.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah dari rumah sakit, Jaemin mengajak Jeno pulang ke rumahnya. Pssttt sebenarnya dia ingin mengajak Jeno menginap di rumahnya tapi dia tidak bilang hehe.
Jeno yang melihat jalan merasa aneh lalu menengok kearah Jaemin dengan bingung. Jaemin yang melihat itu hanya tersenyum.
Ahh sepertinya Jaemin akan membawanya ke rumahnya.
Sesampainya, Jeno segera turun meninggalkan Jaemin yang memberenggut di dalam mobil. Jeno sudah tidak sabar bertemu eomma dan noona hehe.
Tunggu- Jaemin merasa perasaannya tidak enak, seperti merasa dia akan kena masalah tapi apa. Ah entahlah dia juga bingung, lebih baik dia segera turun.
Di dalam rumah Jeno sudah diriungi oleh keluarga Jaemin.
"Eo--", Jaemin yang akan memanggil sang eomma seperti biasa langsung terdiam melihat Taeyeon, eomma nya itu menatapnya dengan tajam. Ah bukan hanya Taeyeon tapi Irene noona nya juga, sedangkan appa nya hanya diam dan tersenyum. Senyum yang sangat tidak dia harapkan. Jeno pun hanya menunduk dengan wajah yang memerah sampai ke telinganya.
"Ada apa ini ?. Kenapa kalian menatapku seperti itu ?.", Tanya Jaemin polos.
Taeyeon langsung menghampiri anak bodohnya itu dan memukul kepala anaknya kencang sebelum memarahinya.
"Yakk! Kenapa kau bilang hah ?!!. Jaemin bodoh apa yang kau lakukan pada menantu kesayanganku. Pantas kemarin kau tidak kembali setelah mengantar Jeno pulang!."
Irene pun tidak tinggal diam, dia memarahi dan memukuli adik bodohnya.
"Yak bodoh!! Apa yang kau lakukan pada Jeno kecil kesayanganku!!. Lehernya penuh dengan bercak merah, itu pasti ulahmu kan!."
"Haish eomma dan noona ini apa-apaan sih. Aku pulang membawa Jeno itu ingin memberikan kabar bahagia, bukannya dimarahi dan dipukuli seperti ini. Kalian ini kenapa bar bar sekali sih."
Melihat ada kesempatan untuk kabur, dia langsung lari menghampiri Jeno dan berlindung di belakang kekasihnya menghindari duo singa garang.
Melihat istri dan anak-anaknya yang sepertinya akan terus ribut Siwon pun membuka suara.
"Sudah sudah. Nah Jaemin kabar bahagia apa yang akan kau sampaikan itu."
"Jadi begini appa, tadi aku dan Jeno sudah check kembali ke rumah sakit dan Jaehyun hyung bilang 3 hari lagi Jeno sudah bisa melakukan terapi. Tapi selama terapi aku ingin Jeno benar-benar fokus dan toko bunganya akan dijaga oleh adik temanku yang pernah kursus merangkai bunga karena Jeno tidak ingin toko bunganya tutup."
"Syukurlah. Kalau begitu Jeno lebih baik tinggal di sini saja Jaem.", Taeyeon menimpali ucapan anaknya.
"Aku juga sudah mengusulkan hal itu eomma tapi Jeno tidak mau. Dia merasa tidak enak dan takut menyusahkan nantinya."
Taeyeon langsung menengok ke arah Jeno yang sedari tadi menundukan kepalanya. Mengangkat kepala Jeno dengan lembut menghadapnya dan berbicara dengan perlahan agar Jeno mengerti.
"Jeno sayang nanti selama terapi tinggal di sini saja ya nak. Eomma, appa, noona dan Jaemin tidak merasa direpotkan seperti yang Jeno pikirkan. Kami senang kalau kau tinggal di sini, Jeno tidak menyusahkan siapa pun nak. Tinggal di sini ya nak, Jeno mau kan ?."
Jeno terdiam akan ucapan eomma Taeyeon. Keluarga ini selalu membuat hatinya menghangat.
Jeno pun mengangguk sebagai jawaban. Yang lain melihatnya pun tersenyum lega.Jaemin mengajak Jeno ke kamarnya lalu keluar lagi untuk mengambil baju Jeno di bagasi. Sudah dibilang dia akan memaksa Jeno untuk menginap hari ini hehehe.
Di ruang keluarga Taeyeon dan Irene menatap bingung Jaemin yang keluar dan kembali lagi membawa tas. Sedangkan yang ditatap hanya acuh dan langsung naik ke kamarnya kembali.
****
Di kamar Jeno menatap Jaemin bingung.
"Apa yang hyung bawa ?.", Tanyanya.
"Ah ini bajumu. Hari ini kau menginap ya hehe."
"Tapi hyung-"
Jaemin segera menangkup kedua tangan Jeno.
"Hyung tidak terima penolakan sayang. Lagi pula kau kan masih sakit kan.", Jawabnya sambil menaik turunkan alisnya.
Jeno memukul pelan lengan Jaemin dengan wajah yang memerah.
Jaemin naik ke atas kasur dan mengangkat Jeno pelan untuk duduk di atas pangkuannya.
"Bagaimana ? Kau senang ? Kami sangat menyayangimu sayang, jadi jangan merasa atau berpikir bahwa dirimu menyusahkan kami."
Jeno hanya mengangguk dan memeluk Jaemin erat. Menyelusupkan kepalanya ke leher Jaemin.
Jaemin tersenyum melihat kelakuan kesayangannya ini. Senang sekali rasanya Jaemin dengan sifat Jeno sekarang. Jeno lebih terbuka dan manja padanya.
Jaemin mengangkat wajah Jeno lembut menghadapnya.
Menatap wajah indah kesayangannya, lalu mengecup bibir yang selalu menjadi favorite nya sebentar untuk kemudian berbicara dengan pelan."Sayang nanti malam aku mau lagi ya hehe. Tenang yang lain tidak akan tau."
Tbc
Apa ini ?!!!! Huweeee nggak nyangka cerita ini bisa sampai peringkat ketiga 。:゚(;'∩';)゚:。
Sumpah aku kaget banget pas cek tadi.
Terus aku juga bingung tiba-tiba banyak notif yang vote cerita ini •́ ‿ ,•̀ kalian tau dari mana heyyyyy. Aku nggak pernah promote dimanapun soalnya •́ ‿ ,•̀Hiks pokoknya terima kasih banyak buat yang udah vote dan baca ceritaku ini (๑˙❥˙๑)
Cium duyuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Florist | Jaemjen
FanfictionHidup dalam kesunyian selama ini membuatnya terbiasa This is jaemjen okay ? not nomin or jenjaem ( ◜‿◝ ) sorry aku nggak bisa bikin deskripsi