"Sebenarnya aku adalah LISA."
Rosé sedikit bingung dengan apa yang Lalice katakan.
"Apa yang kau maksud? Kau sedang mengerjaiku?""Tidak unnie, aku minta maaf karena sudah menjadi adik yang jahat."
Lalice menangis membuat Rosé kebingungan."Ya apa ini rencanamu? Memang aku sangat ingin Lisaku kembali tapi kau tidak perlu membuat nya mengaku menjadi Lisa juga." Rosé berkata kepada Hyeri karena sahabatnya itu terkadang suka mengerjai dan membuatnya kesal.
"Chaeng, apa perkataan nya terlihat bercanda? Aku tahu ini terlalu tiba-tiba bagimu tapi dia memang Lisa, Lalice adalah Lisa adikmu Rosé." Jika Hyeri sudah memanggilnya dengan nama Rosé berarti gadis itu tidak sedang dalam mode bercanda.
"Tapi.. tapi bagaimana mungkin jika dia Lisa?! Mengapa dia tidak mengatakan nya sejak kita pertama kali bertemu?" Perasaan Rosé dibuat campur aduk, dia sangat bingung dengan kebenaran ini.
"Mian unnie aku sudah berusaha untuk mengatakan nya, tapi aku terlalu takut."
"Kau tahu sendiri kan Chaeng dia melihat mu bertengkar dengan Jennie unnie dan apa kau melihat reaksinya? Dia takut mengatakan yang sebenarnya karena Jennie unnie."
Rosé menangis setelah mengingat reaksi Lalice saat dirinya bertengkar dengan Jennie. Dia berfikir reaksi Lalice hanya karena terkejut melihat sisi lain Jennie, namun ternyata itu membuat Lalice takut.
Rosé berdiri dari bangku nya dan menghampiri Lalice yang sedang menangis sambil menutupi seluruh wajahnya dengan telapak tangan.
"Apa kau benar-benar Lisa?"Unnie.. mungkin saat ini kau belum percaya tapi.. maafkan adikmu yang tidak berguna ini. Aku memang tidak pantas menjadi adikmu." Lalice semakin menangis karena rasa sesak di dadanya begitu juga dengan Rosé yang mendengar nya.
Suara ketukan pintu yang entah sudah ke berapa kalinya terdengar dari luar kamar gadis bermata kucing yang sejak semalam menangis.
Jennie menyadari kesalahan yang dia lakukan. Dan sekarang dia bingung harus melakukan apa. Meminta maaf? Itu tidak akan mengembalikan segalanya. Mencari adiknya? Bahkan sudah dua puluh tahun lebih adiknya itu hilang.
"Jennie.... keluarlah kau harus makan. Jika tidak kau akan sakit nanti."
Suara Jisoo terdengar dari luar kamar Jennie namun sejak tadi pagi diabaikan oleh gadis itu."Jika kau tidak keluar aku akan menyuruh penjaga mendobrak pintu kamar mu? Apa kau mendengarku Jen?!"
Jisoo semakin khawatir dengan adiknya itu karena sejak kejadian semalam gadis itu tidak keluar dari kamar nya.Sedih? Tentu Jisoo sedih mendengar kebenaran tentang Lisa. Namun apakah dia harus mengabaikan Jennie? Tentu tidak, sebagai orang yang paling tua di keluarga mereka, tentu saja Jisoo harus selalu bersikap bijaksana bagaimanapun keadaannya.
"Kuulangi sekali lagi, JIKA KAU TIDAK MEMBUKA PINTU, AKU AKAN..."
Pintu kamar terbuka sebelum Jisoo menyelesaikan kalimatnya. Dia melihat Jennie yang terlihat tidak baik-baik saja. Jisoo sangat tahu jika adiknya itu pasti menangis semalaman.Jisoo segera memeluk adiknya itu dan Jennie kembali menangis.
"Maafkan adikmu yang jahat ini unnie, maafkan aku karena menjadi kakak yang sangat jahat untuk adikku...""Sudah sudah jangan menangis lagi, kita selesaikan masalah ini bersama-sama dan kita cari Lisa bersama, arra?" Jisoo mengusap lembut punggung adiknya yang terlihat sangat rapuh karena merasa bersalah.
"Tapi apakah kita akan menemukan nya? Dia bahkan sudah pergi duapuluh tahun lebih." Jennie berkata sambil mengusap air matanya yang sudah mulai berhenti keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/298889094-288-k612618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Know Unless You Walk in My Shoes
FantasíaAku merindukanmu. ~Jisoo Kim Aku ingin kau kembali. ~Rosé Kim Aku membencimu! ~Jennie Kim Aku tidak berguna. ~Lalisa Kim (Bukan cerita yang sedih-sedih banget) Star: 27 Maret 2022 End: -