Setelah sebelumnya mengantar kepergian anggota delegasi Tempest ke Eurazania. Kini Asura mempersiapkan diri untuk memulai kembali rapat, banyak hal mereka bahas dan rencana Tempest kedepannya hingga tak terasa malam pun menaungi hutan jura.
Asura dan Shizu berdiri di depan pintu rumah sederhana mereka.
" Akeno, Rias, bagaimana penyelidikan kalian? ".
Setelah memanggil nama pelayanannya, kedua gadis iblisnya pun muncul dan membungkuk anggun dengan hormat.
" Seorang gadis, seperti yang Asura-sama katakan bahwa gadis ini tengah memantau Tempest, namun sampai saat ini dia belum melakukan pergerakan apapun ". Jawab Rias.
" Hm... Baiklah, sisanya biar Souei yang melakukannya nanti, kalian boleh kembali,..".
" Selama dia tidak melakukan hal yang mencurigakan kurasa ". Tambah Asura.
Mendengar hal tersebut, kedua gadis itu mengangguk mengerti dan seketika menghilang.
Asura dan Shizu pun akhirnya masuk kedalam rumah.
Terbaring di ranjang dengan saling berhadapan. Shizu memejamkan mata menikmati belaian lembut di pipinya oleh sang suami. Hingga Shizu pun membuka mata indahnya itu menatap langsung mata emas Asura.
" Terima kasih, Asura ". Ucapnya pelan sambil mengecup bibir Asura singkat.
" Untuk? " Jawabnya bingung karena tak paham atas apa yang istrinya katakan.
" Semuanya.. terima kasih karena telah memberikan aku cinta, terima kasih karena telah memberikan aku tempat untuk pulang, dan terima kasih karena kamu membuat aku kembali mencintai hidup ku ". Jawabnya.
" Saat pertama kali aku tiba di dunia ini, aku begitu menderita, semua orang meninggalkan aku. Sempat aku bertemu dengan seseorang yang aku anggap sebagai guru saat itu. Namun pada akhirnya, dia pun meninggalkan aku. Sejak saat itu, aku selalu hidup dalam kesendirian, setiap kali aku bersama dengan seseorang, aku selalu merasa takut. Aku takut untuk di tinggalkan dan Takut dimana aku akan melukai orang lain lagi karena kekuatan ku yang dulu.. tapi sekarang setelah bertemu dengan mu dan kau bahkan mau menolong ku hingga menerima diriku di hidup mu. Aku sangat senang.. terima kasih ". Tambahnya dengan suara serak karena Shizu sedikit menangis terharu.
Asura tersenyum mendengarnya. Dia pun memberikan pelukan hangat pada Shizu. Hanya dengan pelukan itu, Shizu mengerti bahwa Asura benar-benar menerima dirinya sepenuh hati.
" Semua ini aku lakukan karena kehendak ku sendiri, Shizu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membahagiakan mu, aku akan memberikan semuanya anggar setidaknya kau dapat melupakan masa lalu pahit mu dan kau mendapatkan kebahagiaan yang selama ini selalu kau inginkan ". Jawaban Asura membuat tangisan Shizu semakin deras karena luapan kebahagiaan.
Cukup lama mereka saling mentautkan pelukan hingga pada akhirnya Asura melepaskan pelukannya dan kembami menatap Shizu dalam-dalam.
" Asura... ". Panggil Shizu dan Asura pun memberikan isyarat padanya agar dia melanjutkan ucapannya.
" Aku tau mungkin ini egois ---kau tahu kan.... eee.. aku, memiliki murid yang sama dengan nasibku dulu.. mereka saat ini tinggal di negara Ingrasia, dan aku ingin menyelamatkan mereka--- ". Ucap Shizu sedikit ragu karena permintaan tersebut.
Asura terdiam sesaat, dia menyimak dan mengerti akan apa yang Shizu inginkan.
" Shizu--- aku mengerti.. karena itu, aku akan ikut bersamamu ke ingrasia, aku akan membantumu menolong murid mu disana ".
Mendengar jawaban dari sang suami membuat Shizu cukup terkejut. Dia tak menyangka bahwa Asura akan mengatakan hal demikian padanya.
" A-apakah tak apa? Tempest membutuhkan dirimu. Aku bisa pergi sendiri kesana-- ". Perkataan Shizu terpotong tatkala jari sang suami menempel di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTION
Fantasía[TENSURA STORY OC] Takashi Haku, pria paruh baya yang tewas karena seorang perampok menusuknya hingga dia mati. Saat nafas terakhirnya, dia mendengar suara aneh di kepalanya. Mengatakan sebuah lelucon yang dia anggap sebagai permainan yang konyol. G...