CH 66

311 38 9
                                    

Hari menunjukkan sore, Asura dan Shizu pun memutuskan untuk pulang dari acara liburan mereka, sebelum mereka benar-benar kembali ke Tempest, Asura memberikan sebuah isyarat dengan tangannya kepada para shadow agar mereka kembali terlebih dahulu ke Tempest dan para shadow pun melakukan perintahnya.

Setelah memastikan bahwa para shadow telah pergi, Asura pun berubah ke bentuk Naganya dan itu berhasil membuat Shizu merasa cukup heran.

" Ada apa, Asura? ".

Shizu bertanya dengan sedikit penasaran karena melihat perubahan Asura ke bentuk aslinya. Sedangkan Asura hanya menjawab bahwa 'tidak ada apa-apa hanya saja dirinya ingin mengambil wujud Naganya'.

Shizu pun hanya ber-oh sebagai jawaban.

Ngomong-ngomong, saat ini ukuran dari tubuh Naga Asura sangatlah besar yang setidaknya lebih besar dari ukuran naga Veldora. Tubuh naga Asura sendiri tidak memiliki perubahan apapun yang mana masih dengan sisik putih keperakannya dan dengan wajah menyeramkan serta juga tatapan tajam dari iris emasnya.

Tubuhnya cukup panjang yang mungkin kira-kira sekitar 300 meteran dengan empat kaki kekar yang dilengkapi dengan kuku tajamnya. Asura pun sedikit menundukkan wajahnya dan mensejajarkannya dengan wajah Shizu.

" Aku hanya berfikir bahwa aku ingin membawa mu terbang di langit senja, sambil menikmati langit sore, kurasa itu menyenangkan, sudah lama juga aku tidak dalam bentuk ini, jadi bagaimana? ". Ajak Asura pada istrinya dengan suara beratnya.

Shizu terlihat senang atas perkataan Asura, dia pun mengangguk cepat sebagai jawaban. Dengan itu, Shizu pun naik keatas kepala naga suaminya. Karena ukuran naga Asura cukup besar membuat Shizu yang saat ini terlihat sangat kecil.

Dia duduk di atas kepala Asura dan mencari posisi yang nyaman untuknya, setalah Asura memastikan bahwa Shizu telah siap, Asura pun memasang sebuah penghalang disekitar tubuh Shizu agar dia tak terhempas oleh hembusan angin nanti.

Itu hanya sebagai antisipasi saja, karena Asura juga tak berniat untuk terbang dengan cepat, dia hanya akan terbang dengan santai sambil menikmati waktu berduaan mereka.

Dengan itu, Asura pun terbang ke langit dengan Shizu yang duduk nyaman di atas kepalanya sambil menikmati hembusan angin dan juga pemandangan hutan jura yang tepat di bawah mereka.

Sambil sesekali mereka bercanda dan Shizu yang terus bercerita banyak hal ketika dia berada di danau SeaLake sebelumnya. Shizu juga memberi tahu Asura tentang dirinya yang mengumpulkan cangkang kerang karena Shizu menganggap mereka lucu, Shizu mengatakan ingin menyimpannya sebagai oleh-oleh dan furniture untuk di rumah nanti dan Asura hanya terkekeh dengan cerita dan tingkah istrinya itu.

Berbeda dengan Asura dan Shizu yang tengah berbahagia. Disisi lain di hutan jura dimana pandangan para monster saat melihat mahluk raksasa yang terbang melintas di atas kepala mereka membuat seluruh mahluk bergidik ngeri.

Tekanan kuat dari Asura serta bentuk Naganya itu mengingatkan mereka pada sesuatu, setidaknya mereka ingat pernah melihatnya mengamuk dulu, dan saat ini muncul kembali di hadapan mereka.

Hingga para monster pun berlarian menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Sedangkan Asura sendiri tidak tahu kalau semua makhluk yang dia lewati ketakutan karena dirinya.

" Asura! ". Panggil Shizu dengan sedikit ragu-ragu.

" Kenapa, Shizu? Apa kau kedinginan? ". Jawab Asura yang penasaran dengan nada panggilan Shizu yang sedikit berbeda.

Shizu sendiri tampak tak yakin untuk melanjutkan kata-katanya, dia sendiri merasa ragu dengan apa yang mau dia tanyakan pada Asura.

Hening untuk beberapa saat dan Asura masih setia menunggu apa yang hendak Shizu tanyakan padanya.

TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang