CH 38

323 38 4
                                    

Phobio saat ini tengah murka, terlihat bagaimana wajahnya yang sangat kesal dan marah setelah sebelumnya di permalukan oleh Gobta dan juga para monster di Tempest.

Sesaat sebelumnya dimana dia dikalahkan dengan cara cukup memalukan oleh seekor goblin.

Disaat kekalahan itu, dimana saat Phobio hendak membalas serangan dari Gobta, seseorang datang secara tiba-tiba dan langsung menghajar dirinya hingga terkapar.

Phobio pingsan untuk sesaat dan setelah dirinya sadar dia di kejutkan oleh seorang anak kecil yang mengaku dirinya seorang Demon Lord Milim.

Ternyata orang yang memukulnya hingga pingsan kala itu adalah Milim, dan juga dia mengingat posisinya saat ini dimana dia menjadi tontonan para monster.

Terbayang kembali di benaknya bagaimana dia di olok-olok oleh monster yang dia anggap lemah bahkan sampai dirinya di permalukan. Pada akhirnya Phobio pun pergi meninggalkan kota monster dengan kesal dan rasa malu.

Dalam benaknya dan dengan tekad kuat untuk membalas kan dendamnya.

" Tenang lah Phobio-sama, ingat bahwa tujuan kita adalah untuk merekrut monster kuat yang menjadi pemimpin mereka, bukan kah itu merupakan perintah dari Karion-sama? Lagipula, disana ada Raja iblis Milim. Mustahil kita bisa mengalahkan mereka. " Kata salah satu bawahan Phobio.

Mendengar hal tersebut membuat Phobio tersinggung.

" Diam.. kalian tahu sendiri kan bahwa Karion-sama tak pernah kalah.. Milim sialan itu.. aku bersumpah akan membalas dendam pada mereka yang berani mempermalukan Phobio yang hebat ini " elaknya dengan nada kesal.

" Phobio-sama, misi kita adalah merekrut Monster kuat disana bukan untuk menuai masalah, saya harap anda mengerti dan mengingat misi dari Karion-sama "

" Sial.. " umpatnya. " Huuhh-- benar yang kau katakan. Baiklah, kurasa kita akan kembali saja ke Yuurazania dan melaporkannya pada Karion-sama "

Setuju akan ulasan Phobio, bawahannya pun mengangguk dan mengikutinya.

Ketika hendak pergi, tiba-tiba saja terdengar gemuruh tawa seseorang di balik rimbunnya pepohonan di hutan sekitar mereka.

Phobio dan bawahannya mengambil posisi siaga, hingga tiba-tiba sebuah angin berhembus dan membentuk sebuah pusaran kecil di depan mereka dan memunculkan dua sosok dengan topeng badut disana.

" Siapa kalian?! " Tanya Phobio pada dua orang badut yang muncul tiba-tiba tersebut.

" Hohoho-- salam kenal semuanya, kami adalah kelompok badut moderat yang terhormat, orang-orang memanggil ku dengan badut pemarah, tapi kalian bisa memanggilku dengan Footman. Hohoho-- " ucap salah satu badut bertubuh tambun.

" Aku tak pernah mendengarnya. Lagipula aku juga tak peduli, enyah lah kalian dasar badut bodoh jangan menghali jalan kami " ucap Phobio yang tak memperdulikan kehadiran dua badut itu.

Phobio pun pergi namun kedua Badut sebelumnya hanya diam memperhatikan kepergian Phobio, kemudian mereka para badut mengucapkan sesuatu.

" Raja iblis Milim " ucap badut gemuk dan itu berhasil membuat Phobio berhenti dari langkahnya.

" Apa maksudmu? " Tanya Phobio tanpa menoleh.

" Aku tahu, kau ingin membalas dendam dan mengalahkan Raja iblis Milim yang sudah mempermalukan mu bukan? Bukan kah saat Kau menginginkan kekuatan?? Hoho-- " ucapnya.

Phobio masih diam dan mendengarkan omongan dari kedua Badut tersebut.

" Kekuatan, itulah yang kau cari. Maka dari itu, kamilah orang yang tepat yang kau butuhkan saat ini. akan tetapi, ini memiliki resiko yang tinggi, itupun jika kau menginginkannya " ucap para badut.

TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang