Ketiga gadis itu sedang terdiam diruang keluarga mansion megah di Pulau Jeju tersebut. Setelah empat hari dirawat akhirnya Jisoo sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Sekarang kondisinya benar-benar sudah stabil.
"Tiga hari lagi kau berulang tahun apa yang kau inginkan chaeng?"
Ucap Jisoo seraya memperhatikan gadis blonde yang sedang sibuk dengan dunianya (makanan)"Aku tidak ingin apapun karena kalian sudah memberiku semua yang kuinginkan, tapi bisakah kita tetap disini sampai hari ulangtahun ku tiba?" Ujar chaeng lantas memasukkan sepotong kue coklat kedalam mulutnya.
"Hmm tentu saja untuk adikku yang tidak bisa berhenti makan, apapun akan unnie kabulkan." Rosé yang mendengar hal itu hanya memutar bola matanya jengah, dia bosan selalu diejek oleh unnie nya karena hobi makannya. Tapi bukankah makan adalah suatu kebutuhan dan bukan hobi?
"Jika merayakan disini, apa kau tidak akan mengundang teman-teman mu?"
Sekarang Jennie ikut bergabung dengan dua orang yang akan beradu mulut itu."Aku tidak memiliki teman unnie, dan sahabatku satu-satunya hanya Hyeri. Kau tau dia sedang berada di Amerika dan entah kembali kapan. Aku tidak ingin pergi ke kampus jika dia belum kembali. Jadi ijinkan aku membolos sampai sahabatku kembali." Rosé memohon pada kedua unnie nya dan alasan dia ingin tetap berada di Jeju karena dia tidak ingin pergi ke kampus sebelum sahabatnya pulang ke Korea.
"Entah mengapa aku merasa dia masih disini, aku ingin merayakan ulang tahun bersama nya." Rosé bergumam dalam hatinya lantas pergi ke kamar nya yang berada di lantai empat untuk bersiap-siap keluar.
Sepuluh menit kemudian dia sudah bersiap dengan stelan celana jeans dan kaos putih dibalut mantel cream keluar menuju halaman dimana sopir sudah menunggu nya. Rosé adalah satu-satunya orang di keluarga Kim yang menggunakan sopir jika bepergian. Alasannya adalah karena dia malas menyetir.
"Kau mau kemana chaeng?"
Ketika melewati ruang keluarga, Jennie bertanya karena melihat Rosé yang berpakaian sangat rapi."Aku hanya ingin jalan-jalan, disini sangat membosankan." Ujar Rosé kepada Jennie yang sedang memperhatikan nya.
"Baiklah, jangan pulang terlalu malam dan telpon unnie jika terjadi sesuatu."
"Baiklah, unnie. Aku pergi." Rosé langsung berlalu dari ruangan keluarga itu dan menuju mobilnya.
Bohong jika Rosé berkata bahwa dia ingin berjalan-jalan karena tujuan sebenarnya adalah mencari seseorang yang entah dimana keberadaan nya.
Sudah empat jam dia menelusuri seluruh jalan di pulau Jeju itu, namun tidak ada hasil sama sekali. Orang yang dia cari tidak ketemu. Hanya bermodalkan nekat dia mengelilingi seluruh pulau Jeju hanya untuk mencari satu orang. Merasa perjuangan nya sia-sia akhirnya dia memutuskan untuk duduk disebuah taman yang menghadap kearah pantai. Pantai dimana dia pernah berkunjung bersama kedua unnie nya dan Lalice beberapa hari yang lalu.
Taman itu cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang disana. Tanpa Rosé sadari ada seorang pria yang memperhatikan dirinya. Entah apa niatnya namun sepertinya itu adalah niat buruk. Pria tersebut menunggu tempat itu benar-benar sepi dan akan menghampiri Rosé yang sedang duduk di bangku taman itu.
Disisi lain seorang gadis bertubuh jangkung memperhatikan gerak-gerik seorang pria yang sedari tadi memperhatikan gadis berambut blonde yang berada di depannya tepat 800 meter.
Merasa ada yang tidak beres gadis jangkung itu berlari menuju gadis berambut blonde yang sedang duduk santai itu lalu menggandeng tangan nya membuat gadis blonde tersebut terkejut.
"Kamchagiya... Ya siapa....." Rosé yang hendak berteriak kepada gadis jangkung itu seketika terdiam ketika gadis itu membekap mulutnya dengan tangan mungiel nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Know Unless You Walk in My Shoes
FantasíaAku merindukanmu. ~Jisoo Kim Aku ingin kau kembali. ~Rosé Kim Aku membencimu! ~Jennie Kim Aku tidak berguna. ~Lalisa Kim (Bukan cerita yang sedih-sedih banget) Star: 27 Maret 2022 End: -