Chapter 18

2.4K 263 8
                                    

Oh iya sebagai pengingat kalau ada percakapan misal kayak gini itu ceritanya pakai bahasa isyarat ya wkwkwkw "Hyung sedang apa ?"



.
.
.
.
.
.
.
.








"Hyung kenapa mengunci pintunya ?"

Jaemin hanya tersenyum. Tapi kemudian menarik tangan Jeno dan dia pun duduk ditepi kasur sambil memangku Jeno.

Jaemin menangkup pipi Jeno dengan kedua tangannya.

"Hyung khawatir sekali denganmu. Kau sama sekali tidak ada kabar dari semalam sayang. Nah karena kau sudah membuat hyung khawatir maka kau harus dihukum sekarang."

Jeno menatap lamat Jaemin dan mengerejapkan matanya bingung. Dihukum ?. Kenapa dia jadi dihukum ?.

Jaemin hanya tersenyum dan mencium bibir Jeno. Dia stress sekali karena Jeno tidak ada kabar, padahal Jeno belum ada 12 jam tidak ada kabar. Lebay sekali memang bapak Na ini.

Setelah lama berciuman, Jaemin melepaskannya dan mengecup kecil bibir Jeno.

Jeno cemberut lalu menjauhkan tubuhnyaya sedikit. Jaemin ini selalu tiba-tiba seperti itu. Dia kan jadi kaget.

"Hyung sudah. Turunkan aku."

"Tidak mau sayangggg~.", Jaemin tidak mau menggunakan bahasa isyarat supaya Jeno menatap wajahnya hehe.

Jaemin menaruh kepalanya diceruk leher Jeno mengecupnya sampai naik ke telinga.
Jeno merintih tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya saat Jaemin mengulum telinganya.
Tangan Jaemin tidak tinggal diam. Dia mulai menjalarkan tangannya kemana-mana. Tangannya sudah akan menaikan baju Jeno.

Brak!!! Brak!!!! Brak!!!!!

"Yak Jaemin kenapa kau mengunci pintunya!! Apa yang kau lakukan pada calon menantuku!! Yakk!!!."

Sedangkan di dalam Jaemin terlihat menggerutu.

"Haishh eomma mengganggu saja. Yak! Jenonie jangan tertawa.", melihat Jaemin yang mengerucutkan bibirnya membuat Jeno tertawa.

"Hyung lucu sekali."

"Awas kau ya~."

Jaemin segera beranjak untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka sudah terlihat sang eomma yang berkacak pinggang.

"Ishh apa sih eomma?!."

"Apa apa! Kau yang apa! Kenapa pintunya harus dikunci ?!."

"Ishh aku tidak melakukan apa-apa eomma. Eomma ini curiga sekali dengan anak sendiri."

"Kau memang patut dicurigai. Lagipula kenapa harus mengunci pintu."

"Ishh sudahlah. Nah eomma Jeno tadi bilang padaku sekalian ingin pamit pulang karena ingin istirahat. Sudah ya eomma aku akan mengantar Jeno.", Jaemin segera menarik tangan Jeno untuk turun kebawah.
Jeno yang ditarik pun hanya memandang bingung.

Di bawah Irene dan Siwon menatap Jaemin dan Jeno bingung.

"Yak Jaemin kau mau bawa Jeno kemana?!!."

"Jeno ingin pulang noona, katanya dia tidak enak badan. Sudah ya byeee.", ucapnya sambil berlalu.

"Dasar anak bodoh.", Sepertinya bapak Siwon sudah mengetahui niat busuk anaknya itu.

------

"Hyung ? Aku tidak sempat pamit dengan yang lain. Lagipula aku tidak bilang ingin pulang."

Jaemin hanya membalas dengan senyuman dan segera menjalankan mobilnya.
Jaemin mengemudi lebih cepat dari biasanya. Dia ingin segera sampai di rumah Jeno hehehe.

------

Setelah sampai Jeno turun dan masuk ke rumahnya disusul Jaemin.
Jeno yang merasa gerah pun ijin untuk mandi. Selesai mandi, Jeno yang ingin memakai baju dikejutkan oleh pelukan Jaemin dari belakang.
Please ini Jeno baru pakai celana☹️

Jaemin membalikan tubuh Jeno menghadapnya.









Tbc


Duh aku mau bikin scene nunu nana tapi takut mengecewakan wkwkwkwk
Gimana ? Tetep mau atau nggak ? Wkwkwk

Btw thx buat mamaku yang udah baca dan selalu koreksi kalau ada yang typo wuff u shoooo mwuchhhh 😘

Florist | JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang