CH 37

368 40 8
                                    

Asura dan beberapa petinggi Tempest berkumpul di istana, seperti Akamaru, Rigurd, Ririna dan beberapa petinggi lainnya. Mereka tengah mengadakan pertemuan singkat untuk membahas beberapa hal yang bersangkutan dengan kota.

Misalnya tentang masalah pangan, sumber daya dan sebagainya yang mana berjalan dengan cukup baik dan stabil. Begitu pun tentang produksi senjata, alat2 rumah tangga dan beberapa hal tentang furniture juga mereka bahas.

Asura sangat senang bahwa ternyata membangun sebuah negara tidak lah terlalu seburuk yang dia bayangkan dulu. Awalnya Asura mengira jika membangun sebuah negara serta mengurus warga kota akan membuatnya sulit tapi ternyata semuanya salah.

Karena bantuan dari orang-orang terpercaya nya lah Asura dapat melakukan semuanya dengan mudah, begitu juga atas jasa besar karena bimbingan dari Raphael.

Setelah pertemuan singkat itu selesai, kini Asura pergi ke gedung investigasi. Disana dia bertemu dengan Rigur yang kini telah resmi menjadi kapten difisi keamanan kota.

Tak lama setelah selesai dengan laporan, tiba-tiba Souei muncul menghadapnya dan berlutut.

" Asura-sama?!. " ujarnya... Asura pun memberi isyarat pada Souei untuk melanjutkan ucapannya.

" Kami telah berhasil mengakses wilayah hutan jura di bagian barat daya, dan kami menemukan sesuatu yang sulit untuk kami katakan, saya sendiri telah mencoba untuk memasuki wilayah tersebut namun saat saya mencobanya seperti ada dinding yang menghalangi kami untuk masuk kesana " jelas Souei dalam laporannya.

" Dinding?? " Asura menjawab heran dan sedikit bergumam pada dirinya sendiri dan memikirkan tentang apa yang dia dengar dari informasi yang Souei berikan tersebut.

Kalian pasti sudah tahu bahwa hutan agung Jura itu sangatlah luas, bahkan saking luasnya hutan ini butuh waktu berbulan-bulan hanya untuk sampai dari ujung ke ujung hutan ini dengan berjalan kaki.

" Dinding kah?!! Lalu apa lagi yang kau temukan disana? " Tanya Asura kembali.

" Tidak ada yang aneh untuk lokasinya Asura-sama. Namun, disana saya sedikit merasakan aura aneh di balik dinding tak terlihat itu "

" Hmm.. baiklah. Kurasa aku akan melihatnya sendiri secara langsung... lagipula yahh, Treyni-san sudah mempercayakan seluruh hutan jura yang luas ini padaku " ujarnya sembari mengingat bahwa seluruh hutan jura telah di percayakan sempenuhnya padanya.

Setelah beberapa laporan lainnya, kini Asura dan Souei pergi ketempat yang di katakan sebelumnya itu. Hutan jura bagian barat daya tepatnya di bawah kaki gunung yang mana ukuran dari gunung tersebut cukup besar.

Setelah sampai di lokasi, Souei menunjukkan tempat tersebut. Hanya sebuah Padang rumput kecil dengan pohon besar di bagian tepi, tak ada yang aneh, terlihat seperti hutan di sekitarnya.

" Apakah disini? " Asura bertanya dan di jawab anggukan oleh Souei.

" Gunung ini bernama --Kuhsa Mountain-- dan di bawah kaki gunung ini lah kami menemukan tempat tersebut Asura-sama ".

Souei menunjukkan tempatnya dan disana Asura melihat seperti ada sekelebat sebuah bayangan tipis transparan layaknya sebuah cermin.

Asura menyentuh lapisan dinding transparan tersebut dengan tangan kanannya. Dan seketika dia merasakan seperti ada sebuah penolakan..

Seperti sesuatu yang berada di dalamnya itu menolak kehadirannya.

" Raphael?? Kau tahu sesuatu tentang ini? " Asura bertanya dalam batinnya pada Raphael.

[ Reaksi dari energi yang telah saya uraikan, sepertinya terdapat sebuah segel penolakan pada lapisan dinding ini untuk siapapun yang menyentuhnya, segel tersebut nampaknya terbuat dengan pola Aria sihir kuno ]

TENSEI DRAGON | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang