CHAPTER 29- NEW

193 27 14
                                    

Kok bisa ganteng-ganteng gini cintanya bertepuk sebelah tangan? :'(

Kok bisa ganteng-ganteng gini cintanya bertepuk sebelah tangan? :'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°~Happy Reading~°

(Delapan tahun lalu)

"BIANCA! BURUAN! KITA SUDAH TELAT!" Teriak Kevin di depan rumah Bianca yang tepat bersebelahan dengan rumahnya.

Kring kring kring.

Kevin membunyikan bel sepedanya tanpa henti. Ia sudah rapi mengenakan seragam putih merahnya. Di lehernya melingkar sebuah tali rafia yang terhubung dengan potongan kardus bertuliskan nama panggilannya dan hewan favoritnya, tak lupa juga bola plastik yang terpotong setengah disulap menjadi sebuah topi.

"Iya iya sabar!? Ini gue udah siap kok!" Bianca berlari keluar dari rumahnya.

Sama halnya dengan Kevin, Bianca juga mengenakan name tag persis dengan milik Kevin dan rambutnya dikepang menjadi 6 sesuai dengan tanggal lahirnya. Hari ini adalah hari pertama Kevin dan Bianca menjadi siswa sekolah menengah pertama. Maka tak heran mereka berdandan aneh seperti itu sebab hari ini adalah hari dimana mereka akan melaksanakan ospek.

"Lama banget sih?! Cepat naik! Bisa-bisa kita dihukum Kak Gavin kalau sampai telat." Ujar Kevin kesal.

Bianca menggerutu tanpa suara, kemudian ia naik dan berdiri di pijakan kaki di bagian roda belakang. Tanpa melihat ke belakang, Kevin langsung mengayuh sepedanya menuju sekolah baru mereka. Bianca yang belum begitu siap sontak meremas kedua pundak Kevin sebab hampir terjungkal.

"Bilang-bilang kek kalau udah mau jalan!" Kesal Bianca.

Kevin tak mengindahkan dumelan Bianca, ia hanya fokus mengayuh secepat mungkin agar tidak terlambat di hari pertama ospek mereka. Peluh membanjiri kening Kevin, namun itu tak membuat Kevin patah semangat, hingga akhirnya mereka tiba di depan gerbang sekolah. Kevin menghentikan laju sepedanya tepat di depan gerbang. Bianca turun dari sepeda, ia dan Kevin hendak masuk ke dalam sekolah, akan tetapi tiga anggota mengenakan almet OSIS yang berjaga di gerbang mencegat mereka untuk masuk.

"Eh?! Kalian mau kemana?" Tanya salah satu di antara mereka.

"Mau masuk dong, kak." Jawab Bianca polos.

"Kalian gak lihat ini sudah jam berapa?" Tanya seorang anggota OSIS mengenakan jilbab.

Bianca mengernyit, kemudian ia menarik tangan Kevin yang mengenakan jam.

"Jam tujuh lebih dua puluh menit." Bianca membaca jam digital yang melingkar pada pergelangan Kevin.

Anggota OSIS itu pun melipat kedua tangannya di dada. "Asal kalian tau ya, dek!? Di sekolah ini paling lambat masuk pukul 7:15 Tet!"

"Iya, kak. Maaf, kita belum tau." Ucap Kevin tertunduk sopan.

"Cih. Gak ada maaf-maafan, kalian berdua harus dihukum!" Ujar salah seorang anggota lagi dengan panjang rambut sebahu.

ILY, Bongsor: Dari Bian Untuk BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang