" Telah dikonfirmasi, dari beberapa laporan yang diterima, bahwa kerugian pemasokan di negara kita turun drastis, keuntungan dari beberapa pedagang yang biasanya selalu tinggi, perlahan semakin menurun semenjak adanya kabar tentang negara Monster Tempest ". Ucap seorang Mentri berkata pada semua orang di ruangan tersebut.
" Ada desas-desus kabar bahwa ada seseorang yang bernama Youm telah mengaku dirinya sebagai pahlawan ". Tambah orang lainnya.
" Pahlawan Youm, mereka awalnya adalah sekelompok tentara bayaran yang di sewa oleh salah satu bangsawan untuk menyelidiki kabar tentang Orc Lord beberapa bulan yang lalu karena hilangnya Naga badai Veldora ".
" Mereka mengatakan bahwa mereka saat itu di bantu oleh negara Monster untuk mengalahkan Orc Lord dan pada akhirnya Youm menjadi pahlawan karena mengalahkan monster itu ".
Hening beberapa saat hingga salah satu dari mereka kembali berujar.
" Kurasa cerita ini hanyalah sebuah kebohongan, Monster tetaplah Monster, apapun yang mereka lakukan tidak menjadikannya alasan untuk membiarkan mereka hidup karena itu tidak ada dalam ajaran Tuhan kita ". Tambah salah satu orang lainnya mengucapkan pendapat.
" Negara yang di bangun oleh monster, ya?! ". Ujar seorang pria dengan mengenakan armor. " Jika kita membiarkan negara itu, maka kekuasaan negara kita juga akan rusak. Tapi, bukan cuma itu saja masalahnya, jika kumpulan monster membangun sebuah negara dan mereka mulai memusuhi umat manusia, maka kemungkinan besar akan lahirnya Demon Lord baru, kita harus memikirkan antisipasi untuk itu ". Tambahnya, dia adalah Komandan Kesatria kerajaan Falmuth, Folgen.
" Itu benar, hanya mengamati negara mereka saja tidaklah cukup, kita harus bertindak dengan cepat sebelum semuanya terlambat dan keadaan semakin bertambah buruk nantinya ". Jawab pria tua mengenakan jubah ala penyihir, dia adalah kepala Penyihir kerjaan Falmuth, Razen.
Mendengar ucapan dari kedua orang terhormat tersebut membuat orang-orang disana menjadi yakin akan asumsi mereka. Bahkan Raja Falmuth yaitu Edomaris, yang hadir dan mendengarkan semua pendapat pun terlihat sangat setuju.
" Kita harus segera mengatasi semuanya seperti yang Razen dan Folgen katakan. Jika terus seperti ini, maka ekonomi kita akan hancur ". Ungkap Raja Edomaris yang setuju dengan proposal itu.
Namun terlihat ada beberapa orang disana yang merasa kurang setuju akan ungkapkan tersebut. " Maaf sebelumnya, Yang Mulia. Dari kabar yang beredar, negara Monster Tempest telah memiliki hubungan diplomatik dengan negara Bersenjata Dwargon dan juga negara Blumund ". Selanya pada ucapan Raja. " Lagipula, sampai saat ini tak ada satupun berita tentang mereka para monster yang menyerang manusia. Bukankah lebih baik kita juga mengambil cara lebih baik dengan mereka? ". Ungkapnya.
" Apa yang kau katakan? Ajaran kita mengajarkan untuk memusnahkan monster apapun alasannya. Membangun hubungan baik dengan mereka katamu? Bukan kah itu hanya akan mencoreng nama baik kerajaan Falmuth yang hebat?! ". Ungkap tak setuju dari salah satu orang di pihak raja.
" Kita lebih baik mengambil jalan damai, jika kita melakukan kesalahan hanya akan merugikan kita kedepannya, mereka memiliki dukungan dari 2 negara, kita tidak bisa melakukan hal yang gegabah ". Salah satu di pihak bangsawan bijak mendukung ungkapan tersebut.
" Hah, kau seperti mengatakan bahwa negara Monster itu tidak melakukan kesalahan. Lalu, apa kau memiliki bukti tentang itu? Mereka adalah monster, apapun bisa mereka lakukan, bagaimana jika negara Blumund dan Dwargon ternyata di pengaruhi oleh mereka? ". Ungkap Folgen yang seakan tak setuju atas ungkapan damai dari salah satu bangsawan disana.
" T-tapi ". Dia ingin membalasnya namun merasa kalau dirinya akan kalah dalam perdebatan tersebut karena kebanyakan dari orang-orang disana berpihak pada pemikiran kelompok Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTION
Fantasía[TENSURA STORY OC] Takashi Haku, pria paruh baya yang tewas karena seorang perampok menusuknya hingga dia mati. Saat nafas terakhirnya, dia mendengar suara aneh di kepalanya. Mengatakan sebuah lelucon yang dia anggap sebagai permainan yang konyol. G...