[28] Tell Me

1.8K 158 8
                                    

Jisoo memasuki kantornya dengan wajah dingin dan sedikit pucat. Tidak seperti biasanya aura seorang Jisoo Kim saat ini benar-benar berubah.

Dia berjalan lemas tanpa memperdulikan siapapun yang menyapanya. Entah apa yang dia pikirkan. Ketika tiba didepan pintu ruangannya dia melihat Lalice dan asisten barunya Diana sedang berbincang.

Jisoo sangat ingin mendekati adiknya namun dia merasa bersalah atas kejadian yang terjadi semalam.

"Mianhae Lisa-ya."
Ucap Jisoo dalam hati lantas memasuki ruangannya.















"Oh ya benarkah? Aku jadi ingat saat kita ke pantai bersama hahaha. Aku jadi rindu berlibur bersamamu lagi kak."
Lalice sedang asik mengobrol dengan Diana di ruangannya karena hari ini belum ada perintah tugas untuk nya dan juga tidak ada jadwal meeting apapun.

Seseorang mengetuk pintu ruangan Lalice dari luar, mereka berdua yang sedang asik mengobrol menatap kearah kaca pintu dan melihat seorang karyawan disana.

"Silahkan masuk." Ucap Lalice ketika melihat salah satu karyawan Kim Company berada diluar ruang kerjanya.

"Permisi Miss, saya ditugaskan untuk memeriksa beberapa berkas pekerjaan Minggu ini dan ada beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh anda." Karyawan tersebut memberikan berkas ke Lalice.

"Baiklah, apakah Miss Jisoo ada di ruangannya?" Tanya Lalice karena sejak tadi tiba dia belum berjumpa dengan kakaknya yang sejak semalam bertingkah aneh itu.

"Miss Jisoo baru saja tiba dan sekarang berada di ruangannya." Jawab karyawan tersebut.

Saat itu Diana mendapatkan tugas untuk mempersiapkan berkas untuk meeting besok dan akhirnya dirinya pamit keluar dari ruangan Lalice.


















Diruangan nya Jisoo tertidur. Sepertinya dia sangat lelah dengan wajahnya yang masih memiliki bekas luka.

Seorang gadis masuk tanpa permisi dan melihat Jisoo yang tertidur dengan posisi duduk.

"Ada apa denganmu, mengapa kau menjadi berubah seperti ini unnie?"
Gadis itu duduk dihadapan Jisoo yang tertidur.

Bukan Lalice ataupun Jennie, namun gadis itu adalah Rosé. Gadis blonde tersebut memutuskan untuk membolos kuliah karena terus memikirkan perubahan sikap kakaknya yang tidak seperti biasanya.

Rosé memutuskan untuk pergi mengunjungi kantor kakaknya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Namun saat melihat wajah kakanya yang terlihat sangat lelah akhirnya Rosé memilih untuk menunggu hingga kakaknya terbangun.

"Aku tahu unnie, kau memiliki masalah yang cukup berat dan tidak mau berbagi kepada adik-adikmu ini. Kau tahu unnie? Kau membuatku sedih." Batin Rosé sendu sambil menatap kakaknya.




































Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang dan ini adalah waktu makan siang.

Jennie sudah berada diparkiran Kim Company. Saat ini dia sedang sibuk menghubungi Lalice dan mengabari jika dirinya sudah tiba.

Jennie tidak ingin turun dan masuk ke kantor karena dia malas bertemu dengan kakaknya. Dia masih saja kesal dengan Jisoo karena perubahan sikapnya sejak semalam.





Disisi lain Lalice sedang keluar dari ruangannya karena Jennie terus mengganggu nya sejak tadi. Jika dibiarkan terlalu lama, unnie kucing nya itu bisa berubah menjadi singa yang siap menerkam nya kapan saja.

You'll Never Know Unless You Walk in My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang