Aku mempererat dekapanku pada Shizu yang mana dia sudah berada di ambang batas ketakutannya. Meski dia sudah mendapatkan berkah dari ku namun tetap saja hal tersebut memiliki batasan. ingat bahwa Shizu berawal dari manusia. Dan untukku, aku bisa memahami hal ini karena pada dasarnya aku terlahir sebagai Naga.
Disini udara begitu kental dan berat karena energi magis yang di pancarkan para Naga begitu besar, sangat basar hingga dapat terlihat dengan jelas aura mereka yang merambat di udara.
Makhluk-makhluk itu masih terbang ke arahku, lalu.... Haruskah aku berubah ke bentuk Nagaku? Adalah apa yang terus aku pertanyakan pada diriku sendiri.
Jarak mereka semakin dekat dan aku semakin waspada terhadap mereka. Aku tak ingin hal yang tak kuinginkan terjadi yang mana nanti malah berakhir dalam penyesalan. Aku menatap mereka dengan pandangan tajam dan entah mengapa aura Naga di dalam diriku semakin mendidih.
Aku masih diam mengamati hingga para Naga itu akhirnya sampai di hadapanku, mereka mendarat di bawah kaki gunung yang saat ini aku pijak. Hentakan kaki mereka membuat tanah retak dan berguncang hebat seperti sebuah gempa.
Sebagian dari para Naga diam di atas langit. Aku membuka mata lebar-lebar karena terkejut dengan ukuran mereka. Disini, aku melihat para Naga ini dari jarak yang sangat dekat dan mereka benar-benar sangat luar biasa besar.
Mereka berdiri dengan kaki mereka dan pandangan mereka semua mengarah tepat kearahku.
Kau tahu, Bahkan ukuran mereka hampir menyamai gunung raksasa ini, apalagi dia, Naga yang muncul dari gunung sebelumnya dan yang memanggil pasukannya, dia yang ukurannya melebihi gunung ini bahkan aku bisa merasakan bahwa dia adalah yang terkuat di antara semua Naga di hadapanku.
Tidak, aku salah, bukan hanya dia tetapi beberapa dari mereka ada yang memiliki ukuran dan kekuatan yang setara dengannya.
Dia berdiri tepat di depanku, tingginya bahkan hampir mencapai langit di atas sana.
Aku memeluk erat Shizu yang saat ini sudah sangat gemetar ketakutan, aku pun mendongakkan kepalaku ke atas menatap sosok Naga besar ini dengan sorot mengintimidasi mereka meski aku tahu hal itu tidak berguna tapi dengan itu setidaknya aku ingin mereka tahu bahwa aku tidaklah merasa takut.
Naga besar ini pun sedikit menjulurkan leher panjangnya dan menatap kearah ku. Matanya yang menyala bertatap langsung dengan mataku. Aku dan Naga ini hanya saling diam dalam tatapan kami.
Dan secara tiba-tiba dia mengeluarkan aura intimidasi yang begitu besar hingga menghempaskan udara di sekitar bahkan sampai membuat aku sedikit bergidik dengan rasa aneh yang bergejolak dalam jiwa Naga ku.
Disini aku sekarang, dengan semua persiapan yang sudah sangat matang, perlahan aura kental keluar dari tubuhku lalu sebuah bayangan besar muncul di bawah kakiku.
Aku menciptakan sebuah bayangan hitam di bawah kakiku dan berkata.
"Jika hal buruk terjadi, kalian bawalah istriku dan pergi sejauh mungkin dari tempat ini, lindungi dia bahkan jika nyawa kalian sebagai bayarannya" gumamku pada diri sendiri. Tidak, bukan untukku melainkan.....
"Baik Tuanku" jawaban itu terdengar dari balik bayangan yang aku ciptakan.
...
...
...Asura menggumamkan sesuatu pada dirinya dan dari bayangan di belakangnya muncul lah sepuluh bayangan berwarna merah. Dari bayangan itu keluar 10 mahluk yang merupakan bawahannya.
Mereka adalah {Ultra Rare Summon} yang sebelumnya Asura panggil. 10 mahluk itu kini berdiri di belakang Asura untuk menunggu tuan mereka memberikan perintah.
Mereka adalah ZARA, CEREA, MIIA, si kembar DABI dan DABA, NOELLE, AYAKA, YUU, VELIONA dan terakhir Overlord RAZOR.
Note : identitas mereka udah mimin ceritakan di ch 15 ya. Baca lagi aja kalo lupa.
Sosok Naga di hadapan Asura memicingkan tatapannya tajam melihat apa yang Asura lakukan, Naga itu pun perlahan membuka mulutnya. Asura melihat apa yang akan Naga itu lakukan dan dia bersiaga jikalau Naga itu akan menyerang.
Namun sebuah moment yang jauh lebih mengejutkan bagi Asura pun terjadi. Apa yang dilakukan para Naga membuatnya terdiam dengan pandangan terkejut luar biasa.
Naga di depannya tiba-tiba saja menundukkan kepalanya ke tanah, bukan hanya dia tapi juga semua Naga melakukan hal yang sama.
Dia pun berucap pada Asura. "{Grand Marshal}.. Dengan hormat kami menyambut Raja kami" ucapnya dengan suara yang berat dan bergemuruh.
Asura masih terdiam dengan keterkejutannya, dia tak tahu harus merespon seperti apa dengan kejadian yang tiba-tiba seperti ini, haruskah dia senang? Bodoh, mana mungkin.
Justru Asura dilanda kebingungan, apa yang harus dirinya lakukan sekarang?.
"T-tunggu!! Apa maksudmu?.... dan siapa sebenarnya kalian?" Tanya Asura pada Naga di depannya.
Naga itupun mengangkat wajahnya dan kembali menatap Asura namun dengan pandangan yang berbeda, jika di awal dia menatap Asura dengan pandangan menilai maka saat ini dia menatap Asura dengan pandangan hormat.
Dia pun menjawab dengan suara baritonnya. "Hamba adalah True Dragon Emperor - Quetzalcoatl dan merupakan salah satu dari {Grand Marshal} terakhir" ucapnya memperkenalkan diri pada Asura.
Asura hanya diam dan memandang dengan penuh tanya pada sosok Naga di depannya, kemudian dia pun kembali bertanya. "Qu-quet apa?" Ucap Asura, dia kesulitan mengingat nama Naga itu. "Lalu apa maksud dari semua ini dan apa tujuan kalian?" Tambahnya.
Quetzalcoatl pun menjawab. "Salah satu rekan hamba mengatakan bahwa dia merasakan kehadiran dari {Absolute Being} dan melaporkannya pada hamba. Dengan itu Hamba sesegera mungkin datang menghadap dan memastikannya" jawabnya.
"Dan seperti yang rekan hamba katakan, hamba sendiri secara langsung dapat merasakan kehadiran {Absolute Being} dari jarak yang sangat jauh, ketika pandangan hamba menyelidik hamba akhirnya menemukannya dan itu hamba rasakan dari jiwa anda" tambahnya masih dengan nada hormat.
"Ketika anda menatap hamba, saat itu jiwa hamba terasa bergetar dan hamba semakin yakin bahwa anda adalah sosok yang selama ini kami tunggu kehadirannya".
Asura kembali terdiam dan cukup bingung dengan apa yang Quetzalcoatl itu katakan padanya. "Aku... masih tidak mengerti, bisa kau jelaskan tentang {Absolute Being} yang kau katakan itu?" Tanya dan Quetzalcoatl pun dengan senang hati menceritakan semua pada Asura.
To be continue...
Penting :
Semua cerita yang mimin tulis di fanfic ini hanyalah sebagai pelampiasan dari emosi semata.. mimin tidak tahu kalian suka atau tidak. Ini hanya imajinasi abrsud yang terlintas di kepala mimin hingga Mimin meluapkan semuanya pada tulisan gak jelas ini.
Dan terimakasih untuk pembaca setia mimin yang selalu setia menunggu update dari cerita mimin yang absurd ini. Makasih buat kalian yang selalu ngevoting di setiap ch nya, makasih buat kalian yang selalu komen.
Mimi beneran sangat seneng kalo ada yang komen dan ingin sekali menjawab komen kalian ^^. Meski pembaca mimin cuman beberapa orang aja dan gak sebanyak dulu tapi mimin akan terus menulis dengan meluapkan semua imajinasi dan emosi mimin pada cerita mimin.
Dan untuk silent reders. Makasih juga selalu baca.
Kalian luar biasa. Mimin mau berterima kasih sekali lagi buat kalian yang selalu setia membaca fanfic yang gak jelas ini. Mimin juga berusaha merubah gaya tulisan mimin meski mimin gak tau kalian suka atau tidak.
Jika kalian ada waktu, bisa kalian komentar di sini, mimin akan menerima kritik dan saran kalian.
Sekali lagi terimakasih dan see u...👋
KAMU SEDANG MEMBACA
TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTION
Fantasy[TENSURA STORY OC] Takashi Haku, pria paruh baya yang tewas karena seorang perampok menusuknya hingga dia mati. Saat nafas terakhirnya, dia mendengar suara aneh di kepalanya. Mengatakan sebuah lelucon yang dia anggap sebagai permainan yang konyol. G...