Pagi pun berlalu dan beruntung bahwa sekarang tidak banyak orang yang mengantri di depan gerbang saat ini, jadi aku memutuskan untuk pergi dan hanya Gobta yang aku bawa karena hanya dia yang tahu tentang tempat itu.
Aku mengatakan pada Rigur dan dua OverGoblin serta para serigala untuk menungguku disini, akan tetapi Ranga sepertinya enggan jauh dariku dan aku meminta dia masuk ke dalam bayanganku.
Aku pun memperkecil ukuranku, menjadi lebih kecil dari yang sebelumnya 1 meter sekarang hanya berukuran 10 centimeter dan itu membuat bawahanku kembali terkejut, yah lupakan itu, aku pun naik di kepala Gobta dan melingkarkan tubuh kecilku disana, kami pun berangkat ke gerbang kerajaan Dwargon.
Setelah masuk kedalam kerjaan Dwarf itu cukup membuat aku terkesan saat pertama melihatnya, kebanyakan bangunan terbuat dari batu yang di poles, kemudian sudah banyak toko yang aku dan Gobta singgahi.
Lalu Gobta membawaku ke distrik WrKers, disana adalah tempat untuk mendapatkan beberapa pekerja Kurcaci, seperti penempa, pembangunan, pembuat perhiasan bahkan pembuat ramuan ada disini.
Ternyata tidak hanya dwarf, beberapa ras seperti Elf dan Demihuman juga ada disini, aku mampir ke sebuah toko permata untuk menjual batu kristal magis yang sebelumnya aku makan.
Dia terkejut ketika melihat kemurniannya, dia pun menawariku harga perbatu dengan 70 koin emas, aku tak tahu itu harga yang pas atau tidak namun bagi aku yang entah mengapa aku seperti pernah melakukan perdagangan sebelumnya, aku pun menekan dia dengan harga 100 koin emas perbatu, jika dia menolak aku pergi, dan dia pun terpancing, akhirnya dia membeli semua batu 'beberapa' yang aku miliki.
Dan entah bagai mana juga, dalam hitungan jam kami mendapatkan 15.000 koin emas begitu saja, aku jadi milioner dalam sekejap.
Kini saatnya kami mencari pekerja untuk di desa, aku akan menyewa mereka agar mereka mau bekerja denganku, ketika sedang mencari pekerja, kami bertemu kurcaci yang berjalan terhuyung di depan, sepertinya dia mabuk, aku melihat di tanganya ada sebotol alkohol.
Namun aku melihat bahwa Gobta sedikit berbelok kearah toko senjata, yang mana disana terpajang beberapa senjata, bisa aku rasakan bahwa senjata-senjata ini terbuat dari kristal magis.
Sepertinya Gobta menyukai salah satu dari mereka, dia bahkan memandangi sebuah belati yang terpajang di tempat yang paling tinggi dan terhiasi disana.
"Kau menyukainya?" Kataku dan dia terkejut dengan perkataanku.
"Tidak, Asura-sama, saya tidak bermaksud..." katanya dengan gugup.
"Tak apa jika kau menyukainya, aku akan memeberikanmu itu jika kau mau" kataku, namun tiba-tiba suara cukup berat terdengar di belakang kami.
Gobta berbalik ke arahnya, aku tak perlu karena aku melingkar di atas kapalnya, itu kurcaci mabuk sebelumnya, dia juga menatap belati yang tadi kami lihat dan dia pun bergumam.
"Sebuah material yang bagus namun dibuat dengan cara yang buruk, itu pemborosan yang sia-sia" gumam kurcaci itu dengan tatapan kecewa melihat belati itu.
Lalu dia menatap kami lebih tempatnya Gobta kemudian mendekat dan berkata "Bung!! Saranku kau tidak membelinya karena itu hanya akan membuang sia-sia uangmu" ucapnya dengan terhuyung mabuk.
"Belati itu adalah barang produksi tingkat rendah, hanya bahannya saja yang berkualitas tinggi tapi mereka membuang benda berkualitas itu dengan sia-sia pada belati jelek ini, mereka menganggap itu adalah karya terbaik tapi menurutku, itu sangat buruk, sangat disayangkan" tambahnya.
"Jika aku yang menempanya, aku bisa membuat barang tingkat nasional dengan bahan itu" tambahnya lagi.
Dia pun terhuyun sambil memegangi kepalanya dan duduk ditanah sambil cegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTION
Фэнтези[TENSURA STORY OC] Takashi Haku, pria paruh baya yang tewas karena seorang perampok menusuknya hingga dia mati. Saat nafas terakhirnya, dia mendengar suara aneh di kepalanya. Mengatakan sebuah lelucon yang dia anggap sebagai permainan yang konyol. G...