.
..
.
.
.
.
.
.Hari ini Jaemin mengunjungi toko bunga Jeno kembali.
Jeno yang sedang merapikan bunga terkejut ketika ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Selamat pagi Jeno" sapanya.
Jeno segera mengambil notes nya.
'Selamat pagi Jaemin ( ◜‿◝ ). Apakah kau butuh sesuatu ?'
Jaemin yang membacanya hanya tersenyum, lalu menjawab.
"Aku tidak membutuhkan apa-apa Jeno. Aku hanya ingin mengunjungimu hehehe. Oh ya kenapa pesanku semalam belum dibalas ?"
Jeno segera mengambil handphone nya di dalam kantung celana. Matanya membola melihat banyak pesan dari Jaemin.
Jeno segera meraih notes nya.'Maafkan aku Jaemin. Aku sungguh sangat meminta maaf. Aku tidak tau kau mengirim pesan padaku. Maaf Jaemin'
Jeno menunduk dalam. Matanya memerah, entah kenapa dia merasa cengeng bila bersama Jaemin.
Sedangkan Jaemin yang melihat Jeno seperti itu merasa sangat gemas. Menggemaskan sekali Jenonya ini- tunggu.... Jenonya. Hah~ Jaemin sepertinya sudah tidak waras.
"Hei tidak apa. Jangan menunduk seperti itu, aku tidak marah" Jaemin menaruh telunjuknya didagu Jeno dan mengangkatnya.
Saat kepala Jeno terangkat menghadapnya. Jaemin kaget tapi dia juga merasa gemas dengan pria manis dihadapannya ini.
Bibir Jeno sudah melengkung kebawah dengan mata yang memerah."Aihhhh gemas sekali" Jaemin yang tidak tahan mencubit pipi Jeno.
Jeno yang dicubit pipinya terdiam. Jaemin pun yang sadar segera menarik tangannya dan meminta maaf.
Ah kenapa jadi canggung begini, ucap jaemin dalam hati."Ah Jeno ayo lanjutkan pekerjaanmu. Aku akan membantu"
Jaemin segera memotong saat melihat Jeno yang sepertinya akan menolak bantuannya.
"Aku tidak menerima penolakan"
Jaemin segera melepas jas dan dasi yang dipakai olehnya lalu disampirkan di kursi dan menggulung lengan bajunya sampai siku.
Ah Jaemin terlihat sangat tampan saat ini. Jeno yang melihatnya pun sempat tertegun sesaat, lalu dia segera menyibukan dirinya.Dia membantu Jeno sampai toko bunga itu tutup. Masa bodoh dengan sekretarisnya yang pastinya sudah marah-marah di kantor.
Dia tidak peduli, yang penting dia bisa berduaan dengan Jeno.Dia jadi teringat seminggu yang lalu.
Flashback
Jaemin saat ini sedang berada di depan pusara yeonji. Dia menangis meminta maaf karena telah menyukai Jeno. Ah bukan, dia bahkan mencintai Jeno.
"Yeonji aku minta maaf. Bukan karena aku sudah tidak mencintaimu. Tapi saat ini aku- aku mencintai seseorang, Jeno namanya. Seorang florist yang pernah aku ceritakan padamu.
Aku mohon maafkan aku yeonji. Sekarang aku meminta ijin padamu untuk membuka hati dan mulai mencintai Jeno. Maafkan aku yeonji, aku harap kau mengijinkanku"Setelah mengutarakan isi hatinya. Semilir angin terasa membelai wajah Jaemin. Entah mengapa Jaemin seperti merasakan kehadiran yeonji disampingnya dengan senyum khasnya.
"Terima kasih yeonji"
Tbc
Pweaseee jangan bosen Ó╭╮Ò
KAMU SEDANG MEMBACA
Florist | Jaemjen
FanficHidup dalam kesunyian selama ini membuatnya terbiasa This is jaemjen okay ? not nomin or jenjaem ( ◜‿◝ ) sorry aku nggak bisa bikin deskripsi