Chapter 19 🔞

3.7K 253 3
                                    

Aku kasih warning kali ya wkwkwk walaupun biasa aja


.
.
.
.
.
.
.
.






Jaemin membalikan tubuh Jeno menghadapnya dan langsung mencium bibir favorite nya itu. Bibir Jeno candu sekali.

Jaemin mengangkat Jeno kegendongannya lalu berjalan ke kasur.
Dia menjatuhkan Jeno perlahan ke atas kasur.
Keduanya saling melumat. Walau sesekali Jaemin akan diam, dia ingin tau bagaimana Jeno saat dia pasif. Dan ternyata di luar dugaannya. Jeno ternyata bisa agresif juga.

Jeno memukul kecil pundak Jaemin saat napasnya sudah hampir habis. Jaemin yang paham melepaskan ciuman mereka dan menatap Jeno dalam.

Jeno saat ini terlihat sangat sexy. Bibirnya yang lembut terlihat lebih merah dari biasanya.

Dia pun menyelusupkan tangannya ke dalam baju Jeno lalu mengusap perutnya lembut dan perlahan naik sampai ke dada.
Kulit Jeno sangat lembut.

Merasa terganggu dengan baju yang dipakai kesayangannya, Jaemin pun melepaskannya secara perlahan dan ketika terlepas tidak hanya Jeno yang wajahnya memerah malu tapi Jaemin juga. Entahlah tapi melihat badan Jeno walaupun hanya bagian atasnya saja Jaemin sudah memerah malu seperti ini. Bagaimana bila dia melihat keseluruhannya.

Dia mulai memilin puting kiri Jeno lembut, puting kanannya berada di mulutnya. Jaemin terus menghisap dan menjilat membuat Jeno mengerang tanpa suara. Jeno medekap kepala Jaemin erat. Jeno tidak tau, yang dia tau adalah hal yang Jaemin lakukan padanya sekarang ini sangat nikmat.

Jaemin beralih mencium Jeno. Tangannya kini menyelusup ke dalam celana Jeno. Mengusap dan meremas lembut buah peach itu.
Tanpa disadari Jeno celana beserta dalaman yang dipakainya sudah terlepas.

Jaemin mulai meraba lembut pink hole Jeno. Dia yang penasaran pun mengubah posisinya agar bisa melihat. Ternyata bukan hanya wajah Jeno saja yang membuatnya gemas.
Meniupnya pelan, membuat Jeno menggeliat geli dan merapatkan kedua kakinya. Jaemin yang melihat itu tersenyum. Dia pun mengecup pelan kening Jeno, kemudian berdiri melepaskan seluruh pakaiannya.

Jeno bersemu malu melihat sesuatu di tengah selangkangan Jaemin. Baru kali ini dia melihat tubuh naked orang lain selain dirinya sendiri.

Melihat Jeno dari tempatnya berdiri membuatnya tidak tega.

Kenapa aku merasa seperti seorang paman mesum yang akan menggagahi anak kecil. Haisshhh tidak tidak. Jeno sudah besar Jaemin, umurnya pun sudah legal. Tidak apa-apa okay, batinnya.

Jaemin menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan. Dia juga gugup sebenarnya saat ini. Ini adalah pertama untuknya dan pastinya juga untuk Jeno.

Perlahan ia mengukung tubuh Jeno dan mengecup sebentar bibir kesukaannya. Jaemin mengarahkan jari telunjuknya ke depan mulut Jeno.

"Jilat sayang."

Jeno menatap ragu jari jaemin di depan mulutnya. Dengan ragu dia menjilat pelan dan mulai mengulum jari Jaemin.
Nafsu Jaemin meningkat melihat Jeno yang seperti itu. Dia merasa Jeno sangat menggoda saat malu-malu seperti itu.

"Cukup babe.", setelah cukup basah Jaemin mengeluarkan jarinya dari mulut Jeno. Kemudian dia membawa jarinya menuju hole Jeno, mengusapnya pelan kemudian memasukannya. Jeno ternyata sangat bersih.

Jaemin menambah satu jarinya lalu mengeluar masukannya di hole Jeno. Dia melihat Jeno yang sepertinya menahan perih.
Jaemin mencium dan melumat bibir Jeno. Saat dirasa cukup dia mengeluarkan jarinya dan menatap Jeno lalu berkata pelan.

"Jeno, sayang maafkan hyung okay."
Jeno mengangguk dan menarik tubuh Jaemin. Memeluknya erat.

Jaemin tertawa tanpa suara. Jenonya saat seperti ini saja lucu sekali.

Dalam sekali hentakan Jaemin memasukan kejantanannya ke dalam hole Jeno dan mendiamkannya sebentar. Punggungnya terasa sangat perih. Sepertinya Jeno mencakarnya tapi tak apa itu tidak seberapa.

Jaemin mulai bergerak pelan lalu menambah temponya. Dia mengerang dan menghentak cepat tapi tetap lembut hole Jeno.
Jaemin melepaskan pelukan Jeno. Dia ingin melihat wajah Jeno sekarang.
Mulut yang terbuka dan peluh yang membuat tubuhnya mengkilap membuat Jaemin semakin bernafsu.

Setelah cukup lama mereka berdua mencapai puncaknya. Jaemin mengeluarkannya di dalam hole Jeno.
Jeno merasa bagian bawahnya sudah sangat becek, tapi Jaemin terus bergerak. Dia menatap Jaemin, tapi sepertinya Jaemin tidak mau melepaskannya.

"Sayang satu kali lagi ya hehe."
Jeno hanya bisa mengangguk malu.

Mereka melakukannya kembali. Jaemin membantu Jeno untuk mencapai pelepasannya. Tapi saat Jeno akan keluar dia menutupnya menggunakan jarinya. Jeno menatap Jaemin tidak nyaman.

Jaemin ingin mereka mencapai pelepasannya bersama. Sampai saat akan keluar Jaemin bergerak lebih cepat dan mengocok Jeno tidak kalah cepat. Kemudian mereka pun keluar bersama.

Jaemin bergerak pelan untuk mengeluarkan sisa putihnya. Dia tidak ingin spermanya terbuang sia-sia.

Melihat Jeno yang kelelahan Jaemin melepaskan kejantanannya dan mengusap peluh Jeno lembut.

"Terima kasih babe dan maaf karena telah membuatmu kesakitan.", ucapnya lalu mencium lembut dahi Jeno.
Jeno menatap lamat Jaemin dan tersenyum mengangguk dengan wajah yang lelah.

Mereka pun terlelap dengan Jaemin yang membawa Jeno ke dalam pelukannya.












Tbc

Maafkan akuuuuuu (。•́︿•̀。)
Ini mengecewakan banget sumpah huhu. Tenryata bikin scene nunu nana itu sulit banget, apalagi untuk aku yang polos ini teehee 🌚

Oh iya aku kurang suka kalau scene nunu nana yang kebanyakan uh ah uh ah, jadi ya gitu wkwkwk

Terima kasih telah membaca 😘😘😘

Florist | JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang