[22] Time With Lisa

2.4K 238 10
                                    

Lalice dan Jennie masih berada didalam kamar. Setelah percakapan tadi mereka berpelukan hingga mereka berdua tidak sadarkan diri (tertidur).

Rosé yang tidak melihat keduanya keluar dari kamar lantas menghampiri keduanya.
"Aigoo mengapa mereka malah tertidur, bukankah hari ini Lisa harus berangkat ke kantor?"

Rosé hendak membangunkan keduanya namun tiba-tiba Jisoo datang dan mencegah adiknya.
"Biarkan mereka seperti itu, Lisa tidak perlu ke kantor dan aku akan mengirimkan berkas nya kesini. Dia hanya perlu menandatangani berkas itu nanti."

Rosé hanya mengangguk sambil memperhatikan kakak dan adiknya yang tertidur sambil berpelukan.
"Aku sangat bahagia sekarang."

Jisoo yang sejak tadi menatap kedua manusia yang sedang tertidur itu lantas menoleh kearah adiknya.
"Aku juga."

"Unnie bolehkah aku mengikuti kemanapun Lisa pergi? Maksudku jika suatu hari dia pulang ke Thailand, aku akan ikut dengannya." Mendengar itu Jisoo lantas mengingat jika Lisa memiliki keluarga lain.

"Terserah kau saja."
Untungnya Jisoo dan Rosé tidak egois dan meminta Lisa terus berada diantara mereka. Mau bagaimanapun, selama ini keluarga Manoban yang menjaga Lisa hingga adiknya itu bisa mereka temui kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Mereka bersyukur kerena adiknya bertemu dengan keluarga yang baik. Bagaimana dengan Jennie? Kita lihat saja nanti.









































"Deb aku akan ke kantor, nikmatilah hari mu disini. Chaeng akan menemanimu karena dia tidak ada jadwal kuliah hari ini."
Jisoo dan Rosé menghampiri Deb yang berada diruang keluarga Kim.

"Jennie dan Lisa kemana unnie?" Tanya Deb karena tidak melihat keduanya.

"Mereka tertidur dikamar Jennie, sepertinya temanmu itu belum tahu jika kau ada disini, kalau begitu aku pamit."
Jisoo lantas keluar meninggalkan Deb dan Rosé.

"Unnie bagaimana jika kita ke mall daripada disini aku sangat bosan." Rosé berbicara dengan wajah memelas.

"Lantas bagaimana Jennie dan Lisa?"

"Biarkan mereka berdua dimansion, sepertinya itu juga ide yang bagus karena mereka perlu waktu untuk lebih akrab."
Rosé mengambil ponselnya di meja untuk menghubungi sahabatnya.

"Baiklah aku akan bersiap-siap terlebih dahulu." Deb beranjak menuju ke kamarnya.

Setelah menghubungi Hyeri dan memastikan sahabatnya itu ikut, Rosé lantas pergi ke kamarnya untuk bersiap.








































Di kantor Jisoo sedang sibuk dengan banyak berkas dimeja nya. Seharusnya ada Jennie ataupun Lalice yang membantunya.

Tok..tok..tok...

"Masuk"
Sekretaris pribadi Jisoo masuk membawa beberapa berkas ditangannya.

"Unnie apakah berkas untuk dikirim ke Lalice sudah kau siapkan?" Tanya Jisoo pada sekretarisnya.

Irene atau biasa kalian sebut nyai Airin adalah kakak tingkat Jisoo sekaligus sahabat Jisoo selama kuliah dan sekarang Irene menjadi sekretaris pribadi Jisoo. Terhitung baru seminggu ini sahabatnya itu menjadi sekretaris pribadinya karena menggantikan sekretaris lama yang sudah pensiun.

"Sudah Miss ini aku bawakan, apakah harus kukirim sekarang?" Tanya Irene kembali. Walupun mereka bersahabat, Irene tetap menghormati Jisoo sebagai atasannya disaat jam kerja. Namun tidak jika sudah berada diluar jam kerja, mereka akan menjadi sahabat layaknya orang pada umumnya.

You'll Never Know Unless You Walk in My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang