🕶 Private Cafe 🕶

229 21 2
                                    

Angkatan ke-13 AGHIS berkumpul di salah satu cafe milik Leon. Cafe tersebut menyediakan satu ruang privat yang perizinannya dikelola langsung oleh Leon sendiri, ada pekerja khusus yang akan melayani setiap tamu yang datang ke ruang privat tersebut.

"One Dream ada jadwal lagi?" Leon bersama salah satu pekerjanya datang sambil membawa cemilan dan minuman.

"Tidak, mereka meeting dadakan gara-gara skandal dating Dann dan Steve" Dave menunjukkan laman berita di mana kedua temannya menjadi sorotan utama.

"Sudah ku bilang mereka tidak bisa digabungkan, dari sudut tertentu Dann masih terlihat sama dan Steve tidak berubah sama sekali" Kyle menyandarkan dirinya pada sofa.

"Di sekolah kalian semuanya aman?" Tanya Henry, dia mengambil toples kukis dari meja.

"Aman, tapi ada yang menyadari data bahwa tahun ini banyak murid pindahan" Jaden yang sedang asik makan bersama Henry menyetujui pernyataan Dave.

"Ruby dan Harold bisa bertindak semau mereka. Sedangkan aku salah mengambil peran" Dave menghela napas.

"Kau sendiri yang minta bertukar peran dengan Harold, nikmati saja delapan bulanmu menjadi anak baik" Ashley menanggapi.

"Baru sebulan dan aku rasa hatiku sudah melunak. Oh tidak, senyumnya tidak bisa hilang" Dave heboh sendiri.

"Kebanyakan dari kita hanya menyembunyikan bakat, Harold sendiri tetap bersikap manis meskipun irit bicara. Dari awal kenapa kamu ingin berubah 180 derajat?"

"Aku hanya penasaran" Dave menyembunyikan detail alasannya.

Selama Dave berada di lingkungan mafia dan AGHIS, teman yang dia punya tahu kapan harus membuat jarak dengannya. Dia memperhatikan dari semua orang yang ada di kelasnya, Harold lah yang memiliki karakter berkebalikan dengan Dave.

Harold adalah orang yang manis dan periang, semua orang termasuk Dave menyukai aura bersahabat Harold. Sedangkan Dave digadang-gadang memiliki aura pemimpin yang kuat dan keras.

Awalnya sulit bagi Dave untuk membuka diri pada siswa non-mafia AGHIS. Sempat mempertanyakan diri tentang keputusannya mendaftar di AGHIS dan berakhir menjadi salah satu siswa di sana.

Orang pertama yang menghampiri Dave adalah Harold, alasannya semudah Harold ingin tahu bagaimana badan Dave bisa terlihat sangat kokoh dan bidang. Bermula dari membicarakan olahraga, berteman dengan siswa non-mafia yang lain, dan berangan agar temannya bersikap lebih hangat seperti pada Harold.

Sayangnya angan itu tidak pernah diutarakan. Dave menyimpan angan itu rapat dengan sampul wajah yang dingin. Program kelulusan ini menjadi satu-satunya jalan bagi Dave agar temannya bisa bebas bersikap santai. Dan Dave menikmati harinya selama sebulan belakangan.

Teman sebangku Dave bersikap sangat manis padanya, mereka juga suka bercanda mengenai hal kecil. Jam makan siang diisi dengan berkumpul bersama Ian, Jaden, dan Kyle. Sesekali dia ikut bersama teman-teman dari teman sebangkunya di sekolah.

Siswa AGHIS yang ia temui di sekolah menyapanya hangat, berbicara santai, bahkan mempertontonkan sesi ribut ringan dengan adu mulut. Dave menyukai Leon yang tidak peduli dengan aibnya sendiri. Dia ingin terus seperti ini, namun takdirnya adalah 99,9% keras di dunia bawah.

Dave bertekad untuk tidak melibatkan perasaan sampai semuanya selesai. Tapi nyatanya, adik kelas kesayangan teman sebangku Dave menghancurkan dinding es itu secara perlahan dengan hangat. Dave ingin benci, sayang Dave menyukai hangatnya.

"Kapan kalian liburan?" Liburan yang dimaksud oleh John adalah acara kemah sekolah mereka.

"Mister DK bilang acaranya di minggu pertama bulan Oktober, setelah kita briefing dengan Miss Rea" Kyle menginfokan.

"Sapphire akan liburan di akhir bulan Desember. Mister Eight bilang mau menghabiskan tahun baru bersama" John yang saat ini bersekolah di SMA Sapphire juga memberikan informasi.

"Apakah yang diajak juga satu sekolah?"

"Tidak mungkin, SMA Sapphire punya lebih dari seribu murid. Bahkan menyewa satu gedung hotel milik Harold rasanya masih kurang. Mister Eight mengajak seluruh kelas 12, pengurus OSIS, dan pemenang lomba setahun terakhir" Jay akhirnya ikut berbicara setelah asik dengan desain otomotif buatannya.

"Lalu yang masuk kelas 11 tidak ikut? Bukannya ini acara untuk kita semua?"

"Kami melaksanakannya saat libur musim dingin, kau lupa?" Leon menepuk kening, dia benar-benar lupa dengan kalender pendidikan. Sudah hampir tiga tahun dirinya tidak bersekolah sesuai kalender itu.

"Selama di sekolah, kalian sudah punya lingkungan baru?" Seluruh isi ruangan mengangguk. Yang paling mudah mendapatkan lingkungan baru adalah siswa termuda, mereka masuk ke sekolah lewat alur pendaftaran biasa.

"Aku penasaran, kira-kira reaksi seperti apa yang akan mereka berikan ketika hari pengumuman?"

"Aku tidak berharap banyak. Selama pengamatan ku lancar dan evaluasi ku baik, ku rasa sudah cukup"

"Akan sulit jika kalian jatuh cinta. Setulus apapun kalian menjalani peran, mereka tidak akan tahu apa yang kalian sembunyikan sampai kalian sendiri yang mengatakan" Setidaknya ada separuh dari mereka yang tertegun mendengar perkataan Ruby.

Jika mereka jatuh cinta, siapakah yang sebenarnya jatuh cinta? Dan jika perasaan itu terbalas, siapakah yang dicintai? Diri mereka atau peran mereka?

Tidak ada yang seratus persen benar dari peran mereka. Sekalipun mereka menjalaninya dengan sukarela, ada banyak lapisan yang tumpang tindih dengan diri mereka sekarang. Siapkah mereka dengan semua reaksi teman baru mereka selama sekolah di sana?

"Bisakah kita tetap menjadi teman dengan mereka bahkan setelah hari pengumuman?" Kyle mencicit pelan, jujur ia nyaman dengan teman barunya di sekolah.

"Bukan kita yang memutuskan, itu hak mereka. Salah satu tujuan pengamatan kita adalah melihat bagaimana respon orang-orang 99,9% jika tahu ada kita di sekitar mereka" Dave menjawab.

"Mereka akan melihat dengan dua kondisi kita. Tanpa tahu bahwa kita adalah bagian dari 0,1% dan setelah tahu bahwa kita adalah orang-orang 0,1%. Dan Dave, jika kamu tidak ingin duniamu luluh lantak, jangan sampai jatuh cinta dan memberikan perhatian lebih pada teman sekelas ku itu" Ruby menambahkan.

Dave tahu siapa orang yang dimaksud oleh Ruby. Untuk saat ini, Dave memilih untuk menolak perasaan hangat yang diterima dari orang yang dimaksud.

Dia adalah pemimpin mafia, penerus klan ayahnya. Jika jatuh cinta mengorbankan harga dirinya sebagai pemimpin klan, tentu dia memilih menjadi keras daripada dunianya luluh lantak.

Identity || Treasure MultishipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang