CHAPTER 26 -NEW

279 37 13
                                    

Nyam nyam nyam🍉

°~Happy Reading~°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°~Happy Reading~°

"Dimana sih?!" Gumam Bianca mengacak-acak rambutnya.

Bianca menyusuri sepanjang jalan yang dilalui tadi. Terik matahari menyengat tepat di atas kepala, dipadukan dengan rasa panas di hatinya diakibatkan oleh penolakan Tara membuat kesialannya menjadi berlipat ganda. Setiap sudut sudah ia susuri, bahkan hingga tong sampah pun tidak luput darinya, namun bunga mawar yang tanpa sadar terjatuh saat dikejar oleh Paola tadi belum juga ia temukan.

"Arghhhh!!" Erang Bianca lagi merutuki nasib.

Rasanya Bianca ingin menyerah. Tentu saja mustahil untuk menemukan mawar tersebut sebab sudah hari kedua dirinya mencari mawar tersebut. Meskipun berhasil ditemukan pun, mawar tersebut pasti sudah dalam keadaan mengenaskan.

"Cari apa?" Tanya Gabie tiba-tiba muncul entah darimana.

Bianca hanya melirik sekilas, kemudian melanjutkan aktivitasnya. "Bukan urusan lo!"

Bibir Gabie cemberut mendengar respon sinis Bianca. Suasana hati Bianca sekarang benar-benar buruk. Ia tidak ingin menambah kekesalannya dengan meladeni Gabie, makhluk yang menjadi alasan kemurkaan Paola dan mengakibatkan dirinya kehilangan bunga mawarnya.

"Mau Gabie bantu?" Tawar Gabie belum menyerah.

Bianca menghela napas jengah, kemudian berbalik menghadap Gabie. Tak sedikit Bianca dapat mendengar orang-orang yang berlalu lalang berbisik membicarakan dirinya dan Gabie.

"Lo tau soal foto yang lagi viral di instagram kampus?" Tanya Bianca sinis.

Gabie mengingat sejenak, kemudian mengangguk dengan senyum polos.

"Bisa-bisanya lo senyum setelah bikin gue jadi bahan ghibah satu kampus?!" Ujar Bianca semakin jengkel.

Bianca hendak pergi, namun ujung bajunya ditahan oleh Gabie.

"Meiko kenapa jadi kasar gini sih? Gabie kan cuman mau bantu." Ucap Gabie manja.

Bianca memutar bola matanya, kemudian melirik Gabie tajam. "Lepas selagi gue masih bisa bersabar!"

"Bee?!" Panggil Paola keras.

Bianca dan Gabie berbalik menatap Paola dengan ekspresi tegangnya. Jangan lupakan juga Jay yang masih ada sisa lebam di area wajahnya.

"Huft.. Hidup gue gini amat, Tuhan!" Ringis Bianca dengan sisa tenaganya yang tidak banyak.

Paola berjalan cepat menghampiri mereka berdua. Matanya seperti laser menatap tangan Gabie yang memegang ujung baju Bianca.

"Apa-apaan ini?!" Bentak Paola sambil menghempas tangan Gabie dari baju Bianca.

Gabie meremas tangannya sakit akibat hempasan kasar Paola. "Kamu siapa?"

ILY, Bongsor: Dari Bian Untuk BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang