CHAPTER 04 -REVISI DIKIT

1K 220 47
                                    

Hakan Adali
As
Biantara Van Leonhart

Hakan AdaliAsBiantara Van Leonhart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°~Happy Reading

"Ayang Biyaannn~" Panggil Iwan dengan nada menggelikan.

Bianca tak menggubris panggilan tersebut, layaknya tak menganggap keberadaan Iwan. Bianca berjalan cepat sembari membawa tumpukan kertas hasil fotokopi tadi.

Iwan tak menyerah masih mengekori Bianca. "Ayang Biyan, mau Wanda bantu?"

Langkah Bianca mendadak terhenti. Beruntung Iwan dengan cepat ikut menghentikan langkahnya, sehingga tabrakan beruntun berhasil terhindarkan.

Bianca memutar badan menghadap Iwan. "Lo mau bantu kan? Nih ambil!"

Tanpa aba-aba, Bianca menyerahkan seluruh bawaannya pada Iwan.

"Aduuh~" Keluh Iwan belum siap.

"Gamau?" Bianca hendak menarik kembali tumpukan kertas tadi dari tangan Iwan. "Yaudah, mending lo perg--"

Dengan cepat Iwan merampas tumpukan kertas itu dari tangan Bianca. "Mau kok mau!"

Bianca tersenyum miring, kemudian kembali berjalan mendahului Iwan.

"Sekali-kali dimanfaatin gapapa kali yaa? BWAHAHAHA!" Batin Bianca tertawa jahat.

"Ayang, tungguin atuh!" Panggil Iwan.

Buru-buru Iwan menyusul Bianca. Dirinya agak kesulitan membawa tumpukan kertas itu. Bianca berdiri di depan lift menunggu pintu terbuka. Tepat saat lift terbuka, Bianca tak sengaja berpapasan dengan Eka dan Dirga sedang bergandengan mesra.

"Kebetulan banget kita ketemu di sini." Ucap Bianca.

Dirga menaikkan satu alisnya tak mengerti.

"Wan, kasih ke mereka!" Titah Bianca pada Iwan.

Akan tetapi dikarenakan otak Iwan hanya setengah sel, butuh waktu lama untuk mencerna perintah tersebut. Bianca menyenggol Iwan sambil melotot memberi kode. Buru-buru Iwan menyerahkan tumpukan kertas pada Dirga begitu paham dengan maksud Bianca.

"Nih ambil!" Ucap Iwan sembari menyerahkan bawaannya pada Dirga.

"Apaan nih?!" Protes Dirga mau tak mau menerima tumpukan kertas itu.

"Bagikan ke yang lain, gue capek!" Jawab enteng Bianca.

"Ini kan tugas lo!" Ucap Eka tak terima.

Bianca menggaruk pipinya tak gatal. "Iya sih, tapi pacar lo ini kan ketua kelas, tugasnya mengayomi anggota, dan gue termasuk dalam anggotanya. Bukan begitu Bapak Dirga yang Terhormat?"

Bianca memasang senyum evil-nya pada Dirga.

Dirga mengalihkan pandangan. "Be-bener sih, tapi--"

ILY, Bongsor: Dari Bian Untuk BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang