CH 49

263 32 5
                                    

Sebelum penyerangan...

Kota Tempest yang damai berubah menjadi riuh ketika beberapa manusia muncul dan mengacau di sekitar alun-alun kota Tempest.

Mereka menuduh salah satu goblin yang ada di sana dengan mengatakan bahwa dia telah di lecehkan oleh Monster. Dengan keributan itu membuat beberapa pedagang manusia dari Blumund dan para monster berkumpul untuk melihat keributan tersebut.

Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu pun mulai meragukan monster yang katanya Monster di Tempest sangat ramah dan sosial. Namun, kejadian dimana keributan itu terjadi membuat beberapa orang menjadi tidak yakin dengan hal itu.

" Aku tidak melakukannya, percayalah kalian semua, dia sendiri yang tiba-tiba menabrak ku dan menuduhku seenaknya ". Ucap goblin yang belum berevolusi tersebut meyakinkan semua orang atas pembelaannya.

" Hah!! Jadi kau mau memfitnah ku bahwa aku telah berbohong? ". Sangkal seorang gadis yang menjadi biang keladi dari keributan itu.

Perdebatan terjadi antara goblin dan gadis tersebut yang di bantu oleh dua teman laki-lakinya untuk membenarkan kejadian tersebut.

Goblin pun terpojok karena tak ada yang memihak padanya, sedangkan yang berkumpul disana kebanyakan adalah pedagang manusia dan petualangan dari Blumund.

Tiga orang pembuat onar pun menyeringai senang karena mereka berfikir kalau rencana mereka sudah berhasil. Akan tetapi kejadian tersebut tidak lah lama karena beberapa penjaga OverGoblin langsung datang dan menghentikan pertikaian tersebut.

Para penjaga pun meminta maaf atas kejadian tersebut mewakili goblin yang menjadi korban tuduhannya. Merasa suasana menjadi tak nyaman, ketiga orang itu kembali memprovokasi para monster demi mendapatkan dukungan dari orang-orang disana.

Namun sayang bahwa ternyata orang-orang lebih percaya ucapan penjaga Tempest karena bagaimanapun kebenaran tentang para monster di Tempest yang ramah tidak dapat di pungkiri lagi.

" Apa kau menyalahkan ku dan mengatakan bahwa aku berbohong, hah?? ". Kata gadis itu yang meresa dirinya terpojok.

" Itu benar, alasan apa yang membuat kalian percaya kepada ucapan para monster ini dari pada ucapan kami? ". Kata temannya membatu pembelaan.

Orang-orang disana hanya diam dan menatap aneh pada tiga remaja tersebut.

" Jelas karena Raja dan Ratu kami melarang hal seperti itu di sini, kami para monster sangat mematuhi apa yang menjadi aturan di Tempest, karena jika sampai melanggar aturan dan perintah Tuan kami, hal itu menjadi sebuah perbuatan yang tabu ". Balas penjaga OverGoblin tersebut.

Para pedagang manusia dan petualangan dari Blumund lebih mempercayai ucapan penjaga monster karena apa yang dia katakan memang benar, peraturan dan semua hal yang berkaitan dengan Tempest sudah terpampang jelas di pintu gerbang kota.

Dan mereka sangat di anjurkan untuk mematuhi hal itu, jadi untuk ucapan dan tuduhan gadis itu kembali di ragukan.

" Monster disini sangat lah baik, aku pedagang dari Blumund sudah berdagang disini selama lebih dari dua bulan dan selama ini tak pernah sekalipun aku melihat keributan antara manusia dan monster disini ". Ucap pedagang manusia yang melihat keributan tersebut.

" Kita juga petualang dari Blumund di izinkan beroperasi di Tempest bahkan tak jarang mendapatkan bantuan dari warga Tempest ". Gumam petualang yang membenarkan kembali ucapan tersebut.

Mereka pun mulai terpojok karena orang-orang di sekitar mereka tak ada yang mempercayai ucapannya, gadis itu pun kesal dan marah karena di permalukan oleh monster. Dia mengaktifkan skillnya dengan niat membunuh semua yang ada disana.

TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang