🕶 Briefing Bulanan 🕶

416 35 0
                                    

Terhitung sudah memasuki bulan kedua setelah tahun ajaran baru AGHIS dimulai. Angkatan ke-13 berkumpul di ruang kelas mereka jam 7 malam.

15 menit setelah 19 orang hadir, datanglah Miss Rea dengan tab kebanggaannya. Namun sepertinya ada tamu lain yang ikut bersama Miss Rea hari ini.

"Sebelumnya aku mau ngasih tau kalau Mister DK dan Mister Eight dari angkatan ke-8 akan jadi supervisor kalian selama proses kelulusan. Karena kalian juga punya agenda, beberapa keperluan kalian juga akan dipantau langsung sama mereka berdua.

Biasanya kita butuh lebih dari lima supervisor. Tapi karena kalian memilih tempat yang sama, pihak sekolah mengutus masing-masing satu supervisor di tempat kalian. Kalian bisa lanjut diskusi setelah ini soal plan kalian.

Aku bacain jadwal penting kalian dulu ya. Tanggal 5, Steve cs ada shooting talkshow. Kalian para pewaris ada jamuan kepresidenan. Jaden berangkat ke Busan dan pulang tanggal 8.

Tanggal 10 Jason ada lomba di Turki. Kamu berangkat tanggal 7 dan pulang tanggal 12. Tanggal 11, Isaac cs bawa penelitian kalian ke Mister Claire angkatan ke-3.

Kyle, kamu ada fanmeet di Jeju dari tanggal 11 sampai 13. Leon, arsitek ingin menemuimu tanggal 15 untuk fiksasi desain. Kemungkinan mulai bulan depan bisa dibangun. Anne, brand Mucci ingin kamu menjadi salah satu model di runaway tanggal 17.

Justin tanggal 20 berangkat ke Jepang untuk membantu Mister Chive angkatan ke-2 selama di sana. Sekitar tujuh sampai sepuluh hari. Dan Ashley, aku punya jadwal yang bisa kamu putuskan sendiri ingin diterima atau tidak. Perubahan mu paling mencolok dibandingkan yang lain"

"Tidak perlu Miss, aku akan menerima tawaran setelah bulan ke sembilan" Jawab Ashley dari sudut ruangan.

"Baik, berarti kamu setuju untuk mengosongkan jadwal mu selama proses utama kelulusan. Kamu bisa mulai diet lagi di bulan ke delapan. Sisanya punya pertanyaan?" Seseorang mengacungkan tangannya.

"Apakah sudah ada kabar dari para mafia?" Jaden menanyakan dengan perasaan campur aduk.

"Ada, Mister Hope masih sekarat. Dave sendiri memprediksi ambush akan terjadi selama seminggu penuh" Suasana menjadi sedikit tegang. Seminggu bukan waktu yang sebentar untuk sebuah ambush, peluang tidak selamat juga akan semakin besar.

"Chill guys, percaya sama temen kalian sendiri. They'll do their best okay? Sekarang kita lanjut bahas plan kalian sampai bulan ke sepuluh. Di bulan ke sebelas ada evaluasi dan graduation" Tambah Miss Rea.

19 orang tadi kini terpisah menjadi dua kelompok, masing-masing mengerubungi supervisor yang bertanggung jawab atas mereka.

---

"Ruby akan baik-baik saja" Kyle mendatangi seseorang yang tengah menatap malam dari jendela. Hari sudah berganti, tapi dia masih setia di sana.

"Entahlah, aku mempertanyakan kemampuan ku sebagai mata-mata. Kekasih sendiri saja tidak tahu keberadaan nya" Jaden terkekeh miris.

"Yang memimpin mereka itu Dave. Tentu dia akan menyuruh mereka semua untuk tutup mulut. Kamu hanya mencari Ruby kan?" Kyle menanti jawaban dari mata Jaden. Anak itu tidak menjawab, tapi ekspresi nya jelas menunjukkan penyesalan.

"Nggak papa Jade.. He's your boyfriend after all. Setidaknya Dave tetap memberi kabar tentang mereka semua"

"Mau coba telfon Dave?" Tawar Kyle pada Jaden. Ada secercah binar yang terlihat di mata Jaden. Tentu saja dijawab anggukan mantap.

'Halo'

"Dave!! Apa kabar?" Jaden menjawab sapaan dari seberang sana dengan semangat.

'Aku baik, Jade. Yang lain juga baik di sini' kekehan kecil terdengar dari Dave.

"Kamu terlalu rapat menutup mulut mereka. Aku tidak bisa dapat informasi apapun dari sini" Jaden merenggut tidak suka.

'Kamu bisa dapat semua informasi jika langsung menghubungi ku, Jaden sayang. Sekarang juga ada Ruby di sini'

"Bisa berikan telfon nya pada Ruby?"

'Tentu' terdengar sedikit obrolan di seberang sana.

'Halo' suara telfon telah berganti tanda pemegangnya juga berpindah.

"Ruby... Ah, aku mau marah sejujurnya" Jaden merengek.

'Aku paham, silakan marah sesukamu selama aku pergi'

"Ruby, kamu baik?"

'Bagaimana aku bisa baik, sayang. Pemimpin ku sekarat dan klan ku sedang di ujung tanduk. Aku rapuh dan siap hancur di sini'

"Sekecil itu kemungkinan Mister Hope akan sembuh?"

'Ya. Mister Hope sudah menahannya sejak lama. Kamu pikir bagaimana dia bisa jadi mafia pertama di AGHIS?'

"Ruby, datang kapanpun urusan mu selesai. Aku tidak akan meminta mu cepat kembali, tapi jujur aku rindu"

'Ah, mata-mata kecilku ini akhirnya menyebut rindu dengan sendirinya'

"Hei, badanku tidak kecil. Meskipun tidak sebesar badanmu juga sih" Cicit Jaden untuk kalimat terakhir.

'Hahaha baiklah, pacar manisku sedang rindu karena aku tidak bisa pulang'

Semu di wajah Jaden terlihat samar. Jantungnya berdebar lebih cepat mendengar rayuan sang kekasih.

"Jaden sedang senyum sendiri di sini" Kyle mengadukan situasi di sana pada teman di seberang telfonnya.

'Kyle? Ku kira Jaden sendirian'

"Mana mungkin dia sendiri yang akan menelpon Dave? Sebulan terakhir kerjanya uring-uringan karena kamu tidak bisa dihubungi"

Terdengar tawa renyah dari seberang. Setidaknya ada tiga orang di sana. Ah, Jaden sangat malu sekarang.

'Ada yang ingin kau bicarakan lagi dengan Dave atau yang lain?'

"Tidak, aku ingin kalian semua pulang hidup-hidup setelah ambush"

'Tidak bisa janji ya, sayang'

"Aku tahu.. Bye" Panggilan berakhir tidak lama setelahnya. Perasaan Jaden lebih lega sekarang, meskipun tidak menutup kemungkinan terburuk yang akan dia dapat kedepannya.

Kyle dan Jaden akhirnya memutuskan untuk istirahat karena waktu sudah mencapai dini hari.

- - Alumni AGHIS - -


DK (AGHIS angkatan ke-8) :
- Penyanyi, penulis lagu, aktor, dan model
- Konsultan pendidikan untuk angkatan ke-13
- Selama di AGHIS mengambil kelas khusus bisnis, akting, seni, pariwisata, dan beladiri

Eight (AGHIS angkatan ke-8) :
- Model, desainer, dancer, dan koreografer
- Konsultan pendidikan untuk angkatan ke-13
- Selama di AGHIS mengambil kelas khusus seni, desain, modelling, dan kesehatan tingkat 1

Hope (AGHIS angkatan ke-6) :
- Ketua klan Jung
- Pemegang standar kelulusan para mafia AGHIS
- Selama di AGHIS mengambil kelas beladiri, mata-mata, bisnis, dan seni

Identity || Treasure MultishipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang