Entah sudah berapa lama Jaemin menatap Jeno yang sibuk merangkai bunga karena pelanggan yang terus berdatangan sedari tadi.
Dia merasa Jeno terlihat lebih cantik berkali-kali lipat saat merangkai bunga dan membuatnya teringat pertemuan pertamanya dengan Jeno dulu.
"Ahh wajahnya membuatku ingin segera menikahinya.", Jaemin jadi membayangkan bila dia menikah dengan Jeno.
Tunggu sebentar!!! Sepertinya dia melupakan sesuatu!
-----
Dua jam berlalu kini toko bunga Jeno sudah sepi, Jeno menghampiri Jaemin dan duduk di sebelah pria itu.
"Hyung kenapa? Dari tadi aku merasa hyung melihatku terus menerus.", Jeno menatap heran Jaemin.
"Tidak~ hyung hanya mengingat pertemuan pertama kita.", Jaemin tersenyum menatap Jeno.
Setelahnya kedua anak Adam itu hanya terdiam cukup lama hingga suara Jaemin membuyarkan lamunan Jeno.
"Jeno bagaimana ya kalau kita menikah? Kita akan bersama sepanjang hari, mempunyai seorang anak lalu membesarkan dan mendidiknya bersama kemudian melihat anak kita menikah. Hingga akhirnya kau dan aku menua bersama, menikmati hari tua kita dengan duduk bersama setiap sore hari.", Jaemin mengeluarkan sebuah cincin yang terlihat sangat cantik.
"Hyung? Kau--", Jeno terkejut melihatnya. Tidak terasa air mata sudah membasahi pipinya sejak tadi.
Jaemin tersenyum dan mengusap air mata kekasihnya itu.
"Sayang mau kah kau menikah denganku? Aku ingin kau melengkapi hidupku. Ayo menua bersamaku Jenonie."
"Hyunggg aku mau, Jeno mau menikah dengan hyung. Ihhh bagaimana ini air mata Jeno tidak bisa berhenti. Terima kasih hyung. Terima kasih karena sudah mau bersamaku. Jaemin hyung adalah hal terindah yang diberikan Tuhan untukku."
Tbc
Hehehehehe
Aku kembali hehehehe
Maaf kalau semakin aneh :((((((((
KAMU SEDANG MEMBACA
Florist | Jaemjen
FanfictionHidup dalam kesunyian selama ini membuatnya terbiasa This is jaemjen okay ? not nomin or jenjaem ( ◜‿◝ ) sorry aku nggak bisa bikin deskripsi