saling menyayangi karena sejak ditinggal kedua orang tuanya tak pernah ada pertengkaran diantara mereka bertiga, kecuali saat kejadian Lisa menghilang. Jisoo dan Rosé merasa panik dan mulai bertengkar karena tidak bisa menjaga adik mereka dengan baik. Kecuali Jennie yang hanya menatap pertengkaran adik dan kakaknya. Dan hingga saat ini kedua gadis itu masih berharap supaya adik mereka kembali, walupun mereka tidak tahu apakah adik mereka masih hidup atau tidak.

"Kau sedang apa chaeng? Sejak tadi kau hanya mondar-mandir disitu seperti orang gila." Jennie yang melihat adiknya itu akhirnya menghampiri Rosé.

Sebenarnya Jennie dan Jisoo sedang menyiapkan pesta ulang tahun sederhana untuk mereka bertiga karena memang tidak ada yang diundang terlebih Rosé yang tidak memiliki teman.

"Unnie aku sedang menunggu seseorang." Ucap Rosé sambil terus memperhatikan gerbang utama mansion megah itu.

"Seseorang? Bukankah sahabat mu belum kembali ke Korea?" Jennie merasa heran dengan Rosé, kemarin gadis itu bilang jika sahabatnya masih berada di Amerika.

"Bukan Hyeri, tapi seseorang. Jika ingin tahu tunggu saja. Dan apakah semuanya sudah beres?"

Jennie hanya mengangguk, mungkin saja seseorang itu adalah teman baru Rosé yang dia kenal di Pulau Jeju itu.
"Aku akan mandi terlebih dahulu, mungkin teman mu itu masih lama dan Jisoo unnie juga belum selesai menghias kue nya." Jennie lantas pergi ke dalam setelah mengatakan hal itu kepada Rosé.

Didapur Jisoo sedang sibuk menghiasi kue ulang tahun untuk Rosé. Sebenarnya Jennie ingin membantu nya tapi Jisoo melarang nya karena kue itu adalah hadiah ulang tahun dari Jisoo untuk adiknya. Walupun tadi malam dia juga sudah memberikan kue buatan nya juga pada Rosé.

"Akhirnya selesai juga, aku akan menyimpan nya sebentar lalu pergi mandi. Aigoo Jisoo lihatlah tubuhmu ini sudah seperti adonan kue." Jisoo berkata dengan dirinya sendiri sambil terkikik melihat pakaian nya yang tertutupi oleh tepung.

Setelah menyimpan kue itu di dalam lemari pendingin akhirnya dia pergi menuju kamarnya yang berada di lantai empat untuk mandi.
















Setelah satu jam menunggu akhirnya Rosé melihat sebuah taksi masuk ke halaman mansion nya. Seorang gadis dengan stelan jeans biru laut dan cardigan berwarna merah muda keluar dari taksi tersebut membawa sebuah paper bag ditangannya.

"Selamat datang Lalice, senang bertemu dengan mu." Rosé yang melihat gadis itu lantas menghampiri dan menyapa nya, tidak lupa senyum pepsodent terpampang di pipi chubby nya.

"Selamat ulang tahun Rosé unnie, maaf jika aku terlambat datang karena aku harus mencari ini dulu. Tidak sopan jika aku datang ke acara ulang tahun tanpa membawa apapun." Lalice memberikan sebuah paper bag ditangan nya kepada Rosé.

"Aigoo terimakasih banyak, sebenarnya tidak usah repot-repot karena kedatangan mu saja sudah membuatku sangat bahagia. Sekali lagi terimakasih Lalice." Rosé berujar sambil menggandeng tangan Lalice untuk masuk kedalam mansion itu.

You'll Never Know Unless You Walk in My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang